Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
481
Penayangan
37
Bab

Mayat demi mayat ditemukan di sebuah tempat pembuangan akhir sampah, ada yang tidak wajar dengan mayat tersebut. Kondisi mayat yang tidak utuh. Bagian tubuh tercerai berai. Tidak ada yang tahu siapa pelaku pembunuhan tersebut. Hingga penyelidikan mengarah pada seorang tersangka warga negara asing yang menjadi mahasiswa pertukaran pelajar di Universitas Presiden. Namun ada yang aneh dengan si tersangka yang diketahui bernama Aaron Smith, sebab Aaron adalah mahasiswa yang terkenal cupu dan sering mendapat perundungan. Apakah benar Aaron adalah pelakunya? Ataukah ada pelaku lain selain Aaron?

Bab 1 Prolog

"Seharusnya kita pergi jauh dari sini, apa sebaiknya kita tinggal di daerah yang dekat dengan laut?"

"Bukankah dengan begitu kita bisa bermain air laut sepuas yang kita mau? Kita bisa menikmati indahnya sunset, sambil bergandengan tangan. Aku tidak suka jika banyak lalat yang mengganggu hubungan kita, bukankah itu juga yang kamu inginkan?"

Gumaman Aaron Smith pada dirinya sendiri namun seolah dia sedang berbincang dengan gadis pujaan hatinya, Bianca Ayunda Miller. Gadis itu menyelamatkannya dari Rian dan Lucas yang memukulinya, sebab Aaron tidak mau membelikannya rokok.

Sejak saat itu di mata Aaron, Bianca bagaikan dewi penolongnya. Aaron menjadi terobsesi dengan Bianca, sampai dia rela pindah kost hanya agar lebih dekat dengan sang pujaan hati. Hal yang paling di benci oleh Aaron adalah, banyaknya laki-laki yang mengganggu hubungannya dengan Bianca.

Bianca yang berparas menawan dengan perpaduan darah Indonesia dan Amerika. Ditambah kebaikan hati Bianca pada orang lain, menjadi nilai plus gadis tersebut. Sehingga tidak heran, jika banyak teman seangkatan maupun seniornya yang mencoba mendekati Bianca.

"Kamu tenang saja, Bianca. Aku tahu kamu benci dengan lalat-lalat yang terus mengganggumu, aku akan menyingkirkan mereka untukmu. Kamu milik ku, hanya aku seorang." Seringai yang menghiasi wajah Aaron begitu menyeramkan, tangan kanan lelaki berusia dua puluh tahun itu kembali sibuk memo-tong daging yang dia letakkan di lantai kamar kostnya.

Bau anyir mulai tercium di kamar Aaron, sementara Aaron tengah sibuk dengan aktivitasnya. Siaran TV lokal memberitakan kasus di temukannya jenazah berjenis kela-min laki-laki tanpa identitas dengan kondisi mengenaskan, bagian tubuhnya sudah tercerai berai. Reporter yang menyampaikan penemuan mayat dari lokasi kejadian, mengatakan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan, atas pelaku pembunuhan sadis tersebut.

Polisi masih belum menemukan petunjuk atas siapa pelakunya, apa lagi kulit korban semuanya sudah dipisahkan dari dagingnya. Sehingga sulit untuk mengidentifikasi para korban. Namun hal itu bukan menjadi kendala bagi pihak kepolisian untuk mengungkap dalang dari pembunuhan sadis tersebut.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Maesaro Ardi

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku