Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Adara Adila Calista berusia 22 tahun sebentar lagi ia sudah lulus kuliah alm. Kakeknya mewasiatkan kepada cucunya untuk menikah dengan cucu dari sahabatnya tidak disangka calon suami Adara ialah dosennya yang selalu membuat dia kezel ap jadinya nanti jika ia menikah dengannya
Rafka Shaquile Zhafran berusia 24 tahun dia bekerja seorang dosen dan juga CEO papahnya menyuruhnya untuk menikah dengan cucu kakek sahabatnya karena itu adalah wasiat alm. Kakeknya jika tidak melakukannya semua warisannya milik Adara tapi ia tidak pernah memikirkan harta warisannya yang terpenting kebahagiaan keluarganya
Dara terbangun dari tidurnya ia melihat alarmnya sudah pukul 08.00 sudah lah telat berangkat kuliah hari ini ia buru-buru ke kamar mandi.
setelah selesai ia menuruni tangganya berlari ke arah meja makan semua pada heran menatap dara yang sedang terburu-buru.
kakinya melangkah berjalan ke arah meja makan orang tuanya pun juga sedang makan bersama.
"Dedy sama mamih kenapa gak bangunin aku sih !!" omel dara pada orang tuanya yang tidak membangunkannya untuk berangkat kuliah.
"Memangnya kamu ada jadwal kuliah dar?" tanya Dedynya yang sedang menghirup kopinya.
"Ada Ded aku udah pesan sama mamih buat bangunin aku hari ini." dara menatap ke arah mamihnya yang sedang cengengesan seperti tidak bersalah dengannya.
"Maaf sayang mamih lupa hehe." lista menjawabnya tanpa merasa bersalah.
"Mamih !!" Teriak Dara yang sudah kezel dengan mamihnya selalu membuatnya marah.
"Maaf deh sayang nanti besok mamih bangunin pagi yah." dengan santayynya mamihnya berbicara seperti itu.
"Ihh kesel deh" gerutu dara menghentakkan kakinya.
"Jangan kezel-kezel sayang nanti nggak dapet jodoh loh." goda mamihnya.
"Aku cape ngomong sama mamih gak ada habisnya."
"Siapa suruh bicara sama mamih." untung mamihnya kalo bukan udah dilempar kali yah bicara sama mamihnya tidak ada habisnya selalu panjang lebar hak bisa serius kalo diajak bicaranya.
"Sudah-sudah jangan berisik, lebih baik kamu makan dulu" perintah Dedynya.
"Tau lu berisik amat sih emangnya ada apa?" Tanya abangnya yang baru saja keluar dari kamarnya ikut bergabung bersama keluarganya.
"Tau 'ah kezel aku sama kalian." ujar dara berlari keluar dari rumahnya lalu memasuki mobilnya, menjalankannya dengan kecepatan tinggi semoga dia tidak dimarahi oleh dosennya karena terlambat datang kuliahnya.
"Lah tuh orang kenapa!" Riko heran dengan adiknya kenapa malah jadi marah-marah padanya tidak biasanya Dara seperti itu pasti ada sebabnya yang membuat dirinya kezel.
"Gara-gara mamih Dara kesiangan berangkat kuliahnya." ujar Candra pantesan aja dara kesel gara-gara mamih toh pikir Riko.
"Lagian begadang Mulu sih nonton oppa tuh." balas Riko
"Emangnya oppa siapa Riko?" tanya mamihnya dengan wajah polos tanpa dosa.
"Tanya Deddy aja mih aku pergi dulu." Riko mencium kedua tangan orang tuanya lalu berangkat ke kantornya dengan menenteng tas ranselnya.
"Oppa siapa yah Ded kira-kira" tanya lista pada suaminya.
"Dedy Gak tau mih, Dedy berangkat kerja dulu yah." langsung saja Candra mencium kening istrinya dan meninggalkannya dari pada istrinya nanya panjang lebar lebih baik dia kabur deh emang yah suami laknat😂 istri nanya malah kabur.
"Kenapa pada kabur sih heran deh." lista berbicara pada dirinya kenapa semua pada kabur memangnya apa yang salah dengan dirinya.
"Bi sini deh" panggil lista pada bi asih yang barusan saja lewat di ruang makannya.
"Ada apa nyonya?" tanya bi asih padanya.