Cinta yang Tersulut Kembali
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta di Jalur Cepat
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Jangan Main-Main Dengan Dia
Aku Jauh di Luar Jangkauanmu
Gairah Liar Pembantu Lugu
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Suamiku Ternyata Adalah Bosku
Suatu malam hujan yang begitu deras, terlihat seorang wanita yang berlari sambil melirik ke belakang dan ketakutan. langkah kaki seorang pria yang sedang mengejarnya tanpa berhenti.
Wanita itu pun menuju ke jembatan untuk menjauh dari pria itu. tidak ada yang tahu apa yang terjadi dan siapa mereka berdua.
Wanita tersebut yang sudah tidak larat untuk berlari, pada akhirnya ia hanya bisa memilih mengakhiri hidupnya.
Di saat dirinya memanjat ke atas besi pembatas jembatan, ia berteriak," Aku lebih rela mati dari pada bersamamu...." teriakan wanita itu yang kemudian melompat ke laut dengan pasrah.
Tidak ada yang tahu apa yang telah terjadi di antara mereka. Pria yang mengejarnya frustasi dan berteriak di saat wanita itu melompat ke laut untuk mengakhiri hidupnya.
3 Tahun Kemudian.
Di tengah-tengah kota Seoul, berdiri megah sebuah gedung rumah sakit terbaik di Korea Selatan. Dari luar, bangunan tersebut tampak modern dan mewah, layaknya sebuah hotel bintang lima. Di dalamnya, fasilitas yang tersedia sangat lengkap dan canggih, menjadikan rumah sakit ini sebagai pilihan utama bagi para pasien yang membutuhkan perawatan khusus.
Suatu malam, langkah mantap seorang pria berjaket kulit hitam terhenti tepat di depan salah satu pintu kamar pasien. Rambutnya hitam legam, dan mengenakan masker. Matanya menelisik nama yang tertera di papan nama di depan pintu, "Kim Ae Jin."
Perlahan, pria itu membuka pintu kamar pasien dan melangkah masuk. Ruangan itu tampak bersih dan tertata rapi, dengan dinding berwarna putih dan jendela yang memperlihatkan pemandangan kota Seoul yang indah. Di sudut ruangan, ada seorang wanita berparas cantik yang tengah tidur pulas di atas ranjang pasien.
Pria itu mendekat ke ranjang pasien dengan langkah yang pelan dan hati-hati, Matanya memandangi wajah wanita tersebut dengan penuh perhatian.
Pria berjaket tebal itu menatap lembaran data pasien yang tergantung di ujung ranjang, membaca dengan seksama setiap detail yang tertulis di sana. Setelah cukup lama mempelajari informasi tersebut, pria itu menggantung kembali lembaran data pasien dan melangkah mendekati Kim Ae Jin.
Dengan lembut, ia mengecup dahinya, tak ada yang tahu siapa sebenarnya pria itu. Ia datang dengan wajah yang tertutup, seolah-olah tak ingin ada yang mengenali dirinya.
"Kim Ae Jin, kamu hanya bisa menjadi milikku," ucapnya.
Tak lama setelah itu, pria misterius tersebut meninggalkan Kim Ae Jin yang masih tertidur pulas.
Keesokan harinya, Kim Ae Jin terbangun dari tidurnya. Suster yang bertugas memeriksa kondisinya datang seperti biasanya, menanyakan kabar dan memastikan bahwa Kim Ae Jin dalam kondisi yang baik.
"Suster, Apakah semalam ada yang datang melihatku?" tanya Ae Jin yang penasaran.
"Semalam tidak ada yang datang," jawab suster itu.
"Aneh sekali, kenapa aku sepertinya merasakan seseorang mencium dahiku," batin Ae Jin.
"Nona, kita akan ke ruangan pemeriksaan. sebentar lagi Dokter akan datang untuk memeriksamu. Jadi buka semua bajumu dan menunggu di sana!"
"Suster, Siapa dokter yang mengobatiku? Dokter wanita, kan?" tanyanya yang berharap.
"Tenang saja! Dokter wanita atau Dokter pria juga akan menjalani pembedahan," jawab Suster.
"Ini ketiga kalinya aku ganti rumah sakit, karena dokter pria yang akan memeriksa payud4r4ku. Semoga kali ini bukan Dokter pria lagi," gumam Ae Jin.