Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Kutemukan Cinta-Nya dan Dia di Tokyo

Kutemukan Cinta-Nya dan Dia di Tokyo

ISMI

5.0
Komentar
1.2K
Penayangan
73
Bab

Menikah di Tokyo? Apakah dia akan menemukan pria idaman yang akan jadi imamnya?

Bab 1 Ikatan Ini Sudah Putus! Tidak Bisa Disatukan Lagi

***

"Kamu tega melakukan itu padaku, Dhea?" tanya Gadis dengan lirih, ia tak sengaja berpapasan dengan saudara sepupunya itu di salah satu pusat pembelanjaan.

"Bukan salahku, Gadis. Salahmu karena kamu tak bisa menjaga suamimu dengan baik. Seharusnya kamu memperhatikan mas Devano dengan baik, jangan sibuk dengan duniamu. Dia butuh seorang istri di rumah, bukan istri yang sibuk di luar," jawab Dhea tanpa merasa bersalah.

Gadis tersenyum satir. "Jadi apa yang aku lakukan adalah salah? Jadi perselingkuhan itu dibenarkan karena salah satu pihak tak puas dengan pasangannya? Jadi, kamu menganggap kalau pernikahan itu bukan sesuatu yang sakral? Kamu dengan mudah menghancurkan pernikahan seseorang yang sudah diberi sumpah di hadapan Allah. Hanya karena satu kekuranganku itu bisa menghancurkan rumah tanggaku? Kamu itu perempuan, Dhea. Jika kamu ada diposisiku, kamu mau menerima diceraikan begitu saja?" teriak Gadis, ia tak peduli lagi orang-orang memperhatikan mereka berdua.

"Jangan salahkan Devano! Dia hanya ingin kamu di rumah saja, tapi kamu malah tak menuruti apa yang suami kamu inginkan," ujar Dhea membela diri.

Gadis tertawa. "Kamu itu enggak tahu apa-apa! Dari awal kita berkomiten kalau aku boleh melanjutkan study-ku. Jadi, apa yang harus aku katakan lagi? Aku terkejut saat Devano menceraikanku tiba-tiba, kita tak ada masalah apapun. Hal yang membuat aku lebih terkejut lagi adalah mas Devano memberiku talak tiga! Semua itu pasti karena kamu! Kamu lah perebut suami orang! Kamu lah perempuan penggoda itu!" suara Gadis lebih meninggi.

Orang-orang langsung berbisik satu sama lainnya, tak jarang mereka merekam drama antara seorang istri sah dan perempuan penggoda suaminya. Hal itu membuat Dhea malu, ia langsung pergi dan tidak lagi menggubris omelan dari Gadis. Gadis langsung menjambak rambut Dhea dan membuat ia meringis kesakitan.

"Dasar penggoda! Kamu merebut suami saudara kamu sendiri! Kamu perempuan iblis!" racau Gadis, ia mencakar wajah Dhea dengan membabi buta.

Dhea tak bisa melawan karena jika ia melawan, maka citranya akan semakin buruk. Ia pasrah dan akhirnya petugas keamanan dan orang-orang melerai mereka berdua dan berhasil, akhirnya ia terbebas dari jambakan dan cakaran yang Gadis berikan padanya.

***

Gadis langsung pulang bersama kedua orang tuanya. Sepanjang perjalanan, ayahnya terus saja memarahinya habis-habisan. Gadis tak menggubrisnya.

"Kenapa kamu malah memalukan keluarga kita dengan bertingkah konyol seperti tadi, Ha? Kamu secara tidak langsung memberitahukan pada orang-orang bahwa rumah tanggamu diambang cerai! Keluarga kita tidak pernah melakukan tindakan yang memalukan seperti yang tadi kamu lakukan, ribut di depan umum! Kita ini berasal dari keluarga terpelajar dan harus mengerti tata krama dan sopan santun!" ucap Hadi, ayah Gadis.

"Perempuan gatal itu yang memulainya! Dia menghancurkan rumah tanggaku! Dia meminta suamiku untuk memberiku talak tiga! Jadi, gadis harus diam saja? Gadis enggak mau pernikahan ini hancur! Gadis enggak mau bercerita, Ayah!"

"Kamu harusnya diam saja! Biar Ayah yang urus. Tadi Ayah sudah bicara pada mertuamu dan mereka akan membujuk Devano agar mencabut talak cerainya padamu. Kamu harusnya bersabar, jangan malah menambah api dalam permasalahan kalian."

"Jadi, Gadis harus diam saja saat melihat perempuan yang merebut suami Gadis?" tanya Gadis lirih.

"Ya! Kamu harusnya tadi bisa menahan dirimu, apalagi Dhea adalah saudaramu. Dia adalah anak dari tantemu sendiri," jawab Hadi.

"Ayah, anakmu itu saat ini sedang hancur karena ditalak setelah sembilan hari menikah, harusnya Ayah memberi tenang, bukan malah menyalakan sedih. Gadis ini anak kandungmu, bukan anak orang lain!" teriak Gadis protes dan ia pun ambruk tak sadarkan diri membuat ibunya histeris.

***

"Gimana keadaan Gadis? Dia masih belum sadar juga?"

"Belum. Tubuhnya masih lemas kata dokter," jawab Putri, ibunya gadis.

"Kasihan Gadis, Mbak. Dia ditalak tiga sama si Devano dan katanya keputusan Devano itu sudah bulat. Dia tidak mau mencabut talaknya di pengadilan. Tadi juga mas Wira dan mbak Keke sudah menasihati Devano, tapi lelaki itu tetap mau cerai dengan Gadis," ucap Nastiti, adik kandung Putri.

"Mas Hadi marah besar dan dia malah menyalahkan Gadis karena tadi ribut di mal dengan Dhea. Mbak ingin membela Gadis tadi, tapi jika Mbak bela Gadis, nanti yang ada mas Hadi malah marah besar," ujar Putri menahan tangisnya.

"Salahnya Gadis juga sih, Mbak. Kenapa dari awal pacaran terus saja mengajak Dhea. Pas nikah pun, si Dhea diajak pula pergi bulan madu. Harusnya jangan membiarkan perempuan manapun untuk hadir di kehidupan rumah tangga kita, pasti nanti syetan membuatnya semakin runyam."

"Gadis itu anak yang baik dan juga tak mudah curiga. Mungkin Gadis pun tak menyangka kalau Dhea akan tega mengkhianatinya. Padahal mereka itu sangat dekat dari kecil, tak pernah terpisahkan. Tapi, kenyataannya..."

"Sudahlah, Mbak. Semua sudah terlanjur begini. Lebih baik dampingi Gadis agar lukanya sembuh. Siapapun akan stres, kalau pernikahannya hanya mampu bertahan sembilan hari. Saat ini yang Gadis butuhkan hanya dukungan dan cinta dari kita."

***

"Bu..."

"Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Mau makan?" tanya Putri.

Gadis menggelengkan kepalanya. "Ayah mana?"

"Ayahmu lagi bertemu dengan kedua orang tuanya Devano," jawab Putri.

"Suruh pulang saja, Bu. Jangan mengemis pada mereka. Ayah tak pernah mengemis pada siapapun. Gadis tidak mau wibawa ayah harus hancur karena Gadis," pinta Gadis.

"Ayahmu bukan mengemis, tapi hanya ingin menyelesaikan permasalahan rumah tangga kamu dan Devano. Insya Allah rumah tangga kalian bisa diselematkan."

Gadis menggelengkan kepalanya. "Sudah hancur, Bu. Ikatan diantara kami sudah tak bisa disatukan lagi. Sudah bercerai berai dan juga Devano sudah memberi talak tiga lewat telepon kemarin, jadi buat apa harus mengemis memintanya untuk menyatukan ikatan ini. Gadis juga tak mau merendahkan diri di depannya dan keluarga besar dia."

"Apa kamu benar-benar ingin bercerai?"

"Iya, Bu. Ikatan tali ini sudah putus dan tak bisa lagi disatukan. Gadis akan menerimanya dan tak mau lagi berurusan dengan mereka! Biarlah mereka menyatu agar bisa menjadi sampah yang bau."

"Maafkan Ibu karena belum mampu menyelesaikan masalahmu. Maafkan ayah juga ya!" pinta Putri dengan perasaan yang sedih.

"Harusnya Gadis yang meminta maaf sama Ibu dan ayah. Keluarga kita harus menanggung malu karena rumah tangga Gadis hanya seumur jagung. Maafkan Gadis ya, Bu..." Gadis berkata dengan lirih.

"Sudah, Gadis. Kamu anak kebanggaan Ibu dan ayah. Kami bangga mempunyai anak cantik dan pintar seperti kamu."

"Bu, ponselnya Gadis di mana?" tanya Gadis, ia tiba-tiba ingat sesuatu di ponselnya.

Putri langsung mengambil ponsel Gadis di atas nakas dan ia langsung memberikannya.

Ada chat masuk dari nomor asing. Gadis langsung membuka chat itu.

'Kamu jangan mengemis-ngemis pada orang tua Devano! Hal itu tak akan berhasil, Devano sudah memberimu talak tiga! Saat ini aku sedang mengandung dan anak yang ada dalam rahimku itu adalah buah cinta dariku dan Devano! Jadi menyerahlah! Tinggalkan Devano demi kebahagiaanya!'

"Kurang ajar kalian!" geram Gadis penuh amarah.

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh ISMI

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Kutemukan Cinta-Nya dan Dia di Tokyo
1

Bab 1 Ikatan Ini Sudah Putus! Tidak Bisa Disatukan Lagi

10/02/2022

2

Bab 2 Selamat Berbahagia di Atas Luka Seseorang

10/02/2022

3

Bab 3 Duniaku Memang Hancur, tapi Kebahagiaanku Tak Bisa Dipadamkan

10/02/2022

4

Bab 4 Menghilangkan Kenangan tanpa Jejak

10/02/2022

5

Bab 5 Kamu adalah Mimpi Buruk yang Harus Kubuang

10/02/2022

6

Bab 6 Kan Kubalas kan Dendam ku dengan Cara yang Elegan

10/02/2022

7

Bab 7 Tokyo! Aku Datang...

10/02/2022

8

Bab 8 Lelaki Dingin Itu adalah Calon Dosen Pembimbingku

10/02/2022

9

Bab 9 Dia Memang Lelaki Sempurna, tapi...

10/02/2022

10

Bab 10 Kamu Cantik dengan Jilbabmu

10/02/2022

11

Bab 11 Seiman dan Sehati

10/02/2022

12

Bab 12 Di Tokyo, Kumulai Menemukan Cinta-Nya

10/02/2022

13

Bab 13 Ada Cahaya Cinta di Kedua Matamu

10/02/2022

14

Bab 14 Menjadi Wanita Paling Bahagia

10/02/2022

15

Bab 15 Muslimah Itu Cantik dengan Jilbabnya

10/02/2022

16

Bab 16 Terkadang Takdir Memang Tidak Sesuai Rencana

10/02/2022

17

Bab 17 Bagai Bidadari Berkata Bening

10/02/2022

18

Bab 18 Bertemu denganmu Apa Sebuah Kesalahan

10/02/2022

19

Bab 19 Kecantikan yang Terjaga Sempurna

10/02/2022

20

Bab 20 Jangan Malu Mengatakan Rindu!

10/02/2022

21

Bab 21 Takdir Bermain tanpa Bisa Dikendalikan

12/02/2022

22

Bab 22 Di Saat yang Tepat, untuk Lelaki yang Tepat

20/02/2022

23

Bab 23 Dia Membuatku Resah Tak Bertepi

10/03/2022

24

Bab 24 Jangan Jatuh Cinta Padaku karena Hal itu Sia-sia

13/03/2022

25

Bab 25 Menulis Jarak Antara Kita

20/04/2022

26

Bab 26 Berdamai dengan Takdir

20/04/2022

27

Bab 27 Dia Bagai Empat Musim bagiku

21/04/2022

28

Bab 28 Aku Tidak Layak Mendapatkan Cintamu

22/04/2022

29

Bab 29 Menemukan Seseorang yang Kusebut Rumah

23/04/2022

30

Bab 30 Teman Hidup dan Sesurga

08/07/2022

31

Bab 31 Menggerakan Hati

08/07/2022

32

Bab 32 Memadamkan Api Cemburu

15/07/2022

33

Bab 33 Menunggu Akad Terucap

15/07/2022

34

Bab 34 Benang Perasaan yang Terputus atau Terikat

16/07/2022

35

Bab 35 Akad adalah Pembuktian Cinta

17/07/2022

36

Bab 36 Lelaki Penganggum Rahasia

27/07/2022

37

Bab 37 Aku Ingin Bahagia Memelukku Kembali

28/07/2022

38

Bab 38 Mencintaimu adalah Caraku Untuk Merangkum Keindahan

29/07/2022

39

Bab 39 Karenanya Aku Bisa Menghapus Luka

30/07/2022

40

Bab 40 Menebak Rupa Takdir

31/07/2022