Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
301
Penayangan
16
Bab

Ketika persahabatan yang sangat kokoh,di uji dengan datangnya seorang wanita. Setiap kali mereka mencoba untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang selama ini ingin mereka capai, dengan kedatangan seorang wanita yang menguji rasa persahabatan mereka, tanpa disadari ternyata kehadiran wanita itu membuat persahabatan mereka menjadi renggang bahkan mereka memilih jalan masing-masing untuk mencapai impian mereka. Apakah mereka bisa mendapatkan kembali persahabatan mereka yang kokoh?

Bab 1 Menemukan leon

Disaat sedang sibuk dan panik mencari keberadaan Leon, tiba-tiba saja ponsel milik Sandi berdering.

" siapa san? " tanya Andre kala mendengar ponsel sahabatnya itu berdering.

" ini ibu Kookie, kita harus bagaimana sekarang? Apa yang akan kita katakan pada ibu? " tanya Sandi merasa takut.

" aku juga tidak tahu, tapi kita tidak boleh merahasiakan hal ini dari ibu. Cepat angkat saja dulu ponselnya " ujar Andre pada sandi

" baiklah, aku akan mengangkatnya" ucap Sandi sembari mengangkat telepon dari ibu.

" halo bu, apa ibu telah selesai? " tanya Sandi kala mengangkat ponsel itu.

" iya, ini ibu sudah selesai, bisakah kalian datang menjemput belanjaan ibu, ini sangat banyak dan berat. Ibu tidak bisa membawanya sendiri" ujar Ibu dari seberang sana.

" baik bu, kami akan segera menyusul ibu. Tolong kirimkan titik lokasi ibu saat ini" ujar

Sandi pada ibu.

" baiklah, ibu akan segera mengirimnya. Cepatlah datang" ujar ibu sembari menutup ponsel itu.

Kini Andre dan sandi mulai merasa takut, mereka tak tahu harus mengatakan apa pada ibu.

" bagaimana ini Kookie, ibu meminta kita untuk menyusulnya.

Lalu bagaimana dengan Leon, bagaimana kalau ibu menanyakan keberadaannya pada kita" ujar sandi yang mulai takut.

"aku tidak tahu Andre, tapi lebih

baik kita temui ibu dulu, kita akan memberitahu ibu saat kita bertemu ibu disana" ujar Andre

" baiklah kalau begitu, ayo kita pergi menyusul ibu sekarang" jawab Sandi.

Kini kedua sahabat itu mulai menghentikan pencarian mereka, kini keduanya berencana akan menemui ibu terlebih dahulu.

Mereka juga berniat akan memberitahu ibu panti tentang kejadian ini.

"ayo Kookie, percepat langkah kakimu itu" ujar sandi pada Andre.

" iya, ini aku juga sudah cepat jawab Andre nanti kau yang beritahu ibu tentang Leon ya, aku tak sanggup memberitahu ibu tentang hal ini" ujar sandi pada Andre

" kau selalu saja menyuruhku, kau kan lebih tua dariku, harusnya kau yang memberitahu ini pada ibu" ujar Andre

" ah kau ini, baiklah kalau begitu, hyungmu ini yang akan memberitahu ibu tentang Leon" jawab sandi yang tak bisa mengelak

Kini keduanya telah hampir sampai di tempat ibu berada,sebelum sampai di sana Sandi menghentikan langkah kakinya

" kenapa kau berhenti san? " tanya

Andre,

"tunggu, aku harus menarik nafasku dulu" jawab Sandi sembari menarik panjang nafasnya

" dasar anak konyol" ujar

Andre pada sandi.

Mereka kembali menerus perjalanan mereka, hingga kini mereka telah sampai di tempat ibu.

Disana terlihat ibu sedang menunggu keduanya, di sebelah ibu terdapat banyak sekali kantong belanjaan.

.

"San, Kookie, disini" teriak ibu kala melihat sandi dan Andre sambil melambaikan tangannya.

Sandi dan Andre berjalan mendekati ibu

" apa ibu sudah selesai? " tanya

Andy pada ibu.

" iya, ibu sudah selesai. Ini semua barang bawaan ibu, tolong kalian bawa semua ini ke mobil" ujar ibu pada sandi dan Andre

" baik bu, kami akan abawanya" jawab Andre

" eh tunggu sebentar, dimana Leon? " tanya ibu tiba-tiba mengagetkan Sandi dan Andre

Sandi dan Andre saling menatap satu sama lain, keduanya tampak begitu takut untuk memberitahu ibu tentang keberadaan Leon

" kenapa kalian diam saja? Apakah

Leon menunggu di mobil? " tanya ibu lagi.

" hmm begini bu, sebenarnya kita tidak tahu dimana keberadaan Leon saat ini" ujar sandi gugup.

"apa? Bagaimana bisa kalian tidak mengetahui keberadaan Leon, bukankah tadi dia bersama kalian? " tanya ibu merasa kaget dengan perkataan Sandi.

"maafkan kami bu, tadi Leon merajuk dan tak mau bicara, jadi kami mencoba membiarkannya sendiri, kami berpikir kalau saja dia mungkin ingin sendiri dan tak mau diganggu" ujar sandi mencoba menjelaskan membicarakannya sendiri.

"Dia " walaupun begitu, kalian harusnya membujuknya dan tak masih kecil, bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya " ujar Ibu marah pada sandi dan Andre

" maafkan kami ibu, kami memang salah, talk seharusnya kami meninggalkan bocah itu sendiri" ujar Andre meminta maaf

"kita harus segera mencarinya, dimana kalian meninggalkan Leon tadi? " tanya ibu

" di taman bu, tadi Leon sedang duduk sendiri di taman" jawab Andre

" baiklah kalau begitu, sekarang ayo kita antarkan semua belanjaan ini ke mobil terlebih dahulu. Lalu selanjutnya baru kita akan mencari

Leo " ujar ibu.

" baik bu" jawab sandi dan Andre serentak.

Kini ketiganya mulai membawa semua belanjaan itu menuju mobil, ketiganya berjalan dengan sangat cepat karena merasakhawatir dengan keadaan Leon.

Ibu sepertinya juga terlihat sangat panik sekali, sepertinya ibu benar-benar mencemaskan bocah iti sekarang.

" Kookie cepat masukkan semua belanjaan itu ke dalam bagasi mobil" ujar ibu pada Andre kala sampai di parkiran.

" baik bu" jawab Andre

Sandi juga membantu Andre memasukkan semua belanjaan itu ke dalam bagasi mobil.

Kini ketiganya tampak begitu panik dan khawatir akan keberadaan Leon, ibu juga tak henti-hentinya melihat ke sekeliling pasar berharap menemukan sosok bocah itu di keramaian pasar.

"sudah bu, semuanya sudah siap" ujar Andre pada ibu.

" baiklah, ayo kita segera menuju taman" ujar ibu pada sandi dan Andre

.

Kini ketiganya bergegas menuju ke taman tempat dimana mereka tadi meninggalkan Leon.

" dimana tadi kalian meninggalkan

Leon? " tanya ibu sesampainya di taman

"disebelah sana bu, tadi Leo tengah duduk di sana" tunjuk Andre ke salah satu sudut taman.

" kemananya perginya Leon saat ini, dia kan masih kecil" ujar ibu yang mulai merasa sedih.

" ibu sabarlah, ibu jangan sedih seperti ini, kita pasti akan segera menemukan Leon, ujar Andre mencoba menenangkan ibu.

" iya bu, ibu jangan menyerah seperti ini, Leon pasti masih berada di sekitar sini" ujar Sandi sembari mengelus pundak ibu

"iya ibu percaya sama kalian, semoga saja kita memang bisa

menemukan Leon, jawab ibu pada Sandi dan Andre

" iya bu, ayo kita segera mencari

Leon lagi disekitar sini" ajak

Andre pada Ibu dan Sandi

" Leon" teriak sandi lagi sembari terus memperhatikan sekeliling taman

" Leon, dimana kamu? Ini ibu Leon" teriak ibu juga

"sepertinya kita harus berpencar, biar kita bisa lebih cepat menemukan Leon" saran sandi pada semua.

" iya, aku setuju denganmu san" jawab Andre.

" ibu kalau ibu nanti merasa capek, ibu istirahat saja dulu biar nanti

Sandi dan Andre yang mencari

Leon" ujar sandi pada ibu.

" iya, kalian tak usah khawatirkan ibu, kita harus menemukan Leon secepat mungkin" ujar ibu.

" baiklah, ayo sekarang kita mulai berpencar" ujar Andre

" baik aku akan ke sebelah sana, kau pergilah ke sebelah sana

Kookie" ujar sandi pada Andre.

Kini ketiganya mulai berpencar, Sandi dan Andre mulai berpencar sedangkan ibu masih berada di tempat tadi karena

merasa masih letih dan belum siap berjalan.

Setelah cukup lama berjalan,

Sandi melihat ke sebuah kerumunan yang sangat ramai sekali. Sandi mulai mendekati kerumunan itu, disana sangat banyak anak-anak yang sedang berkumpul melihat pertunjukan badut.

Sandi mulai memperhatikan satu per satu anak di kerumunan itu, ia berharap jika Leonberada disana.

Tapi sayang ternyata tak ada sosok Leon di kerumunan bocah itu

Dalam kebingungan Sandi tak sengaja menabrak seorang anak

kecil perempuan.

" maaf, maafkan aku, aku tadi tak melihatmu" ujar sandi kala menabrak seorang bocah perempuan.

" kenapa kau terlihat sangat gelisah hyung? Sampai kau menabrakku seperti ini" tanya bocah perempuan itu pada

Sandi" oh ini, aku lagi mencari adik laki-laki ku, aku tak bisa menemukannya dari tadi" jawab Andre pada bocah perempuan itu.

" seperti apa dia? Tadi aku melihat seorang anak laki-laki seusiaku

sedang berada di dekat air mancur taman ini" ujar bocah itu pada

Sandi

" benarkah, kau sungguh melihatnya? Tunggu biar aku tunjukkan fotonya padamu" ujar

Sandi sembari mencari foto

Leo di ponsel miliknya.

Sansi sibuk melihat galeri di ponselnya, ia masih mencoba foto

Leon di ponselnya itu.

Setelah cukup lama mencari, akhirnya

Sandi menemukan foto bocah itu dan segera menunjukkannya.

" ini, ini dia fotonya. Apakah benar dia yang aku lihat? " tanya

Sandi pada bocah perempuan itu .

"iya, anak ini yang aku lihat tadi,dia sedang berada di dekat air mancur" jawab bocah itu.

" baiklah,terimakasih telah membantuku, aku harus segera pergi mencarinya" ujar Sandi pada bocah perempuan itu.

Kini sandi mulai berlari ke arah air mancur taman itu, walaupun sebenarnya ia masih belum tahu pasti dimana letak air mancur itu.

permisi apakah kau tau dimana letaknya air mancur di taman ini? " tanya Sandi pada seseorang disana,

" oh itu, air mancur itu berada di

Depan sana" tunjuk seseorang itu.

" baik, terimakasih" jawab Sandi pada orang itu.

Sandi terus berlari hingga tak lama ia pun sampai di depan air mancur itu. Di Sana sandi melihat Leon tengah duduk sendiri sambil menatap ke arah air mancur, pandanganya tampak kosong.

Dengan perlahan sansi mulai berjalan mendekati Leon, ia melihat bocah itu dengan sangat dalam.

Sandi merasa ikut sedih melihat bocah yang selalu ceria itu kini tengah cemberut dan bersedih.

Kini sandi mulai memahami perasaan bocah itu, ia merasa begitu jahat kala meninggalkan bocah itu tadi.

Pasti Leon tadi merasa sangat ketakutan, karena ia tak begitu terbiasa berada di keramaian, apalagi di tempat yang pertama kali ia datangi.

" maafkan aku Leon" ujar sandi dari kejauhan sembari terus memandang ke arah bocah itu.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Arabella_author

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku