The Killer
akibat tendangan yang dilakukan oleh Lucas. Dokter yang menangani Aar
suk kuliah saja dulu, Ron. Minimal sampai dok
A-ku ikut apa yan
hat saja, biar cepat sembuh. Kalau gitu aku dan Paul pulang
, udah dong. Aku bukan ngelarang kamu nolongin orang. Tapi tidak sampai
an kita yang nolong dia siapa lagi?" tanya Bianca yang juga berbicara dengan nada pelan. B
emangnya kita ini orang tua dia yang punya
ak akan mikir yang macem-macem, dia tahu niat aku
ali Bianca sudah memutuskan sesuatu maka dia akan melaksanakannya, Bianca tidak bisa terpengaruh
i aku." Bianca mengembalikan HP milik Aaron yang bar
n main, terlihat dengan jelas sen
nca. A-ku pas-ti aka
tu. Nanti orang lain ngira kalau aku ngancem kamu, sampai kamu jadi gagap tiap kali ngomong sama aku," uj
, katanya m
ki-laki tentu saja dia bisa membedakan mana tatapan mata yang no
ga tidak mau mendengar Paul terus mengoceh, entah apa yang membuat sahabatnya tersebut tidak me
ampir ke gerai
gi?" tanya Paul. Pertanyaan yang
pasti gerai Mbak Ina masih belum tutup." Bianca me
i lidahnya, belum lagi rasa pedas dari bumbu cilok tersebut yang paling membuat Paul tidak suka. Sementara Bianca sangat menggandr
akan cilok satu kali, kalau tidak bisa dipastikan gadis itu akan uring-uringan. Sangat mudah me
lidah ndeso
aku suka cilok, jangan banyak protes deh. Buruan jalannya tuh, co
at kayak gini. Apa salah dan dosaku ya Tuhan." Gumaman Paul tentu saja hanya bi
iliki tinggi di atas rata-rata perempuan Indonesia pada umumnya. Dengan tinggi badan 170 cm itu
tu, Bianca bilang dia tidak mau jadi model karena nanti ti
kepala gitu, pasti lagi ngump
ke mobil." Paul membukakan pintu mobil untuk Bianca, d
cilok deh, dari pada aku m
yalakan mesin kendaraan roda empatnya da
aron. Aku terkadang khawatir dengan sifa
awab peringatan Paul tanpa rasa bersalah sama sekali. Akhirn