Kutemukan Cinta-Nya dan Dia di Tokyo
*
u berbuka puasa pasti banyak banget takjil yang menggugah
uburit. Teman saya juga mengatakan bahwa di Indonesia itu ka
an. Siapa tahu jodohnya d
gitu ramah dan hangat pada Mesya, sedangkan dengan dirinya lelaki itu sangat d
n dari wajah dingin itu. Apa memang sebena
uk menyapa teman-teman lainnya dan setelah lelaki itu pe
saja. Kenapa enggak ikut nimbrung? Ke tem
ol, apalagi dia itu dosen pembimbingku. Kalau nanti dia ilfeel,
g saja kamu grogi, ka
ak, tapi wa
mangnya Yamazaki-san itu
Dari tadi dia enggak pernah ka
lu menjaga jarak dengan perempuan yang bukan mahram-nya. Dia itu meski seorang mualaf, tapi Masya Allah... Ibada
hidayah itu kualitas ibadahnya lebih dari kita
amu Islam
t wajib enggak terlewat kok. Me
! Biasakan sholat di awal, pas adzan langsung bergegas ambil air wudhu dan
lu memang sahabatku yang paling
ga." Mesya
*
nya duduk di dekat taman. Gadis merasa lelah dan tak sadar kalau ternya
apa Gadis den
ali lagi melihat gadget yang ada di tangannya. Hal itu membu
k ada obrolan apapu
mazaki yang akhirnya pertanyaannya itu
ak kecil. Kami berpisah saat b
mu itu bukan seorang m
adis terkejut. "Kenapa Sens
identitasmu sebagai seoran
bagai muslimah? Saya datang ke sini untuk berbuka puasa j
slimah adalah dengan menutup auratnya. Kamu datang ke sini hanya dengan pashmina yang diletakan saja di atas rambut. Rambutmu masih terlihat jelas,
t ini saya belum siap. Masih teru
yang tahu. Jika kamu mati dalam keadaan belu
a masih belajar. Semoga saja ha
mah itu cantik dengan jilbabnya dan kecantikanm
belum paham agama terlalu dalam. Saya hanya takut menodai j
gurungkan niatmu untuk menutup aurat. Berjilbab belum tentu baik imannya, aka
r belum siap. Hati saya masih ragu-ragu, bukankah kalau masih ragu, lebih baik jan
hat perempuan muslimah yang memakai jilbab. Saya mempunyai adik perempuan dan dia saat ini sedang tertarik dengan Islam karena melihat saya yang telah masuk Islam. Adik saya malah tertarik dengan para perempuan muslimah y
a doa Sensei A
um di mulai. Tapi saya ingin mengenalkan kamu dengan mahasiswa lainnya yang juga menjadi
, Se
masjid untuk shalat tarawih!"aj
ditunjukan lelaki itu padanya. Lela
*
adis memang belum siap memakainya, hatinya masih ragu. Bukan karena ia ingin pamer dengan rambut indah yang di
a berbunyi. Gadis melihat nama
ideo dari ibunya. "Ibu...." Gadis men
*