Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Antara Aku, Kau dan Ibu Tiriku

Antara Aku, Kau dan Ibu Tiriku

Aufarey

5.0
Komentar
3.7K
Penayangan
34
Bab

Ibu tiriku menikah dengan ayah 8 tahun lalu, dia dari keluarga yang sangat kaya, entah mengapa dia bisa menikah dengan Ayah yang pekerjaannya hanya bermain wanita dan menikahi yang dia sukai, tetapi Ayahku memang terlihat tampan, dengan badan yang kekar dan aura wajah yang sangar, mungkin itu menjadi daya pikatnya terhadap wanita-wanita, entahlah, aku tidak begitu jelas, dan Ayah pun jarang pulang. dia tidak berada di rumah selama berhari-hari dan tidak tahu cara mengurus keluarga. Aku hanya tinggal berdua dengan Ibu tiriku, aku di anggap anaknya sendiri, tetapi kebiasaan Ibu berpakaian Sexy sangat menggangguku. AKu menyukai seorang gadis, dia teman SMA ku dulu, Nama nya Rania. AKu sangat menyukainya, tetapi Ibu tiriku?...

Bab 1 Ibu Tiriku Selalu Memamerkan Keindahannya

Setelah Acara Bola Favoritku berakhir, Aku ingin kembali ke kamar, tetapi aku malas untuk bergerak, itu karena ibu Tiriku yang baru datang dari Bali hari ini, sedang berbaring dan tidur nyenyak.

Ibuku sedang berbaring tertidur di Sofa ruang TV, Kakinya di pahaku, sedang berbaring telentang, dengan satu kaki terentang dan kaki lainnya sedikit tegak dan melebar, sehingga bagian dalam pahanya yang putih bersih terlihat.

Paha putih menyilaukan di bawah cahaya terang membuat mustahil untuk mengalihkan pandanganku darinya, dan bagian tengah tubuh ibuku tertutupi oleh roknya yang sedikit melorot, Aku sangat dekat dengan Ibu tiriku, sejak Ayah tak pernah pulang karena menikah lagi dengan gadis baru pujaannya, Ya begitulah Ayahku, seorang bandit kelas kakap, yang mengurusi bisnis Ilegal para Mafia di kota.

Aku sedikit cemas, karena kedekatanku dengannya yang bukan anak kandungnya, bertemu Ibu tiriku pun setelah aku remaja.

Aku diam-diam ingin beranjak, dan mengangkat kakinya, memindahkan dari pahaku ke sofa, melihat wajah ibunya yang tertidur dan memastikan bahwa dia benar-benar tertidur. Kakinya bergerak lagi diatas pahaku, saat aku mulai bergerak, terlihat Ibu tak memakai celana dalamnya, Aku memindahkan lagi kakinya, dia mengangkat satu kakinya ke bahu Sofa dan satu lagi di pahaku, tubuh bagian bawah ibu tiriku terpampang jelas, aku menundukkan kepalaku, dan melihat apa yang ada di dalam Rok itu, sebuah belahan yang ditumbuhi bulu tipis, Apa yang Ibu tiriku lakukan ini, tertidur hanya mengenakan rok dan tanpa celana dalam.

Tiba-tiba aku mulai bersemangat. Jantungku berdebar-debar dan air liurku hampir menetes, dan aku takut ibuku akan bangun dan melihatku menatap dalamannya.

Ketika saya memikirkan hal ini, hati saya bergetar. Setelah menenangkan diri sejenak, aku meraih ujung rok ibuku di antara pahanya yang besar dan mulai menariknya ke atas dengan lembut, berhati-hati agar ibuku tidak merasakannya.

Jantungku berdetak kencang.

'Pelan-pelan...sangat...pelan-pelan'

Sedikit demi sedikit, Miss V ibuku muncul di depan mataku di antara pahanya yang kencang dan mempesona.

Di atas gundukan seputih susu domba, tidak sedikit atau banyak bulu Miss v hitam keriting yang mengkilat terhampar seperti rumput, dan lembah dalam yang tampak seperti diukir dengan kapak tertutup rapat di sebelah kiri. dan benar, tanpa ada celah yang terlihat. Dan semak-semak hitam yang mengelilingi bagian pribadinya melilit bagian berharga ibu, seolah berusaha melindunginya.

Aku ingin melihat lebih dekat Miss V ibu tiriku.

Secara alami, Miss V ibuku terbuka sedikit, memperlihatkan daging merah jauh di dalam lubang.

Ibu tiriku terbaring di depanku, sangat terlelap dan tak berdaya, dengan pahanya terbuka lebar dan lubang Miss V terlihat jelas di mataku.

Saat aku mendongak, ibuku masih tertidur, tidak tahu apa-apa karena kelelahan di perjalanan.

Aku hanya terdiam, menonton adegan yang tak sengaja di perlihatkan, Ibu tiriku benar-benar tak sadar apa yang dilakukannya

Hatiku mulai dirasuki setan, dan aku mencoba memalingkannya, Aku mengangkat kaki dari pahaku, dan bergerak ke sampingnya,

“Bangun Ma, pindah ke kamar”

Ibu tiriku masih tak mendengar, dia terlelap , aku melihat kewajahnya yang tertidur, Ibu tiriku sangat manis dan cantik walaupun dalam keadaan tidur, “Ma, Bangun!” Aku menggerakan bahunya,

“Hmm” hanya suara itu yang ku dengar.

Aku membiarkan, tetapi aku tak tega, aku berjalan mundur, dan menggoyangkan bahunya, “Ma Bangun” Ibu Tiriku membuka matanya dan Melihatku sekilas,.

“Bagas, Mama ketiduran di sofa menemanimu nonton Bola, apakah sudah selesai acara TV nya”

“Sudah, pindah ke kamar”

Ibu tiriku bergerak, dan memegang pipiku, dalam keadaan setengah sadar dia menuju kamarnya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh Aufarey

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku