Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
DOKTER FORENSIK

DOKTER FORENSIK

FATIHA

4.6
Komentar
15.7K
Penayangan
44
Bab

Sejak kecil hidup dalam bayang-bayang penyakit yang mengerikan, lelaki yang berprofesi sebagai dokter forensik ini harus menghadapi sebuah pilihan yang tidak dapat dia hindari. Penyakit yang dideritanya, membuat dia seolah-olah merasakan bahwa orang-orang yang mati tersebut berbicara padanya. Pilihannya sebagai dokter forensik, telah membawa banyak perubahan berharga terhadap dirinya. Lelaki yang bernama Randa. Menghadapi kenyataan hidup di antara dua dunia sekaligus. Di satu sisi dirinya terjebak hidup dalam dunia imajinasinya, di satu sisi lagi dia hidup pada dunia yang semestinya. Semua orang memanggilnya Randa. Dokter aneh yang bisa beebicara pada orang yang sudah mati. Kehidupan tidak normalnya bukan hanya mempengaruhi profesi. Dikarenakan kesulitannya dalam membedakan dunia nyata dan dunia imajinasi, membuat dia jatuh cibta pada dua wanita yang berbeda namun dalam waktu yang sama. Evlyn dan Avita dua wanita yang mengisi kehidupan Randa, harus meneeima kenyataan pahit di saat dia disuruh memilih wanita mana yang dia cintai. Meskipun berat dan harus mengkhianati cinta lamanya, Rannda akhirnya menjatuhkan pilihan untuk mencintai Evlyn sepanjang hidupnya. Cinta yang tidak seimbang dan takdir yang tidak sama, ternyata wanita yang dicintai Randa adalah wanita yang telah mebibggal sejak 7 bulan yang lalu. Di saat Avita mencari dan mengungkapkan segalanya pada Randa, ia baru saja tersadar bahwa selamanya ini dirinya telah jatuh cinya pada wanita yang dia ciptakan dalam imajinasinya. Mampukah Randa keluar dalam jebakan penyakitnya? Dapatkah dia mempertahankan profesinya, sedangkan dirinya berada pada satu pilihan untuk terus bertajan atau berhenti dan menghilabg selama-selamanya dari orang yang dicintainya. Avita, wanita yang selalu menjaga lelaki sudah jelas tidak menginginkannya, harus menghadapi pilihan yang amat sulit.Merelakan Randa untuk pergi atau mempertahankan, kehidupannya dan terus membuntuti kemana nasib mengantarkan dirinya untuk mencari secuil perasaan pada lelaki yang bernama Randa.

Bab 1 PSIKOSIS

Jenazah, seorang wanita dibawa menggunakan keranda. Di bagian kepala, terlihat sobekan luka menganga akibat tertusuk benda tajam. Seorang dokter muda menggunakan pakaian serba putih dan memakai masker, sedang tangannya yang terpasang handscon sibuk menyiapkan jarum dan benang untuk menjahit luka si mayat. Dokter itu, bekerja sendiri. Dia, meminta kepada perawat untuk tidak membantunya.

"Kenapa, aku tidak bisa menggerakkan tubuhku?"

Seorang dokter forensik yang menangani mayat itu, tidak mengindahkan ucapan sang mayat.

"Kenapa, kamu menyobek bajuku? Apakah, kamu ingin memperkosaku?"

Pertanyaan itu, mengganggu perasaan dokter muda itu. Dia, berusaha tidak berkata apapun tetapi mayat yang tidak berdaya itu terus saja saja mengoceh. Mau tak mau, dia pun menanggapi apa yang dikatakan si mayat.

"Berapa, umurmu?" Dokter itu, mengejutkan si mayat yang sejak tadi selalu mengoceh.

" Umurku, 24 tahun."

"Siapa, namamu?" Dokter itu kembali bertanya.

"Selviana Ratna." Mayat masih terheran, kenapa dokter itu bisa berbicara dengannya.

"Apa yang menyebabkan kepalamu begini?"

"Entahlah, aku sedang mengendarai mobil dan sepertinya, aku tidak sadar menabrak sesuatu." Mayat kembali menjawab

Sebuah jarum, berbentuk kail menusuk kulit si mayat. Dokter itu, menarik menggunakan benang transparan.

"Woh sakit! Sakit sekali!" Mayat mengeluh kesakitan, tetapi ekspresinya hanya di mulut saja tanpa ada reaksi tubuh seperti mengernyitkan kulit ataupun bergerak.

"Kamu, sudah meninggal dunia 4 jam yang lalu."

Si mayat, menjadi terheran. "Tapi kenapa, aku bisa berbicara denganmu?"

"Waktu umurku 14 tahun, aku divonis psikosis oleh dokter karena aku tidak bisa membedakan antara nyata dan tidak nyata. Aku, sudah biasa berkomunikasi dengan orang mati. Sejak kecil, sebagian orang menganggapku gila."

"Tapi, kamu tidak gila kan?"

Tersenyum, dokter forensik itu. Sedang tangannya sejak tadi dengan lihainya menjahit luka yang menganga sampai sebagian luka tertutup.

"Aku, tidak gila. Kalau pun aku gila, sudah pasti aku tidak akan bekerja di tempat ini."

Dari arah depan, terdengar langkah kaki bersama dengan bunyi suara kereta yang ditarik.

"Selamat siang, Dokter Randa," tegur seorang perawat cantik, bersama dua orang kawannya. Mereka datang, membawa mayat seorang laki-laki korban pembunuhan.

"Siang, Evlyn," sahut dokter forensik itu.

"Dok, apa perlu kami dampingi untuk menjahit luka jenazah?" Pertanyaan seperti itu, sangat sering sekali ditanyakan oleh para perawat. Namun, dokter itu lebih sering menolaknya. Apabila, kondisi jenazah yang dibawa hanya mengalami luka-luka sobek kecil. Kecuali luka besar akibat tabrakan atau pembunuhan, barulah Randa minta didampingi.

" Aku, masih bisa mengerjakannya sendiri. Tinggalkan saja jenazah itu! 15 menit lagi, kembalilah kesini bawa semua riwayat kematian jenazah yang laki-laki."

"Baik, Dok."

Tiga orang perawat itu pun, pergi meninggalkan Randa seorang diri mengurus jenazah.

"Aku rasa, perawat tadi menyukaimu."

Randa, kembali tersenyum. " Darimana, kamu mengetahuinya?"

Dia berbicara pada temannya, saat mengantarku ke ruangan ini.

"Semua wanita muda, pasti menyukai lelaki yang sama-sama muda!" sahut Randa, sembari menyuntikkan sebuah suntikan di kepala mayat.

"Aku, masih bisa berbicara denganmu, artinya aku masih hidup kan?" Mayat itu, kembali meyakinkan dirinya.

Tersenyum dokter itu, sembari mengambil kertas surat riwayat kematian dan menunjukkan pada si-wanita bahwa dia sudah meninggal.

"Tapi aku merasa, aku belum mati!" Wanita itu, terus saja menyangkal kematiannya.

"15 menit lagi, perawat akan masuk ke ruangan ini. Jika kamu merasa belum mati, berbicaralah dengannya. Bila dia mendengar ocehanmu, berarti kamu masih hidup. Tapi apabila sebaliknya, dia tidak mendengarmu artinya kamu benar-benar sudah mati. Dan kuharap, kamu tidak menanyakan sesuatu yang dapat mengganggu konsentrasiku," ucap si dokter muda, sembari menoleh ke mayat lelaki yang terus berteriak karena kesakitan.

"Buktinya, lelaki di sana juga mati, tapi aku tidak mendengar suara apa-apa darinya." Mayat wanita itu, masih bersikukuh menganggap dirinya tidak mati.

"Andai, kamu dapat mendengar sepertiku. Sebenarnya, mayat lelaki itu sangat berisik sekali. Kamu, tidak bisa mendengar ocehannya karena kamu sudah meninggal."

15 menit kemudian, dokter itu melihat jarum jam di tangan kanannya. Tidak beberapa lama, datang dua orang perawat masuk ke dalam ruangan.

"Sudah, kamu bawakan riwayat kematiannya?"

"Sudah, Dok."

Dokter itu, memegang riwayat kematian lelaki korban pembunuhan dan mempelajari semua sebab kematiannya.

"Evlyn, kau telanjangi mayat wanita itu. Buka semua pakaiannya, setelah itu bawa ke ruang mayat agar dimandikan oleh Heddy. Pastikan, saat memandikan mayat harus didampingi 2 perawat agar tidak ada lagi kasus pemerkosaan pada mayat. Penyebab kematiannya, sudah kutulis pada kertas di meja. Nanti, kamu salin ke riwayat kematiannya."

"Baik, Dok," ucap Evlyn, perawat cantik yang naksir Dokter Randa.

"Oktav, bantu aku mengurus jenazah laki-laki ini."

Sebuah gunting tajam, menyobek pakaian jenazah lelaki itu. Luka sobek, akibat tebasan pisau membelah bahu kiri.

Randa, mengukur kedalaman luka sobekan akibat tebasan golok.

"Kamu tau, apa penyebab kematian lelaki ini?" tanya Randa, pada Oktav.

"Perkelahian, perebutan warisan. Menurut polisi, korban menyerang terlebih dulu secara membabi buta. Lalu, pelaku berusaha membela diri hingga terjadi duel dan akhirnya korban kalah."

"Tidak! Tidak benar cerita itu! Anak itu yang lebih dahulu menyerangku. Aku, hanya mempertahankan diri!" Jenazah itu, terus berteriak membela diri mengatakan dirinya tidak bersalah. Randa yang mendengar penuturannya, hanya diam saja karena baginya tidak semua mayat harus dia ajak bicara.

"Ukur panjang tubuhnya, lalu kamu catat disini."

"Baik, Dok."

"Setelah itu ukur panjang lukanya, penyebab kematiannya.

Mayat lelaki yang sedang mereka urus itu, terus saja mengeluh. Bila melihat badannya yang besar, tentu tidak pantas jika dia merengek dan menangis seperti anak kecil. Untungnya, hanya Randa saja yang mendengar keluh kesah mayat itu.

"Dokter, kenapa mayat mengeluarkan air mata?" Oktav terkejut, mengira mayat itu masih hidup.

"Itu, normal. Jenazah mengeluarkan air mata itu, akibat dari relaksasi otot menjadi tenang sehingga jaringan-jaringan otot menjadi kendor."

"Owh begitu ya, Dok? Wah, kalau di kampung saya ada mayat begini, mereka pasti heboh karena dianggap aneh."

"Semua yang terjadi itu, semuanya bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan. Itulah pentingnya, edukasi kepada masyarakat agar sesuatu yang aneh tidak menjadi gosip yang bisa menjadi aib bagi keluarga yang tinggalkan."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh FATIHA

Selebihnya
KAHINA

KAHINA

Adventure

5.0

"Anakku mana, Mbah?" "Siapa?" "Kahina!" "Anakmu, itu di panci. Mau, dimasak rawon." Tidak yakin dengan apa yang sedang didengarnya, Laksmi memastikan ucapan wanita tua ini tidak benar. Jantungnya berdegup luar biasa kencang, antara yakin dan tidak Laksmi menerobos masuk menuju dapur, mencari tahu kebenaran dari ucapan wanita gila itu. Saat berada di dapur, matanya memutari seisi ruangan sempit itù. Darahnya berdesir saat indra penciumannya merasakan bau amis yang aneh. Dengan mata yang hampir terpejam, Laksmi seakan menebak-nebak apa sebenarnya yang dibsembunyikan di dalam panci besar itu. Laksmi menjerit histeris. Dia melihat baju anaknya bersimbah darah di samping panci besar. Saat tutup panci dibuka, benar saja di dalamnya dia menemukan potongan tubuh Kahina. Tubuh Kahina sudah dicincang kecil-kecil dalam panci yang sudah siap akan direbus, bahkan wanita ini juga sudah menyiapkan bumbu rawon yang sudah diuleg dan siap dimasak. Seorang wanita yang selama ini dianggap gila dan tidak dipedulikan oleh masyarakat desa, malam itu ditahun 1982 membuat petaka besar yang mengerikan. Seorang anak perempuan berumur 4 tahun yang bermain disekitar gubuk tuanya menjadi korban pembunuhan. Tubuh mungilnya ditemukan terpotong-pitong dalam kuali di samping bumbu rawon yang telah diuleg. Siapa sangka, kematian gadis mungil bernama Kahina telah membuka sebuah tabir misteri yang selama ini disembunyikan secara turun temurun oleh keluarga Laksmi. Segala kebohongan yang selama ini ditutupi ayah dan neneknya terbongkar, sepucuk surat berbahasa belanda ditemukan dalam sebuah arsip tua yang ternyata berisi beberapa lembar surat penting. Rasa penasaran Laksmi kian memuncak hingga akhirnya sahabatnya membawa Laksmi mendapati seorang lelaki yang bernama Mbah Goor membantu Laksmi untuk melakukan sebuah proses perjalanan raga sukma. Laksmi dibawa berkelana jauh ke tahun dimana semua petaka serta asal usulnya bermulai. Tahun 1881 di Kota Surabaya. Sebuah perkumpulan rahasia, orang-orang Belanda yang menamakan diri mereka sebagai persatuan logi persahabatan, membuat sebuah ritual pertama di tanah Djawa. Ritual tersebut telah membuka tabir ajaran sesat. Sebuah kelompok yang dibentuk oleh elite lokal, campuran antara Djawa dan Belanda. Dalam ajaran iluminati dalam menentukan tujuan mereka dalam sebuah tatanan dunia yang diinginkan. Namun saat perang dunia kedua meletus, Indonesia secara resmi memproklamirkan diri sebagai negara merdeka. Lambat laun, sepak terjang perkumpulan ini semakin melemah. Para elite yang sebagian anggotanya orang-orang Belanda, harus angkat kaki dari Batavia. Bung Karno di tahun 1962 secara resmi telah membubarkan logi ini, dan menjulukinya sebagai logi setan. Hingga keluar surat keputusan dari Presiden Soekarno, untuk menutup logi persahabatan untuk selamanya-lamanya. Sejak lengsernya Soekarno sebagai Presiden RI pertama, lambat laun logi ini kembali hidup. Para pengikutnya yang telah lama tercerai berai, akhirnya mulai muncul kembali. Orang-orang yang sudah menjadi bagian dari kelompok sekte, membaiat kembali pemimpinnya. Setting cerita ini diambil pada tahun 1982, dimana pada tahun tersebut praktek ilmu hitam masih begitu banyak dianut oleh masyarakat Indonesia secara umum. Terutama mereka yang masih tinggal di pedesaan. Ajaran ilmu hitam yang berorientasi pada kekayaan cukup diminati, hingga tidak memperdulikan lagi siapa yang akan menjadi tumbal dari ilmu hitam tersebut. Cerita yang mengisahkan rentang tahun antara 1881 sampai dengan 2021, mengambil banyak sekali beberapa tragedi besar di Indonesia dan dunia. Kelompok sekte yang awalnya hanya berasal dari kaum pemuja setan, menjelma menjadi kelompok kriminal yang bermain dalam sebuah konspirasi di sepanjang jaman. Keterlibatan kelompok ini, dimulai sejak jaman kependudukan VOC, BELANDA, JEPANG dan berakhir pada masa tahun pandemi di tahun 2021. Tahun 1945 lndonesia merdeka. Namun, baru di tahun 1949 lah Indonesia telah benar-benar merdeka sepenuhnya atas kolonialisasi asing. Tetapi wanita yang diduga meninggal dunia sejak puluhan tahun silam, ternyata mayatnya dirawat.

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku