Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
TERSANDUNG CINTA DOKTER CANTIK

TERSANDUNG CINTA DOKTER CANTIK

JUNKKIES_

5.0
Komentar
66
Penayangan
1
Bab

Mengisahkan seorang dokter tampan yang baru saja pindah ddari rumah sakit tempat ia sudah bekerja sejak mendapatkan gelar dokter nya dan harus berpindah ke rumah sakit di bagian negara lain. James Smith memulai pekerjaan nya dengan banyak lika liku di rumah sakit baru nya karena ia harus bekerja dengan kepala dokter cantik dan seksi mariah mendes yang membuat keseharian nya mulai terasa penuh adrenalin

Bab 1 Chap 1. Prologue

James smith seorang dokter ahli bedah yang baru saja pindah dari canada ke los angeles, james memakai tshirt dengan rambut yang rapi berpindah ke rumah yang cukup besar bergaya modern minimalis.

"ughhhh pekerjaan ini tak ada habis nya" tukas james yang tengah membawa box berisikan vas bunga yang di miliki oleh istrinya, tentu saja hati nya cukup senang bisa membeli rumah yang cukup besar di kawasan Los Angeles.

"Sayang bisakah kau bantu aku"....

James menoleh ke belakang kala mendengar suara wanita di luar rumah nya, wanita berparas cantik bernama kenny yang ada di belakang nya adalah istrinya dan mereka sudah menikah sejak 3 tahun yang lalu.

Pernikahan mereka belum di karuniai seorang anak di dalam rumah tangga nya, tapi kehidupan james dan kenny sangat lah harmonis

James tersenyum saja pada sang istri yang tengah sibuk dengan barang barang nya.

"iya sebentar" jawab james yang lalu menyimpan box yang sebelum nya ia bawa, tanpa pikir panjang ia langsung menghampiri kenny.

"Bantu aku" tutur kenny kepada james yang datang dan tersenyum manis sambil memberikan koper yang terlihat sangat berat untuk nya.

James pun tersenyum saja dan lalu langsung menarik nya dengan agak kencang hingga koper itu menapak tanah.

"selesai nyonya smith" tutur james sambil tersenyum manis pada kenny.

Kenny pun tertawa saja dengan ucapan james yang membuat james ikut terkekeh, kedua nya akhirnya langsung menarik koper itu bersama ke dalam rumah baru yang akan menjadi tempat tinggal james dan kenny.

Saat mereka di dalam rumah, tanpa banyak bicara kenny langsung mengeluarkan beberapa furniture kecil yang langsung bisa di tata.

Setelah james membeli rumah nya, james tentu saja langsung mengurus design yang cocok yang membuat mereka tak perlu menunggu lagi, sehingga istrinya bisa mengatur detail detail kecil nya sekarang.

"babe aku akan menata foto foto kita dulu okay" tukas kenny kepada james yang berjalan entah kemana.

"okayyyy, aku serahkan padamu".....

kenny yang mendengar suara james itu pun langsung mengeluarkan beberapa barang dan menata mulai dari foto saat mereka menikah dan saat mereka berbulan madu.

.

.

.

Sementara james menata semua keadaan di dapur dari mulai pan, pisau dan lain lain, maklum saja karena james tak bisa mnegatur dengan bak dengan barang barang kecil seperti yang kenny atur sekarang, membuat nya memilih untuk menata dapur saja.

"aku akan meletakan ini disini, disana, daaan selesaiiiii" tukas james yang mengeluarkan satu persatu peralatan dapur nya dan meletakkan nya dengan asal.

"Sayang"....

James yang mendengar suara teriakan kenny pun menghela nafasnya sambil melihat ke belakang nya.

"Yaaaaaaa" jawab james sambil terus melakukan kerjaan nya dengan cepat.

"Uhm bisakah kau bawakan ku paku"....

James yang tengah menata sendok itu pun mengerutkan kening nya.

"Untuk apaaa" jawab james sambil agak berteriak pada istri nya, lalu james terdiam sebentar menunggu jawaban dari sang istri yang ada di depan sana.

"Menempelkan foto kita ke dinding ofc, what else"....

James yang mendengar itu menggelengkan kepala nya saja, ia sudah mengatakan pada kenny untuk tak melakukan hal yang bisa melukai dirinya.

"waitt waittt, biar aku saja" tukas james yang berburu meletakkan alat dapur nya.

James langsung mengambil alat perkakas nya yang berada di salah satu sudut cabinet dan membawa bor kecil untuk menempelkan paku ke dinding.

James berjalan ke ruang keluarga dimana kenny berada, disana ternyata kenny sudah menempelkan beberapa foto dan menata ruangan keluarga mereka, membuat james tersenyum sambil menghampiri istrinya.

"hei hei, what are you doing, kau bisa terluka, step aside, biar aku yang melakukan nya" tutur james pada istrinya dengan lembut, membuat kenny pun tersenyum dengan sikap james yang tak berubah padanya.

"Emm" jawab kenny sambil tersenyum penuh arti dan menggeser tubuh nya di samping james, membiarkan james melubangi tembok rumah baru nya sedikit.

"kennyyy baby, minggir sebentar" pinta james pada istrinya yang terlalu dekat dengan nya sambil terus melakukan tugas nya.

Tapi kenny tak menjawab dan tak menggeser tubuh nya, kenny memeluk tubuh james dengan manja, membuat james sangat fokus karena tak mau melukai kedua nya.

"doneeeee" ucap james sambil menghela nafas nya, membuat kenny langsung melepaskan pelukan nya pada tubuh james.

"yey, thank you honey" tuka kenny sambil mengecup pipi james.

Kenny pun lalu mengambil foto yang ia akan gantung di dinding lalu meletakannya dengan wajah yang bahagia.

"finallyyy" tukas kenny sambil meletakkan kedua tangan nya di pinggang dan melihat ke arah foto pernikahan nya.

Mereka berdua pun tersenyum menatap foto pernikahan nya dan teringat saat mereka masih berpacaran dulu.

"Kau mau tea" tanya kenny sambil melihat ke arah james, membuat james tanpa pikir panjang pun mengangguk sambil mengangkat alisnya.

"yes please mam" jawab james sambil tersenyum, membuat kenny mengangguk saja.

"tunggu disini oke"....

James tak menjawab apapun dan hanya melihat kenny berjalan menjauhi nya saja.

.

.

.

Mariah mendes seorang dokter ternama yang ahli di bidang bedah dan penyakit dalam, ia menjabat sebagai kepala dokter pada bidang ahli medis dalam dan wakil direktur pelayan medis di sebuah rumah sakit besar di Los Angeles.

Sekarang mariah tengah berada di ruangan nya sambil melihat beberapa perkembangan pasien yang ia pegang.

"ugh jika seperti ini mungkin aku akan menurut saja untuk bersekolah di bidang bisnis" dengus mariah dengan lemas.

Mariah tengah di pusingkan dengan pekerjaan nya yang tak ada habis nya, belum lagi panggilan mendadak dari suster disana, seperti sekarang ia harus di panggil kembali karena pasien yang bernama bae wo ahn mengalami collapse sehabis operasi.

Sambil berjalan mariah memakai baju putih nya dengan rambut yang di ikat asal dengan sangat elegan namun juga seksi karena leher jenjang nya terlihat.

"bagaimana keadaan pasien terakhir, kenapa bisa sampai seperti ini, aku kan sudah mengatakan untuk terus memantau nya, terlambat sedikit kita bisa kehilangan dia, apa kau mengerti" tukas mariah bertubi pada suster jaga.

Suster yang bersama mariah sontak menunduk dan menggelengkan kepala nya.

"s-saya tidak melakukan apapun dok, s-saya pergi untuk menelfon sebentar dan detak jantung nya tiba tiba melemah" ujar suster itu dengan suara yang bergetar karena takut dengan mariah.

Mariah mendengus sebal saja, ia termasuk dokter yang bekerja keras dimana ia tak akan pernah menyerah akan hidup pasien nya bahkan jika kesempatan hidup sang pasien hanya 1 % saja.

Tanpa menjawab suster itu, mariah pun memeriksa pasien nya dari mulai infus yang tersendat dan detak jantung nya yang semakin melemah.

Suster lain pun membawa alat kejut jantung yang di minta mariah saat berjalan menuju ruangan.

"one, two"...

JDUGH

Mariah mencoba memompa jantung sang pasien dengan wajah yang khawatir, ia melihat monitor dimana tak ada perkembangan yang berarti, membuat mariah bersiap untuk melakukan nya lagi.

"again, one, two"....

JDUGH

tiiiiiiiiit

Mariah pun melihat monitor yang melengking, membuat nya sedikit panik.

"gimme that" pinta mariah pada suster yang menyiapkan suntikan di tangan nya.

Mariah pun menerima alat suntik yang sudah terisi cairan untuk memacu detak jantung pasien nya, tanpa menunggu lama ia menyuntikan cairan pemacu otot jantung dan menunggu sebentar.

Mariah menelan saliva nya melihat monitor smabil berharap pasien nya selamat, tapi ia langsung menghela nafas nya kala terlihat detak jantung nya yang lemah mulai terlihat.

"oh god" tukas mariah yang lega karena ia rak kehilangan pasien nya, membuat mariah melihat dua suster yang menemani nya.

"suntikkan cairan untuk melancarkan aliran darah nya, pantau pasien ku, nadi nya dan detak jantung nya, aku tak mau kehilangan nya, understood" tukas mariah dengan tegas pada kedua perawat yang hanya bisa mengangguk takut itu.

Mariah pun pergi meninggalkan ruangan dengan wajah yang lelah dan menghela nafas nya saja, ia tak suka jika ada staff yang tak melakukan pekerjaan nya dengan baik.

.

.

.

Kembali pada james yang tengah berdiam diri di belakang rumah nya yang sangat luas itu, ia baru saja beristirahat karena sedikit lelah menata hiasan hiasan kecil yang diinginkan kenny yang begitu detail sekali.

James memasang wajah nya agak datar sambil memegang iPad nya, ia melihat beberapa pekerjaan nya yang sedari tadi tak di sentuh di bawah langit yang sangat hangat dan indah sore ini.

"babyyyyy" ...

James yang tengah serius itu pun tiba tiba agak terdorong ke depan kala seseorang memeluk nya dari belakang.

"beibbb hati hatiiii, ada apaaa" tanya james sambil menoleh agak ke belakang pada kenny yang tangan nya mengusap lembut bahu james menuju ke dada james.

Kenny menggelengkan kepala nya dengan senyuman malu malu nya.

"I love you" celetuk kenny tiba tiba sambil mengecup kecil pipi james, membuat james sontak tersenyum.

"wowww, kau membuat ku curiga sekarang, what do you want hemm" tanya james sambil menarik kenny untuk duduk di paha nya.

"yaaa memang nya aku harus mengatakan i love you saat aku hanya menginginkan sesuatu, ish, kapan kau mulai bekerja" tanya kenny sambil memeluk james dengan posesif dan mempoutkan bibir nya.

James terkekeh saja dengan istrinya yang memasang wajah kesal nya.

"besok sayang" jawab james sambil mengecupi pipi istrinya mesra.

"ah btw, kau jadi bekerja di La Medical Center right, ayahku juga di rawat disana sekarang, bagaimana jika kita berangkat bersama" tukas kenny kepada james sambil mengangguk.

James yang mendengar itu juga baru mengingat jika ayah mertua nya di rawat di tempat ia akan bekerja nanti.

"aku hampir lupa papa disana" ucap james kepada kenny, membuat kenny pun tak menjawab james dan hanya menghela nafas nya saja.

"apa ayahku akan membaik, kondisi nya semakin tak memungkinkan, aku khawatir dengan nya" tutur kenny kepada james yang mengusap punggung kenny dengan lembut.

"jangan berbicara seperti itu, papa akan baik baik saja, aku berjanji akan merawat papa disana sampai dia sembuh, oke" tukas james menghibur yang menenangkan istrinya yang tengah bersedih.

"Emm aku percayakan dia padamu" jawab kenny lembut lalu melihat wajah james dengan seksama, membuat james mencolek hidung mungil kenny yang tersenyum lalu mengecup kembali pipi james.

"you are my lovely doctor" tutur kenny sambil memeluk james dengan penuh cinta.

.

.

.

04:00 am

Mariah mendes tengah bersiap untuk pulang ke rumah nya, ia masih di ruangan kerja nya sambil membereskan beberapa perlengkapan kerja nya.

Mariah memasukkan stetoskop nya ke dalam tas kecil khusus tempat peralatan nya, ia juga mencopot tag nama dokter nya sambil menggantungkan jas praktek nya, membiarkan blouse putih nya terlihat.

"Hahhhh akhirnya aku akan berendam air hangat saat pulang nanti" monolog nya sambil merenggangkan tubuhnya yang terasa sangat letih.

Tok

Tok

Mariah akan bersiap pulang itu langsung terdiam kala mendengar suara ketukan pintu orang di balik pintu nya.

Tok

Tok

Mariah pun berdecak sebal sekarang.

"yaaa masuk" tutur mariah sambil kembali beranjak memakai jas praktek nya.

Ceklek

Namun saat ia akan mengenakan jas praktek nya, pintu ruangan mariah pun terbuka yang membuat mariah melihat ke arah pintu, sontak mariah menaikkan alis nya kala yang masuk ternyata bukan suter melainkan sahabat nya, Neo.

"ck kau bisa saja memanggil namaku dari luar, aku kira kau pasien" dengus mariah menghela nafasnya sambil melepaskan kembali jas nya.

"ck hentikan ocehan mu dan dengar kabar dariku" tukas Neo sambil tersenyum penuh arti pada mariah, membuat mariah yang mendengar itu sontak langsung menaikkan alis nya.

"kabar apa" tanya mariah kepada Neo sambil melipat tangan nya dada, sementara Neo tersenyum dengan peuh arti pada mariah.

"mariah mendes sayang, kau akan senang mendengar ini" ujar Neo yang juga memakai jas putih seperti mariah.

"ck Neo, cepat katakan ada apa, kau membuang waktu istirahat ku" tukas mariah sambil mendudukan dirinya kembali di kursi dan menulis sesuatu, seperti resep obat.

Neo yang akan membicarakan hal penting itu sebentar mengerutkan kening nya dengan mariah yang tiba tiba menulis di meja nya.

"wtf, kau sedang menulis apa huh" tanya wanita yang bernama Neo itu.

"nahh, only pain killer dan anastesi untuk pasien yang terkena cancer" jawab mariah sambil menulis tak menoleh kepada Neo.

"hah, who" tanya kembali Neo dengan wajah penasaran nya.

Mariah berdecak dan menghentikan menulis nya dan melihat ke arah Neo sambil memasang wajah kesal nya karena Neo tak kunjung membicarakan apa maksud tujuan nya datang.

"Ckk Neo, bisakah kau jangan banyak bertanya, tentu saja Luna siapa lagi, dia pasien yang ku tangani sekarang dan ini adalah obat yang harus di tebusnya besok sebelum operasi" jawab mariah dengan agak kesal pada Neo.

Tapi Neo yang mendengar nama yang di sebut mariah itu mengangguk angguk saja.

"Ahh wanita yang cantik itu" tutur Neo kepada mariah.

"Emm kenapa haaa, kau suka" tanya mariah dengan ketus pada Neo, membuat Neo menggigit bibir nya sebal saja karena mariah yang sangat ketus.

"Ya lalu kau bawa berita apa Neooo, aku sudah menanyakam beberapa kali tahu tidak" dengus mariah sambil melihat sahabat nya itu dengan sinis.

"calmmmm, you will like it" ucap Neo sambil memutar bola mata nya saja dan melempar kecil satu dokumen pada mariah.

"ini biodata dokter kepala yang baru yang di terima oleh Presdir, baca dengan teliti, kau akan terkejut" jawab Neo sambil menaikan dua alisnya dan tersenyum penuh arti.

Mariah menghela nafasnya saja tak mengerti dengan sikap Neo yang menyebalkan, ia lalu mengambil amplop yang di berikan Neo sambil menyipitkan matanya.

"jika kau main main, aku akan menggelitiki mu sampai kau mati" ucap mariah pada Neo.

Neo yang mendengar itu pun mendesis saja dengan ucapan mariah.

"astagaaaa, just fuckin read it, omggg, kau yang menghabiskan waktumu sendiri" dengus Neo kepada mariah yang tengah membuka amplop.

Mariah melihat kertas bertuliskan surat penerimaan untuk kepala dokter ahli bedah, ia membaca dengan seksama dengan surat tersebut hingga mata mariah menyipit kala ada satu nama yang familiar untuk nya.

"i told ya" ucap Neo sambil mengangguk angguk senang penuh kemenangan.

"Neo, kau tak bercanda kan" tanya mariah sambil melihat ke arah Neo lalu kembali melihat surat yang ia pegang.

Mariah menelan saliva nya, seketika jantung nya berdetak dengan sangat kencang saat melihat nama dokter itu, nama yang familiar dan entah sudah berapa lama tak ia sebut atau ia baca dimana pun, yaitu james smith.

Matanya langsung melihat ke arah Neo yang terkekeh saja melihat ekspresi wajah mariah yang terkejut.

"you fuckin kidding me right" tutur mariah pada Neo sambil nafas nya sedikit berat karena jantung nya yang berdegup sangat kencang sekarang, tapi Neo menggelengkan kepala nya saja ke arah mariah sambil tersenyum.

"Thanks to me, jangan lupa traktir aku, byeee" jawab Neo yang mengedipkan satu matanya pada mariah, lalu ia keluar begitu saja dari ruangan mariah, meninggalkan mariah sendiri.

Mariah masih terpaku pada apa yang di pegang nya sekarang, matanya mengerjap ngerjap sambil terus membaca surat yang di pegang nya.

"james smith, aku tak bermimpi kan" tukas mariah yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi.

Tapi tak lama ia sedikit tersenyum, entah ada apa dengan dirinya dan james di masa lalu nya yang membuat mereka saling tak mengenal satu sama lain, tapi ia tahu jika ia harus menyelesaikan masa lalu yang bahkan belum selesai di antara mereka.

to be continue

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh JUNKKIES_

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
TERSANDUNG CINTA DOKTER CANTIK
1

Bab 1 Chap 1. Prologue

01/03/2024