Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Aku Tak Secantik Dulu

Aku Tak Secantik Dulu

durrahnoer502

5.0
Komentar
118
Penayangan
9
Bab

Renata ibu muda yang rela melepas karirnya demi menjadi ibu rumah tangga. Awalnya suaminya Bram sangat mencintainya apalagi setelah dia melahirkan Putra tampan namun sikap suaminya berubah menjadi dingin. Renata sangat heran dengan sikap Bram yang jarang menyentuh dirinya. Di sisi lain Renata merasa tidak percaya diri dengan perubahan tubuhnya yang mulai gemuk. Penampilannya tampak kucel tidak seperti dulu lagi. Renata curiga Bram telah berselingkuh dengan seorang wanita yang tidak dia kenal. Dia mencoba menyelidiki ternyata Bram telah menikah dengan wanita yang bernama Pungky. Renata sakit hati dan ingin berubah. Renata ingin merubah dirinya menjadi lebih cantik, lebih langsing demi membalas dendam kepada Bram dan Pungky. Dia ingin cantik seperti masih gadis ketika dia belum menikah.

Bab 1 Tak Percaya Diri

Renata menatap badannya di cermin, dia melihat perutnya sudah bergelambir sangat berbeda ketika dia masih gadis. Dia melihat banyak sekali stretch mark di perutnya. Dia hanya terdiam sambil menghela nafas yang mendalam dalam hatinya dia merasa banyak sekali perubahan dalam dirinya setelah menikah. Dia juga melihat lemari di bajunya dia teringat dulu sering sekali memakai baju yang indah itu namun sekarang tidak muat di badannya. Dia berjalan menimbang badannya dan dia terkejut ternyata berat badannya bertambah lagi.

Renata sangat kesal dalam hatinya kenapa sulit sekali untuk diet padahal dia sudah berusaha untuk membatasi makanan. Terdengar suara tangisan anaknya, dia segera berlari ke ruang tengah. Dia mengendong bayi dan menenangkan tangisannya. Ponsel dia berbunyi dan dia segera mengangkatnya.

["Halo sayang, aku tidak bisa makan malam di rumah ada acara kantor," ucap Bram.

"Aku ini sudah makan makanan kesukaan kamu," ucap Renata dengan kesal.

"Maaf sayang ini mendadak sekali," ucap Bram.

"Ya sudah hati-hati kalau pulang ke rumah," ucap Renata.]

Renata menutup telepon dengan rasa kesal di dada. Akhir-akhir ini Bram sering makan di luar jarang makan di rumah. Dia melihat bayi sudah tertidur dan dia berjalan ke kamar, meletakkannya ke box bayi. Dia memegang perutnya dan dia merasa lapar. Dia menghangatkan gulai ayam dan setelah itu dia mengambil piring. Dia makan sendiri sambil menatap jam sebenarnya dia merasa kesepian setiap malam harus makan sendiri. Bram sibuk dengan kegiatannya di luar rumah, dia teringat dulu ketika awal menikah dengan Bram. Mereka selalu makan bersama dan menghabiskan waktu berdua namun sekarang berubah Bram menjadi dingin kepadanya dan mereka berbicara seperlunya saja. Setelah makan dia duduk di sofa dan menunggu Bram pulang.

Di dalam mobil Bram sedang memeluk seorang wanita, dia tersenyum kepada wanita itu. Dia merasa bahagia bertemu dengan wanita yang cantik dan seksi. Wanita itu keluar dari mobil dan tersenyum sambil melabaikan tangan ke arah Bram. Bram tersenyum sambil menatap wanita itu lewat kaca mobil. Setelah itu dia kembali ke rumah. Sampai di rumah dia segera membuka pintu rumah. Dia terkejut Renata sedang tidur di sofa. Dia memandang Renata sambil membelai rambutnya dan Renata terbangun. Dia menatap Bram dengan tatapan mata masih mengantuk.

"Kamu baru pulang sayang," ucap Renata.

"Iya aku baru pulang," ucap Bram.

Bram pergi meninggalkan Renata dan masuk ke dalam kamar. Renata menatap jam dinding, dia melihat sudah jam tiga pagi. Dalam hatinya Bram pergi kemana nama mungkin acara kantor sampai jam tiga pagi. Renata masuk ke dalam kamar namun dia melihat Bram sedang tidur, dia tidak tega untuk membangunkannya. Dia melihat has Bram jatuh ke lantai, dia segera mengambilnya. Renata mencium aroma parfum yang berbeda dan wangi parfum ini berbeda dengan parfum yang sering dia pakai. Tangan Renata memeriksa saku jas. Dia terkejut menemukan kuitansi restoran mahal. Dia tahu restoran itu sangat mahal dan ekslusif, dia belum pernah ke sana. Renata merasa janggal dengan semua ini dia merasa Bram sepertinya menyembunyikan sesuatu. Dia mengambil jas Bram dan membawanya ke meletakkannya ke msein cuci. Malam ini dia tidak bisa tidur dia masih memikirkan Bram ini menemui siapa dalam hatinya selalu bertanya-tanya.

Pagi ini Renata menyiapkan sarapan di dapur dan dia melihat Bram baru keluar dari kamar mandi. Dia menatap suaminya dengan tatapan mata tajam dalam hatinya tidak biasanya Bram mandi lama sekali hampir satu jam.

"Tumben sayang mandinya lama," ucap Renata.

"Iya aku tadi keramas dan badan juga gatal-gatal gitu," ucap Bram.

Bram masuk ke dalam kamar dan dia menghindari Renata. Bram keluar kamar dengan pakaian rapi, dia menghampiri Renata di ruang makan.

"Kamu ganti parfum sekarang," ucap Renata.

"Tidak, aku tidak ganti parfum emang kenapa?" tanya Bram.

"Enggak Cuma baunya beda saja," ucap Renata.

Bram masih makan roti dan dia sesekali melihat ponselnya. Renata duduk di depan Bram dan mereka saling tatap.

"Oya aku baru tahu kalau acara kantor sampai jam tiga pagi," ucap Renata.

Bram terdiam dalam hatinya dia tahu kalau Renata curiga. Dia menghentikan mengunyah rotinya lalu meletakkannya di piring.

"Kebetulan ada lembur makanya sampai malam dan aku mau berangkat kerja dulu sayang," ucap Bram.

Bram mencium kening Renata setelah itu dia pergi ke kantor. Dia mendengar suara tangisan bayinya, dia segera menuju kamar. Dia mengendong dan menenangkan tangisan bayinya. Bel rumahnya berbunyi dan dia terkejut kakak sepupunya datang. Dia melihat kakak sepupunya ini matanya sembab seperti baru selesai menangis.

"Kak Ros mari masuk," ucap Renata.

Kak Ros duduk di sofa dengan wajah sendu. Renata merasa Kak Ros punya masalah yang besar.

"Kak Ros aku ambilkan minum dulu, kakak mau minum apa?" tanya Renata.

Kak Ros menghapus air matanya dengan tangannya sambil berkata"Tidak perlu Renata aku tidak ingin minum," ucap Kak Ros.

Renata kembali ke sofa dan duduk di samping Kak Ros. Dia masih mengendong bayinya namun batinnya merasakan kejanggalan.

"Renata suamiku selingkuh, aku hancur," ucap Kak Ros dengan suara terisak.

Renata terkejut dia tidak percaya kalau suami Kak Ros selingkuh padahal suaminya sangat romantis dan baik.

"Kakak yakin kalau Kak Johan selingkuh atau mungkin ini hanya perasaan kakak saja," ucap Renata.

Kak Ros menggelngkan kepalanya sambil meneteskan air mata. Dia tidak bisa menerima semua ini.

"Dia berselingkuh dengan teman kantornya padahal dia pria yang perhatian dan romantis, aku saja sampai tidak menyangka," ucap Kak Ros.

Ucapan Kak Ros membekas untuk Renata, dia teringat ketika tadi malam Bram pulang malam. Dia juga menemukan bau parfum yang berbeda ketika Bram pulang. Dia menatap bayinya dia merasa itu hanya prasangkanya saja.

"Renata kamu harus jaga suami kamu apalagi jaman sekarang banyak pelakor," ucap Kak Ros.

Renata tersenyum sambil berkata"Aku yakin Mas Bram setia dan aku juga sudah lama mengenalnya," ucap Renata.

"Sekarang aku mau menemui pelakor itu dan apa kamu bisa menemaniku?" tanya Kak Ros.

Renata terkejut dia tidak mungkin meninggalkan bayinya apalagi dia mudah rewel.

"Maaf Kak Ros aku tidak bisa ikut, aku harus menjaga bayiku," ucap Renata.

Kak Ros kecewa dengan sikap Renata namun dia menyadari kalau bayi Renata tidak mungkin di tinggal.

"Aku akan cari orang lain saja namun kamu harus ingat Ren jangan lengah sama suami apalagi aku lihat bentuk tubuhmu berubah," ucap Kak Ros.

"Maksud kakak apa?" tanya Renata.

"Mas Johan berubah jadi dingin sering pulang larut malam setelah aku tidak cantik lagi jadi kamu juga hati-hati bisa saja Bram berubah," ucap Kak Ros.

Renata hanya diam dan dia juga merasa tidak percaya diri jika melihat bentuk tubuhnya yang berbeda ketika dia masih gadis. Dia ingat akhir-akhir ini sikap Bram berubah dingin dan sering pulang larut malam. Hatinya sangat cemas apakah mungkin Bram punya wanita lain?

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh durrahnoer502

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku