4.3
Komentar
7.1K
Penayangan
15
Bab

Gimana sih rasanya menikah tapi harus ditutup-tutupi dari warga kampus hanya karena statusnya mahasiswa & dosen?! Pasti aneh banget kan. Inilah yang di alami oleh Ayumi Larasati yang menikah diam diam dengan Reza Syahrial karena dijodohkan. Yang satu dilarang orang tua untuk pacaran, yang satu mempunyai kisah buruk dengan suatu hubungan. Bagaimana kisah mereka?

Bab 1 Prolog

"Papa bisa bicara penting sama kamu Ay," ucap Rendi Sebastian saat menemui putrinya yang tengah mengerjakan tugas kuliahnya di kamar.

"Boleh Pa." Ayumi membereskan buku-buku kuliahnya lalu menutup laptopnya. Ia menghampiri Rendi. "Yuk... Mau ngobrol dimana Pa."

"Kita ngobrol di ruang tv saja."

"Oke."

Ayah dan anak itu keluar dari kamar menuju ruang tv. Disana ada mamanya Shandi Aulia tengah menonton sinetron kesukaaanya. Keduanya pun duduk di sofa .

"Jadi, apa yang mau Papa bicarakan?"

"Kamu udah punya pacar?" Tanya Rendi to the point. Ayumi menggelengkan kepalanya. "Papa dan Mama kan ngga ijinin Ayu untuk pacaran. Gimana caranya bisa punya pacar?" keluh Ayumi.

"Papa dan Mama memang ngga suka lihat anak-anak muda sekarang pacaran karena Papa dan Mama langsung nikah. Pacaran setelah nikah jauh lebih indah nak."

Ayumi hanya menanggapinya dengan anggukan kepala. "Tumben Papa tanya tanya tentang pacar? Apa Papa dan Mama udah kasih lampu hijau buat Ayu untuk pacaran?" Mimik muka Ayu berbinar-binar.

Jujur selama mulai beranjak dewasa, Ayumi belum tahu bagaimana rasanya pacaran. Ia iri melihat teman-temannya bisa antar jemput sama pacar, di apelin pacar malam minggu dll. Sedangkan dia tidak boleh. Kedua orang tuanya ngga suka anak-anaknya pacaran.

Kedua kakak laki-lakinya tidak ada yang pacaran. Hampir semuanya pacaran setelah menikah. Bahkan abang paling tua mendapatkan isteri dengan kriteria dewa menurutnya. Calon isterinya harus seorang penghafal Al-Qur'an dan bercadar.

Mati kagak lo denger kriteria kayak gitu.

Eh yang namanya jodoh mah ngga kemana. Alhamdulillah isteri Bang Irwan sekarang bercadar dan seorang penghafal Al-Qur'an.

Begitu juga dengan Abangnya yang nomor dua, Bang Yayan menikah setelah dengan isterinya setelah dua kalo bertemu. Keduanya pertama kali bertemu melalui sebuah aplikasi jodoh online. Kini keduanya tengah menanti kelahiran anak pertama mereka.

Melihat sejarah kedua orang tua yang tidak melalui proses pacaran, terus berlanjut ke kedua anak laki-lakinya juga mengikuti jalur yang sama maka Ayumi pun diharapkan mengikuti jalur yang sama seperti pendahulu-pendahulunya yaitu pacaran setelah menikah.

"Beneran nih Pa Ma. Ayu di bolehin pacaran?!" Ayu terlihat sangat berharap. Namun harapannya musnah.

"Papa dan Mama justru mau menikahkan kamu dengan anak sahabat Papa."

"What?!" Ayu terkejut. "Tapi Pa, Ayu masih muda banget. Belum menginjak usia 21 tahun. Kuliah juga masi 1,5 tahun lagi kelar. Masa iya udah nikah."

"Loh kenapa memangnya kalo masih kuliah. Lagian calon suami kamu bukan anak kuliah juga kok. Dia sudah mapan insya allah baik secara materi maupun non materi." Kali ini Shandy yang angkat bicara.

Ayu menundukkan kepalanya. "Kamu tenang saja. Calon suami mu juga ngga langsung ingin kamu hamil setelah menikah. Dia masih ingin kamu lulus kuliah dulu baru hamil."

"Kenapa Papa dan Mama yakin Ayu bisa bahagia sama dia?! Ayu aja ngga kenal sama orangnya."

"Kalian akan belajar saling mengenal setelah menjadi suami isteri. Semua bisa dipelajari perlahan sayang."

"Tapi Ayu masih mau kuliah Pa. Belum mau nikah."

"Jodoh dari Allah sudah datang Nak. Kita ngga pernah tahu kapan jodoh datang lagi. Lagi pula dia sudah sangat siap untuk menikah. Oh ya kabarnya dia dosen loh."

"Bodo amat! Mau dosen kek. Mau bukan kek. Gue ngga peduli!" Rutuk Ayu dalam hati.

"Katanya dia dosen di kampus kamu Ay."

Bencana gila apa lagi ini?! Gumam Ayu.

"Dosen aku di kampus?! Tuh apalagi dosen di kampus. Ngga! Ngga mau!"

"Dia sangat baik dan sopan sayang. Insya allah dia bisa bimbing kamu dengan baik."

Ayumi mencoba melobi kedua orang tuanya tapi percuma. Kedua orang tuanya sudah terlalu sreg dengan calon menantu mereka.

Ayu sangat terkejut saat tahu yang akan menjadi calon suaminya adalah dosen killer di kampusnya. Ayu bisa bayangkan bagaimana resah hidupnya jika tinggal bersama dengan Reza nanti.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Membalas Penkhianatan Istriku

Membalas Penkhianatan Istriku

Juliana
5.0

"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku