Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta Antara Kamu dan Dia

Cinta Antara Kamu dan Dia

airyline

5.0
Komentar
65
Penayangan
1
Bab

Ngiung... Ngiung... Ngiung... Suara ambulan terdengar meraung-raung mendekati kecelakaan itu. Kecelakaan yang mengakibatkan kemacetan sepanjang jalan. Beberapa ambulan datang untuk membawa para korban kecelakaan. Dan diantara korban tersebut adalah Queensya Rahmadani Putri, putri dari seorang pengacara terkemuka di negeri ini. Kring... Kring... Kring... "Halo, apakah ini dengan tuan Dani Sanjaya?" Tanya seseorang dari sebrang telepon. "Ya, benar saya Dani Sanjaya. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Dani. "Kami dari Rumah sakit X, ingin mengabarkan bahwa Queensya Rahmadani Putri mengalami kecelakaan. Dan saat ini sedang kritis. Apakah dia salah satu keluarga anda?" Tanya orang tersebut. "Ya dia anakku, saya akan segera kesana" ujar Dani. Telepon pun segera di matikan. "Ya Allah, sya. Apa yang terjadi dengan kamu nak," ujar Dani dalam hati. "Sayang... Sayang...," Teriak Dani memanggil Rahma, Istrinya. "Ada apa sih yank," jawab Rahma menemui sang suami dengan sedikit tergesa-gesa. "Sya... Queensya kecelakaan. Dan sekarang sedang kritis di Rumah sakit X. Kamu siap-siap kita ke sana," ujar Dani. Seperti di sambar petir, Rahma mendengar berita tersebut. "Ayo sayang, cepat," ajak Dani menyadarkan sang istri yang masih belum percaya dengan berita itu. "Iya... Iya sayang," kata Rahma yang mulai tersadar. Dia segera menuju ke nakas dan mengambil tas serta handphonenya. Apa yang terjadi dengan Queensya selanjutnya? Apakah dia akan bisa melalui masa kritisnya? Baca kisah dari Queensya di Cinta Antara Aku dan Dia.

Bab 1 Janjian

"Bik, bibi," panggil Queensya

"Ya, non," jawab si assisten rumah tangga, lari tergopoh-gopoh mendekati sumber suara.

"Bik, tolong siapkan sarapan ya. Aku dah telat. Hari ini ada pemotretan," perintah Queensya.

"Baik non," Jawab Assisten rumah tangga.

"Eh, iya bik. Mama sama papa, dimana?" Tanya Queensya.

"Tuan sudah kekantor tadi jam tujuh pagi, non. Sedangkan Nyonya ada di kamarnya," jawab assisten rumah tangga.

"Oooo ya sudah, eh iya tolong bilang ke mang Diman suruh panasin mobil ya bi. Tiga puluh menit lagi aku pakai," perintah Queensya.

"Baik non," jawab assisten rumah tangga.

Assisten rumah tangga pun segera meninggalkan majikannya itu dan segera menemui mang Diman untuk menyampaikan perintah dari majikannya itu. Setelah itu dia segera kedapur untuk membuatkan sarapan pagi. Sedangkan Queensya langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini Queensya ada job pemotretan salah satu brand terkenal. Dan sialnya dia kesiangan.

Selesai mandi, Queensya langsung bersiap memoles wajahnya agar terlihat lebih fresh. Setelah itu dia segera menuju ke ruang makan, disana sudah tersedia sepiring nasi goreng seafood favoritnya.

'ach bibi tau aja cara meningkatkan mood booster.' ujar Queensya dalam hati. Dia pun segera melahap makanan favoritnya itu tanpa sisa.

Setelah selesai sarapan pagi, Queensya segera menunju ke kamar sang bunda,

Tok... Tok... Tok...

Keluar seorang wanita yang masih terlihat cantik dan menawan walaupun usianya sudah memasuki kepala lima.

"Hai, dear," kata wanita tersebut menyapa Queensya.

"Bunda, Queensya pamit ya, mau pemotretan dulu. Mungkin pulang agak malam. Karena hari ini jadwal padat merayap," ujar Queensya dengan senyum manjanya.

"Nyupir sendiri atau sama mang Diman?" Tanya Sang Bunda kepada putrinya.

"Sendiri aja ya bunda, soalnya agak riweh kalo sama mang Diman," ujar Queensya.

"Tapi ingat ya, harus hati-hati. Jangan ngebut-ngebut. Hormati juga pengguna jalan yang lain demi keselamatan bersama," ujar sang bunda memberikan nasehatnya.

"Siap bunda," kata Queensya seraya mencium tangan sang bunda. Sebuah kebiasaan yang Queensya lakukan sebelum dia pergi beraktivitas.

"Queen, berangkat dulu ya," Palit Queensya.

Setelah itu Queen segera menunjuk garasi mobil, disana ada mang Diman yang sedang memanasi mobil miliknya.

"Pagi, non," sapa mang Diman.

"Pagi mang," balas Queen.

"Ini non, sudah mamang panasin," ujar mang Diman memberitahukan bahwa mobilnya sudah di panasin dan siap untuk digunakan.

"Terima kasih ya mang," kata Queen.

"Sama-sama non," ujar mamang.

"Queen berangkat dulu ya mang," pamit Queen kepada sopirnya.

"Loch, gak sama mamang?" Tanya Sopir.

"Gak usah mang, Queen sendiri aja," kata Queen.

"Hati-hati ya non," kata Mamang.

"Beres mang," jawab Queen.

Queen pun segera masuk ke dalam mobil. Dan si mamang segera berlari menuju ke pintu gerbang untuk membukakan pintu gerbang. Agar Queensya bisa dengan leluasa keluar dari halaman rumahnya.

Tiga puluh menit kemudian, Queensya telah sampai di tempat pemotretan.

"Ya ampun, Queen. Kenapa loe baru Dateng?" Tanya Meli sang manager.

"Iya maaf, gua kesiangan," kata Queensya menelangkupkan tangannya ke dada.

"Noh, Fotografernya dah kalang kabut karena loe belum sampai," kata Meli.

"Iya deh, gua siap-siap dulu," ujar Queensya.

Queen dan Meli segera menuju ke ruang ganti untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pemotretan.

Setelah selesai, Queensya segera menghampiri dan Fotografer.

"Sorry Al, gua terlambat ya," kata Queensya kepada Aldo.

"Kalau modelnya bukan elo, gua dah ngamuk dari tadi," ujar Aldo. Aldo adalah salah satu sahabat Queensya saat masih SMA dulu.

Aldo, Queensya dan Meri bersahabat sejak awal SMA. Aldo sudah lama menaruh hati kepada Queen tapi Queen hanya menganggapnya sebagai sahabat. Sedangkan Meri jatuh cinta kepada Aldo saat mereka mengadakan kemah di salah satu bumi perkemahan di Bogor. Sejak saat itu, Meri dan Aldo berpacaran, karena Aldo yakin tidak mungkin bisa meluluhkan hati Queensya. Tapi selama ini Aldo masih mencintai Queensya dalam diam. Cintanya itu hanya Aldo dan Tuhan yang tahu, Aldo berharap suatu saat nanti hati Queensya akan terbuka untuk dirinya.

"Iya, maaf ya. Gua kesiangan. Loe tau kan kemarin jadwal gua padat banget. Sampe rumah dah jam dua," ujar Queensya.

"Iya gua maafin, yuk kita mulai sesi pemotretannya," ajak Aldo.

"Oke," kata Queensya.

"Kita ada tiga sesi pemotretan, pertama disini, kedua di pinggir kolam renang, ketiga di taman. Dengan kostum berbeda, mengertikan Queen?" Tanya Aldo seraya memberikan arahan.

"Oke, mengerti. Jadi gua harus tiga kali ganti kostum?" Tanya Queensya.

"Iya," kata Aldo.

"Oke kalau begitu," kata Queensya tersenyum.

"Mer, tolong siapkan semua kostum yang akan di pakai nanti ya, biar kita gak perlu repot-repot lagi milih buat nanti," perintah Queensya kepada Meri.

"Beres, loe fokus aja ke pemotretan," kata Meri.

"Makasih, Mer," ujar Queensya.

Queen dan Aldo pun segera memulai pemotretan sesi pertama. Hampir satu jam mereka baru selesai sesi pertama.

"Good job, Queen. Selama gua kerja sama dengan loe kagak pernah gua kecewa sama kinerja loe. Ya cuma itu loe kadang suka aja," kata Aldo.

"Thank, Al. Iya maaf kalo gua kadang kagak bisa ontime," kata Queensya.

"It's ok. Gua maklumi karena gua tau jadwal foto model sekelas loe itu pasti sibuk banget," kata Aldo.

"Thanks a lot, Al. Cuma loe sama Meri yang bisa ngertiin gua," kata Queensya.

"Kita istirahat setengah jam ya, lalu ke sesi ke dua, loe siap-siap ganti pakaian ya Queen," perintah Aldo.

"Beres Al," kata Queen.

Queen dan Meri segera menuju ke ruang ganti. Meri segera mengambilkan kostum yang akan di gunakan Queensya, sedangkan Queensya sudah masuk ke ruang ganti untuk menukar kostumnya.

"Queen, ini baju loe buat sesi ke dua," kata Meri seraya memberikan kostum yang ada di tangannya.

"Thanks ya Meri," ujar Queensya segera mengambil kostum yang diberikan oleh Meri.

"Ini gak salah kostum mer?" Tanya Queensya, karena kostumnya terlalu terbuka, dan tidak ada di dalam perjanjian kontrak.

"Yang ada cuma itu, Queen," kata Meri yang baru tau kalau kostumnya terlalu fulgar.

"Coba kamu panggilkan Aldo," perintah Queensya.

"Oke sebentar, loe ganti dulu pake yang lain," kata Meri.

Queensya segera mengambil pakaiannya sendiri, sedangkan Meri segera memanggil Aldo,

"Al," panggil Meri.

"Ya, Mer," Jawab Aldo.

"Disini yang bertanggung jawab atas kostum siapa?" Tanya Meri.

"Bagian kostum?" Tanya Aldo

"Iya bagian Kostum, karena kostum untuk sesi kedua tidak sesuai dengan perjanjian kontrak," kata Meri.

"Masa sih?" Kata Aldo.

"Kalo loe kagak percaya loe bisa liat sendiri," ujar Meri ke Aldo.

"Oke gua kesana," kata Aldo.

Aldo dan Meri menuju ke arah ruang ganti.

"Al, ini beneran yang harus gua pake," cerocos Queensya setelah melihat Aldo dan Meri masuk ke dalam ruang ganti.

"Bentar, gua liat dulu foto pakaian yang akan di promosikan," kata Aldo.

"Oke, gua tungguin," kata Queensya.

Aldo pun segera melihat ke Handphonenya.

"Dari warnanya sama kok. Tapi gak sependek ini dan belahan dada juga gak seperti ini, Pasti ada yang mau menyabotase pekerjaan kita," ujar Aldo.

"Tapi siapa Al? Kayaknya kita sebagai team gak ada musuh," kata Meri.

Bersambung....

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Cinta Antara Kamu dan Dia
1

Bab 1 Janjian

08/06/2023