Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
"Bik, bibi," panggil Queensya
"Ya, non," jawab si assisten rumah tangga, lari tergopoh-gopoh mendekati sumber suara.
"Bik, tolong siapkan sarapan ya. Aku dah telat. Hari ini ada pemotretan," perintah Queensya.
"Baik non," Jawab Assisten rumah tangga.
"Eh, iya bik. Mama sama papa, dimana?" Tanya Queensya.
"Tuan sudah kekantor tadi jam tujuh pagi, non. Sedangkan Nyonya ada di kamarnya," jawab assisten rumah tangga.
"Oooo ya sudah, eh iya tolong bilang ke mang Diman suruh panasin mobil ya bi. Tiga puluh menit lagi aku pakai," perintah Queensya.
"Baik non," jawab assisten rumah tangga.
Assisten rumah tangga pun segera meninggalkan majikannya itu dan segera menemui mang Diman untuk menyampaikan perintah dari majikannya itu. Setelah itu dia segera kedapur untuk membuatkan sarapan pagi. Sedangkan Queensya langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini Queensya ada job pemotretan salah satu brand terkenal. Dan sialnya dia kesiangan.
Selesai mandi, Queensya langsung bersiap memoles wajahnya agar terlihat lebih fresh. Setelah itu dia segera menuju ke ruang makan, disana sudah tersedia sepiring nasi goreng seafood favoritnya.
'ach bibi tau aja cara meningkatkan mood booster.' ujar Queensya dalam hati. Dia pun segera melahap makanan favoritnya itu tanpa sisa.
Setelah selesai sarapan pagi, Queensya segera menunju ke kamar sang bunda,
Tok... Tok... Tok...
Keluar seorang wanita yang masih terlihat cantik dan menawan walaupun usianya sudah memasuki kepala lima.
"Hai, dear," kata wanita tersebut menyapa Queensya.
"Bunda, Queensya pamit ya, mau pemotretan dulu. Mungkin pulang agak malam. Karena hari ini jadwal padat merayap," ujar Queensya dengan senyum manjanya.
"Nyupir sendiri atau sama mang Diman?" Tanya Sang Bunda kepada putrinya.
"Sendiri aja ya bunda, soalnya agak riweh kalo sama mang Diman," ujar Queensya.
"Tapi ingat ya, harus hati-hati. Jangan ngebut-ngebut. Hormati juga pengguna jalan yang lain demi keselamatan bersama," ujar sang bunda memberikan nasehatnya.
"Siap bunda," kata Queensya seraya mencium tangan sang bunda. Sebuah kebiasaan yang Queensya lakukan sebelum dia pergi beraktivitas.
"Queen, berangkat dulu ya," Palit Queensya.
Setelah itu Queen segera menunjuk garasi mobil, disana ada mang Diman yang sedang memanasi mobil miliknya.
"Pagi, non," sapa mang Diman.
"Pagi mang," balas Queen.
"Ini non, sudah mamang panasin," ujar mang Diman memberitahukan bahwa mobilnya sudah di panasin dan siap untuk digunakan.
"Terima kasih ya mang," kata Queen.
"Sama-sama non," ujar mamang.
"Queen berangkat dulu ya mang," pamit Queen kepada sopirnya.
"Loch, gak sama mamang?" Tanya Sopir.
"Gak usah mang, Queen sendiri aja," kata Queen.
"Hati-hati ya non," kata Mamang.
"Beres mang," jawab Queen.
Queen pun segera masuk ke dalam mobil. Dan si mamang segera berlari menuju ke pintu gerbang untuk membukakan pintu gerbang. Agar Queensya bisa dengan leluasa keluar dari halaman rumahnya.
Tiga puluh menit kemudian, Queensya telah sampai di tempat pemotretan.
"Ya ampun, Queen. Kenapa loe baru Dateng?" Tanya Meli sang manager.
"Iya maaf, gua kesiangan," kata Queensya menelangkupkan tangannya ke dada.
"Noh, Fotografernya dah kalang kabut karena loe belum sampai," kata Meli.
"Iya deh, gua siap-siap dulu," ujar Queensya.
Queen dan Meli segera menuju ke ruang ganti untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pemotretan.
Setelah selesai, Queensya segera menghampiri dan Fotografer.
"Sorry Al, gua terlambat ya," kata Queensya kepada Aldo.
"Kalau modelnya bukan elo, gua dah ngamuk dari tadi," ujar Aldo. Aldo adalah salah satu sahabat Queensya saat masih SMA dulu.