Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Antara Cinta dan Benci

Antara Cinta dan Benci

Syifa Safaah

5.0
Komentar
20.2K
Penayangan
106
Bab

"Kita memang sudah menikah, tetapi bukan berarti aku akan sudi menyentuhmu. Sampai kapanpun, yang memiliki hatiku hanya Karin," tegas Gama menyorot Hera dengan tatapan tajamnya. Menjadi yatim piatu setelah ditinggalkan kedua orang tuanya, Hera diminta menjalankan wasiat dari sang ayah, yaitu menikah dengan duda tampan namun tak berperasaan bernama Gama Dirgantara. Gama tak pernah menganggap Hera sebagai istrinya. Sampai suatu malam, ia menyentuh Hera dalam keadaan mabuk. Akankah Gama dan Hera mampu menyelamatkan pernikahan mereka?

Bab 1 Pernikahan yang

"Bagaimana saksi? Sah?" seru penghulu mengedarkan pandangannya pada para saksi yang hadir dalam acara ijab kabul ini."

Sah!" seru mereka kompak.

Semua orang pun berdoa sambil menengadahkan kedua tangan. Wajah kedua orang tua Gama tampak bahagia menyaksikan pernikahan putra mereka.

Hera yang hari ini menjadi mempelai pengantin wanita, hanya tertunduk dengan wajah merahnya. Matanya memanas menahan tangis, teringat pada orang tuanya yang sudah tiada.

'Ma! Pa! Aku merindukan kalian. Hari ini aku sudah menjalankan wasiat yang kalian inginkan. Aku sudah menikah dengan Gama. Semoga kalian berdua bahagia di sana,' jerit Hera dalam batinnya.

Dua minggu yang lalu kedua orang tua Hera meninggal karena kecelakaan mobil. Menyisakan Hera yang hanya sebatangkara. Sebelum meninggal, ayahnya menuliskan sebuah wasiat melalui seorang pengacara agar Hera menikah dengan anak dari sahabat mereka yang bernama Gama Dirgantara.

Hera tak bisa menolak. Ini adalah wasiat dari orang yang sangat dicintainya. Beruntung kedua orang tua Gama menyambut baik isi wasiat itu. Dengan senang hati mereka menerima Hera sebagai menantu.

Tapi entahlah dengan Gama. Hera tidak tahu isi hati lelaki itu. Saat ini Gama hanya duduk dengan wajah tegasnya di samping Hera. Bahkan tak sekalipun Gama berniat menoleh ke arah Hera yang sekarang sudah sah menjadi istrinya.

"Selamat atas pernikahan kalian, Gama!"

Kini Gama dan Hera berdiri di atas pelaminan. Menyalami para tamu undangan yang berbaris mengucapkan selamat pada mereka. Hera tetap dengan senyum manis yang ia umbar. Sementara Gama? Wajahnya tetap kaku. Bahkan ia terlihat tak menyukai pernikahan ini. Setidaknya begitu yang Hera pikirkan.

Sampai dua orang wanita berpakaian seksi tiba di depan mereka, menyalami Gama dan mengabaikan Hera begitu saja. Seakan mereka menganggap Hera selayaknya patung yang tak bergerak.

"Wah, Gama. Aku tidak menyangka akhirnya kau menikah lagi."

"Istri barumu cantik juga. Walaupun tetap cantik istrimu yang pertama."

"Selamat atas pernikahan keduamu ya, Gama!"

Hera terhenyak mendengar itu. Ia menoleh ke arah Gama yang tatapannya masih sedingin es. Hera tidak mengerti dengan maksud dari ucapan kedua wanita tadi.

'Mengapa mereka bilang kalau aku adalah istri kedua Gama? Apa pernikahan ini bukan yang pertama kalinya untuk Gama?' batin Hera bertanya-tanya.

***

Menjelang malam, acara pernikahan yang digelar di hotel bintang lima itu telah usai. Gama dan seluruh keluarganya pun kembali pulang ke rumah dengan membawa Hera.

Mobil mereka berhenti di pelataran rumah yang sangat luas. Gama keluar dari mobil dan ia melangkah lebih dulu menuju pintu utama.

Kening kedua orang tuanya berkerut marah melihat tingkah Gama yang mengabaikan Hera.

"Gama! Jangan berjalan sendirian! Tuntun istrimu. Apa kau lupa kalau sekarang kau sudah memiliki istri?" tegur Darma, ayah kandung Gama.

Hera berdiri di samping mobil bersama dengan Jessi, mertuanya. Ia menatap punggung tegap Gama dengan tatapan bingung.

Gama menghentikan langkahnya. Tanpa menoleh ke belakang, ia berkata. "Dia punya kaki 'kan? Suruh dia jalan sendiri!" cetus Gama tak peduli. Sebelum kemudian ia melanjutkan langkahnya memasuki rumah megah itu.

Hati Hera mencelos melihat betapa dinginnya sikap Gama. Hari pernikahan biasanya akan menjadi hari yang paling membahagiakan bagi setiap orang. Tetapi sepertinya itu tidak berlaku untuk Hera. Ia sadar jika Gama tidak memiliki cinta untuknya.

"Hhh.. anak itu," desah Darma menggelengkan kepala melihat tingkah Gama yang seenaknya. Darma dan Jessi lalu menoleh pada Hera dan menatapnya lembut.

"Hera! Papa minta jangan masukan ucapan Gama ke dalam hati. Dia memang seperti itu. Tapi sebenarnya dia juga orang baik dan pengertian," kata Jessy menyentuh pangkal lengan Hera.

Hera hanya mengulum senyum hambar. Dalam hati ia mendesah.

'Baik dan pengertian? Entahlah... bahkan aku belum melihat sedikitpun sikap baik dan pengertian itu dari sosok Gama,' batin Hera.

Namun Hera tetap menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Iya, Ma. Aku mengerti," balasnya. Membuat Jessi tersenyum karena ia senang memiliki menantu yang manis dan baik seperti Hera. Menurut Jessi, sikap Hera jauh sekali dengan istri pertama Gama yang bernama Karin.

Setelah itu, Darma dan Jessi membawa Hera masuk. Sementara koper milik Hera dibawakan oleh seorang pembantu.

Ketika memasuki ruang tengah, bola mata Hera bertemu dengan bola mata milik Gama yang berwarna abu. Tatapan lelaki itu terasa seperti sedang menusuknya. Gama duduk di sofa ruang tengah sambil menaikan kaki kanannya ke kaki kiri.

"Untuk apa kopernya dibawa ke lantai atas?" tanya Gama pada Bik Asih yang baru saja menapakkan kakinya di anak tangga pertama. Bik Asih menoleh takut pada Gama. Ditambah lagi sekarang lelaki itu berdiri dan berjalan mendekat sembari memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Engh.. itu, Tuan Gama-" Bik Asih gelagapan. Sebelum pembantu itu menyelesaikan ucapannya, Darma segera menyela.

"Papa yang menyuruh Bik Asih membawa koper Hera ke lantai atas. Malam ini kalian akan tidur di sana 'kan? Kalian akan tinggal beberapa hari di sini sebelum kau membawa Hera ke rumahmu," ucap Darma menjelaskan.

"Kata siapa?" Gama menaikan sebelah alisnya. Hera merasa bingung melihat sikap Gama yang begitu berani pada kedua orang tuanya. Terlebih lagi pada Darma.

"Malam ini juga aku akan membawa Hera ke rumahku!" tegas Gama.

Jika berkenan, mampir ke novelku yang lainnya yuk! Siapa tahu ada yang kalian suka.

Judulnya:

1. Mantan Istri CEO Tampan

2. CEO in My Bed

3. Gadis yang Ternoda

4. Salah Pilih Pengantin

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Syifa Safaah

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Antara Cinta dan Benci
1

Bab 1 Pernikahan yang

05/02/2024

2

Bab 2 Demi Balas Budi

05/02/2024

3

Bab 3 Tinggal di Paviliun

05/02/2024

4

Bab 4 Memancing Kemarahan Gama

05/02/2024

5

Bab 5 Pisah Kamar

05/02/2024

6

Bab 6 Enaknya Masakan Istri

05/02/2024

7

Bab 7 Kebusukan Karin

05/02/2024

8

Bab 8 Malam Pertama yang Tertunda

05/02/2024

9

Bab 9 Kau Istriku!

05/02/2024

10

Bab 10 Menyentuh Hera

05/02/2024

11

Bab 11 Penyesalan

05/02/2024

12

Bab 12 Cari Hera

05/02/2024

13

Bab 13 Rasa Bersalah

05/02/2024

14

Bab 14 Ke Singapura

05/02/2024

15

Bab 15 Bertemu Steve

05/02/2024

16

Bab 16 Sakit

05/02/2024

17

Bab 17 Hamil

05/02/2024

18

Bab 18 Hamil 2

05/02/2024

19

Bab 19 Jatuh Hati

05/02/2024

20

Bab 20 Kau Tidak Sendirian

05/02/2024

21

Bab 21 Terpaksa harus Kembali

05/02/2024

22

Bab 22 Cinta yang Terpendam

05/02/2024

23

Bab 23 Mengantar Hera dan Mentari

05/02/2024

24

Bab 24 Bertemu Keluarga Paman

05/02/2024

25

Bab 25 Bertemu Keluarga Paman 2

05/02/2024

26

Bab 26 Bertemu Sepupu

05/02/2024

27

Bab 27 Nama Gama yang Sama

05/02/2024

28

Bab 28 Bossku adalah Kekasihku

12/02/2024

29

Bab 29 Tangan yang Terluka

13/02/2024

30

Bab 30 Lebih Senang Kau Memperhatikanku

14/02/2024

31

Bab 31 Jangan Sampai Hubungan Kalian Hancur!

15/02/2024

32

Bab 32 Makian untuk Suami Hera

16/02/2024

33

Bab 33 Mendadak ke Rumah Sakit

17/02/2024

34

Bab 34 Wanita Keras Kepala

18/02/2024

35

Bab 35 Datang Menemui Gama

19/02/2024

36

Bab 36 Katakan Saja Namaku Hera!

20/02/2024

37

Bab 37 Om Gama yang Baik

21/02/2024

38

Bab 38 Siapa Wanita yang Mau Bertemu Denganku

22/02/2024

39

Bab 39 Jangan Bahas tentang Hera Lagi!

23/02/2024

40

Bab 40 Bagaimana Kalau Pindah Lagi ke Singapura

24/02/2024