DOKTER FORENSIK
aktifitas kehidupannya masing-masing. Begitu juga, dengan Evlyn yang di pagi itu
ah, tentu sudah menjadi tugas Evlyn untuk membantu meringankan pekerjaan rumah mamahnya. Keluarga mereka, tergolong keluarga mampu namun Evlyn diajarkan sebisa mungkin melakukan pekerjaan rumah tanpa bantuan asisten rumah tangga. Sedang ayahnya, apabila pagi hari sibuk mengurus peliharaan, seperti ikan dan bu
ggilan mamahnya, t
, M
udah siap! Ayo
belum selesa
ggil Mamah. Sarap
k, K
uk membersihkan kaca depan. Tangan kanannya, ia masukkan ke dalam ketiak kiri. Tangannya yang bau, diam-diam ia usapnya ke wajah Evlyn. Sontak, Evelyn yang mencium bau ketiak seketika berte
otot?" Evlyn, me
wajah ekspresi seperti orang yang mau
t tingkah Apung, segera berdiri dari tempat duduk d
erlihat marah. Bibirnya, sedikitpun tidak bersuara. Matanya, penuh dengan tatapan sinis pada Apung. Ta
pagar. Seorang laki-laki yang sudah tiga kali ke rumah itu, datang menyapa Ayah Evelyn yang s
khas seorang muslim diuca
lam," sahut
jemput E
aru saja
di minta
. Tadi, habis ribut sama adiknya. Di
amu di pagi hari, Mamah Evlyn b
r Randa. Masuk d
bung di atas dada. Randa, menolak d
n dulu disini. Mamah, kebet
orang lain yang kebetulan dekat dengan anaknya membuat Randa m
pan lagi! Temen
ah Evlyn tidak menggubris dan terus saja menarik tangan Randa dan mengajak sarapan. Suam
wanita yang bernama Evlyn. Mulai, dari bebe
perawat memakai motor Scoopy berwarna pink magenta. Wanita itu, memark
apa Evlyn, yang duduk
menyadari bahwa yang duduk
tin. Ketika itu, ibu kantin masih sibuk mela
r, aj
panjang sebahu serta alis tipis rapi dengan wajah oval yang indah. Pantas saja, Randa bisa terpincut hatinya pada wanita itu. Siap
Evlyn langsung menuju ke ruang perawat. Di ruang itu, sudah s
arang pribadinya berupa cermin, parfum serta alat-alat khas wanita ia susun d
tau, kepalamu aku
bong amat. Digoda
menggoda jika tidak ing
gkan aja udah bahagi
mat sih k
dahinya dengan jari telun
ngetahui itu pun tertawa terkekeh, sembari meninggalkan
enghadap kipas angin. Di layar handphone-nya ada 7 panggilan dari mamahnya yang tidak terjawab. Evlyn pu
Tadi, ada nel
k enggak diangkat-angkat. Ada, beri
penting
as ya," uca
serius
na? Berisik ban
ipas ang
malah ngeledekin terus. Jauh, dulu dari kip
mpat yang lebih santai di bawah pohon. "Be
ini pe
penasaran. Tidak seperti biasanya
cap, mamahnya antusias. Berharap,
ak mau dilam
ama laki-laki!" Mamahnya
. Bukan itu
enggak tertarik sama laki-laki atau kamu M
apaan sih?
k senang?" Mamahnya,
buk. Lagian, kenapa juga ngelamar kaya enggak a
erempuan lain yang bisa dilamar.
alas Evlyn, dengan m
Mamah kasih tahu sama Dokter Ran
rdetak saat mendengar yang melamarnya
Mamah
lagi prank Evlyn kan?"
bene
mpa
Segala, pake s
" Wajah Evlyn, berkaca-kaca bahag
ercaya. Tanya aja, l
lu.
ter Randa melamarnya pagi itu. Bukankah, selama ini mereka tidak memiliki hubungan spesial.
ak jadi is
mau bu
, juga a
ah di situ?"
amu! Terus, giman
matanya menetes menerima kabar bahagia itu. Sejenak, hatinya dibuat melambung tinggi. Le