Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Kasih Sayang Terselubung: Istri Sang CEO Adalah Aku
Dikejar Oleh Sang Miliarder
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Married By Accident
Luna POV
Hujan..
Bunyinya deras seperti keran air dikamar mandi yang kau sengaja buka untuk menutupi suara kesedihanmu
Di luar tempatku sekarang ku lihat seorang anak laki-laki berlari menawarkan payungnya kepada seseorang yang kutunggu sejak tadi. Kedua kakinya dijinjit dan kedua tangan mungilnya gemetar menahan tekanan hujan yang sejak pagi membasahi kota ini. Ia berusaha agar payung yang di tawarkannnya lebih tinggi di atas kepala laki-laki dewasa itu. Anak kecil itu seolah tak peduli dengan rasa dingin yang menembus kulitnya.
Aku menghampiri mereka. 20 ribu ku berikan atas sewa jasa payungnya mengantarkan laki-laki dewasa itu. Ya dia adalah tunanganku.
Namanya Bayu Aditya, ia seumuran denganku. Kami sudah berpacaran sejak duduk di sekolah menengah atas dulu . Ia adalah laki-laki yang baik yang pernah aku kenal namun ternyata itu hanya berlaku sampai hari ini saja karena ia membuat kejutan yang membuat hatiku hancur berkeping-keping
Sehari sebelumnya kami sudah membuat janji untuk bertemu di cafe ini. Untuk membicarakan rencana pernikahan yang ia inginkan bulan depan. Aku melirik ke dalam isi tasku. Ia pasti akan suka dengan desain kartu undangan pernikahan kami nanti.
" Aku harus pergi" ucapnya membuka percakapan
Apa kau bercanda, kau baru saja menemuiku
" Aku membuat kesalahan yang harus aku pertanggung jawabkan"
"...."
" Aku tidak sengaja tidur dengan wanita lain"
"...."
Seakan duniaku runtuh setelah mendengarnya.
"Aku menghamilinya , aku harus menikahi wanita itu" Bayu menjelaskan pengkhianatan yang telah ia lakukan
Bagaimana aku harus membalas ucapannya yang menyakitkan ini. Siapa wanita jalang sialan itu. Begitukah??
" Kita sampai disini saja, aku menyesal "
Lalu ia bangkit dari kursi yang baru saja di dudukinya. Aku mengatur nafasku berusaha menahan tangis yang tak ku inginkan. Ku tatap matanya sebelum ia pergi. Ia juga berusaha menahan tangisnya.
"Aku tak ingin menyakitimu lagi"
" Kamu orang baik,,, kamu kenapa tega berbuat ini padaku? Bulan depan kita akan menikah kan " tanyaku padaku dengan mata berkaca-kaca
Aku tersadar selama ini aku seperti ikan dalam aquarium . Yang kulihat darinya hanyalah keindahan , nyatanya kata-kata itu adalah jawaban bahwa semua yang ia lakukan adalah palsu.
Lalu ia pergi , ia bahkan tak menanyakan kartu undangan pernikahan kami.
🌈🌈🌈
Pandangan Luna terasa buram, langkah kakinya terasa ringan, ia merasa seperti akan terbang, tapi high heel yang dikenakannya patah . Ia oleng dan terjatuh. Ia membersihkan kedua lututnya. Lalu bangkit berjalan sempoyongan lagi. Ia menertawai dirinya sendiri keras-keras
Akku ingin tertawa sampai kesedihanku ini habis , batin wanita itu
"Kenapa ia mengkhianatiku? Kenapa? Apa dia menganggap hubungan selama 4 tahun ini hanya permainan, aku bahkan sudah menyerahkan keperawananku padanya"