Hanya dalam semalam status pun berubah, masa-masa muda yang seharusnya menyenangkan kini berubah menjadi datar. Hal itu lah yang dirasakan oleh gadis berusia 18 tahun ini, dia di jebak oleh keluarganya sendiri. Malam itu gadis tersebut dibawa oleh saudara tiri perempuannya ke sebuah Club, dia berpikir jika saudara perempuannya itu mengajaknya ke party seperti yang dinovel-novel yang ia baca. Namun, ternyata semua itu salah. Saudara perempuan tirinya dengan teganya menarik paksa ia masuk ke dalam salah satu kamar. Lantas bagaimana kehidupan dari gadis itu? Apakah dia sanggup menjadi istri Tuan Rayner diusianya yang masih begitu muda
Hanya dalam semalam status pun berubah, masa-masa muda yang seharusnya menyenangkan kini berubah menjadi datar. Hal itu lah yang dirasakan oleh gadis berusia 18 tahun ini, dia di jebak oleh keluarganya sendiri.
Malam itu gadis tersebut dibawa oleh saudara tiri perempuannya ke sebuah Club, dia berpikir jika saudara perempuannya itu mengajaknya ke party seperti yang dinovel-novel yang ia baca.
Namun, ternyata semua itu salah. Saudara perempuan tirinya dengan teganya menarik paksa ia masuk ke dalam salah satu kamar.
Bagaikan kaset, kejadian nahas itu berlangsung sangat cepat bahkan samar-samar dalam benaknya.
Gadis itu bernama Keysha Antarexa, gadis berusia 18 tahun yang dulunya sangat ceria. Kini senyumannya pun sirna, sejak kematian sang Mama Keysha tak pernah lagi tersenyum.
Dunianya hancur, wanita yang paling dia sayangi telah meninggalkan dia untuk selama-lamanya. Berselang 1 bulan kematian mendiang sang Mama, sebuah kabar menyakitkan datang dari sang Papa.
Kabar yang membuat dunia Keysha seakan semakin hancur, dengan teganya sang Papa memperkenalkan wanita lain sebagai calon istrinya. Padahal saat itu kuburan sang Mama juga belum kering, bayangkan baru satu bulan sang Mama meninggal. Papanya Keysha justru sudah membawa wanita lain ke rumah.
****
Di sebuah rumah mewah, terdengar suara lirihan dari seorang gadis cantik. Nampak gadis itu tengah memohon kepada seorang wanita paruh baya.
"Mom, Keysha mohon tolong biarkan Keysha untuk keluar ketemu sama teman-teman." Ucapnya lirih, air mata pun mulai berlinangan dikedua matanya.
"Sudah saya katakan berulang kali, tidak ada waktu bermain untuk kamu. Kembali bereskan pekerjaan rumah!" Bentaknya.
"Udah lah, Mom. Kurung aja nih anak kalau gak nurut!" Kata seorang gadis cantik lainnya, dia merupakan saudara tiri Keysha. Sebut saja namanya Elena Natasya Larasati.
Ya seperti ini lah kehidupan dari seorang Keysha, hanya untuk sekedar jalan dengan teman-teman saja dia tak bisa. Bahkan hanya untuk sekedar belajar di rumah saja juga sangat lah sulit bagi Keysha.
Tanpa sepatah katapun lagi, Keysha hendak pergi dengan air mata yang menetes dikedua matanya.
Namun, baru beberapa langkah. Sebuah suara membuatnya terhenti. "Tunggu! Malam ini rumah kita kedatangan tamu penting, saya ingin kamu secepatnya bereskan rumah ini. Lalu pergi ke pasar, beli semua bahan makanan. Kemudian masak beberapa makanan yang enak untuk para tamu."
Keysha mengangguk, lalu kemudian dia kembali melangkahkan kakinya menuju belakang rumah. Dia mulai melakukan pekerjaan rumah, dimulai dari menyapu, mengepel lantai, mencuci piring dan segala pekerjaan rumah lainnya.
"Itu tuh lantainya masih kotor, yang bener dong ngepelnya!" cetus Elena, seraya menunjukkan lantai kembali kotor.
Padahal lantai itu sudah dibersihkan oleh Keysha, namun dengan sengaja Elena justru kembali mengotorkan lantai tersebut.
"Iya, aku bersihin lagi." Jawab Keysha, pelan. Dia berjalan pada lantai yang kotor, dan mulai membersihkannya kembali.
Waktu berlalu begitu cepat, tepat jam 17:00 sore. Keysha baru saja selesai membereskan rumah mewah itu sendirian, rasanya sangat melelahkan. Belum lagi dia juga harus membeli bahan makanan dan memasak untuk tamu nanti malam.
"Heh lo! Lanjut kerja sana, malah enak-enak duduk nyantai!"
"Aku capek, El. Tolong biarin aku istirahat 5 menit saja." Jawab Keysha, pelan.
"Ini udah jam 5, sementara tamu dalam 2 jam lagi akan datang. Jadi gak ada waktu istirahat buat lo, siapin makanan!"
Keysha mengangguk, dia bangkit berdiri dari undakan anak tangga. Kemudian dia berjalan menuju dapur, dia mengambil tas belanjaan dan juga dompetnya.
Dengan langkah gontai Keysha keluar dari rumah, semoga saja di sore hari ini masih ada tukang sayur lewat atau pasar yang masih buka.
20 menit telah berlalu, Keysha terus berjalan di pinggir jalan raya. Mencari-cari tukang sayur lewat, namun sepertinya tak ada tukang sayur. Bahkan pasar saja pun sudah tutup, kini Keysha hanya bisa menghela napasnya kasar.
Bagaimana ini sudah jam 17:23, artinya hanya sisa 1 setengah jam lebih saja. Keysha belum juga menemukan tukang sayur ataupun pasar yang buka.
.
.
.
"Iya, Mom. Ini Ray udah di jalan." Kata seorang pria, dia tengah telponan dengan sang Mommy. "Ya iya, Mom. Ray matiin dulu, nanti kita sambung di rumah."
"Akkhhh!" Keysha yang berada di tengah jalan itu teriak, ketika mobil di depannya terus melaju.
Ciitttt!
Beruntungnya mobil tersebut berhenti, tak sampai menabrak Keysha. Seorang pria turun dari dalam mobil, penampilannya sungguh membuat kaum hawa sepertinya akan jatuh cinta.
"Sorry, apa kamu baik-baik saja?" tanyanya, yang kini berdiri di hadapan Keysha.
"Aku tidak apa-apa, tolong lain kali Om kalau menyetir hati-hati." Jawab Keysha, pelan. Ia menundukkan kepalanya.
"Iya, saya yang salah. Sebagai permintaan maaf, kamu membutuhkan apa?" tanyanya.
Keysha terdiam sejenak, dia menjadi kepikiran apa bisa meminta bantuan pada pria ini mengenai bahan makanan?
"Kalau tidak ngerepotin, apa Om bisa bantu aku buat cari bahan makanan?" tanya Keysha, pelan.
"Tentu saja, mari." Jawab si pria tersebut, lalu dia mengkode Keysha untuk segera masuk ke dalam mobilnya.
Dengan perasaan ragu, Keysha melangkah menuju pintu mobil milik si pria tersebut. Tangannya perlahan membuka pintu mobil, kemudian masuk.
Di dalam mobil, Keysha terlihat bingung melihat si pria memakai seatbelt ditubuhnya. Sebab ini adalah kali pertamanya bagi Keysha naik mobil mewah.
"Ada apa?" tanya si pria.
"Aku gak ngerti cara pakai yang tadi Om pakai."
"Ini namanya seatbelt, dia dipakai di sini!" Kata pria tersebut, dia memasangkan seatbelt pada tubuh Keysha.
Setelah seatbelt sudah terpasang, mobil mewah tersebut melesat pergi menuju minimarket terdekat.
"Maaf, Om. Bawa mobilnya apa bisa sedikit lebih cepat?"
Pria itu tak menjawab, dia menambahkan kecepatan mobilnya. Hingga akhirnya mobil tersebut berhenti tepat di depan minimarket.
"Terima kasih, Om." Kata Keysha, dia mencoba belajar untuk melepaskan seatbelt.
"Biar cepat!" Pria itu melepaskan seatbelt yang ada ditubuh Keysha, kemudian keduanya turun dari dalam mobil.
Keysha dan juga pria tersebut masuk ke dalam minimarket, di dalam sana Keysha mulai berjalan ke setiap rak bahan makanan.
Tak membutuhkan waktu lama, keranjang yang ditangan Keysha pun sudah penuh akan bahan makanan yang diperlukan.
"Ada lagi?" tanyanya, seraya merogoh dompetnya.
"Tidak usah, Om. Aku punya uang kok." Jawab Keysha, pelan.
Keysha mengeluarkan dompetnya, begitu dompetnya terbuka hanya ada uang recehan saja di sana dan 2 lembar seratus ribu.
"Semuanya 500 ribu." Kata si penjaga kasir, begitu sudah mentotal semua belanjaan di keranjang Keysha.
Keysha langsung terdiam mendengar harga dari si penjaga kasir, pasalnya uang yang dia punya kurang.
Pria tersebut langsung menyerahkan kartu ATM miliknya. "Terima kasih sekali lagi ya, Om. Ini uangku ada segini, nanti sisanya aku ganti. Om kasih saja nomor telponnya Om, biar nanti kalau aku ada uangnya aku bisa hubungi Om." Kata Keysha, dia memberikan semua uang yang berada di dompetnya.
"Tidak perlu, simpan saja uang kamu." Jawab pria itu, datar.
"Om sudah mengantarkan aku saja itu udah lebih dari cukup, Om ambil uang ini anggap saja aku pinjem sama Om." Keysha tetap memaksa untuk pria tersebut menerima uang darinya.
"Sudah saya katakan, kamu simpan uang ini. Sekarang masuk ke dalam mobil, biar saya antarkan kamu pulang ke rumah." Pria itu mengembalikan uang tersebut ke Keysha.
Keysha tak menjawab, dia menuruti perkataan prian tersebut. Setelah dia masuk ke dalam mobil, pria tersebut kembali mengendarai mobilnya sesuai dengan arahan dari Keysha.