Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Di ruangan ber-AC tinggi nampak dua sejoli yang sedang bercinta, desahaan terdengar begitu menggema di ruangan itu hingga bisa membuat orang yang mendengar nya pasti berpikir keduanya sedang bercinta dengan penuh gairah.
Tapi tidak untuk Nuna, gadis 22 tahun yang sekuat tenaga berontak di sisa rasa sakit yang dia rasakan.
Ssss..
"Aku mohon lepaskan Ahjk..sakit" mohon Nuna menangis.
Sial!.
Dia memohon tapi di selangi desahaan yang membuat Nuna mengutuki dirinya.
Rasa sakit itu masih Nuna rasakan, lain dengan pria yang ada di atas tubuhnya yang seolah tidak perduli terhadap Nuna yang di bawah kungkungan nya.
Bahkan pria itu seolah tuli sampai tidak menghiraukan permohonan Nuna yang meminta di lepaskan.
"Ssss, Jef pintar sekali mencarilan jalang yang masih bagus" gumam pria itu sambil terus menggoyangkan pinggil nya.
Terus menerus menghujam kan sesuatu yang tumpul ke lubang kenikmatan Nuna yang masih Virgin.
Sungguh sakit yang Nuna rasakan, apalagi pria yang sedang memperkosa nya itu memiliki ukuran yang besar dengan gerakan yang penuh pemaksaan.
"Sakit, hiks.. lepaskan!" Nuna masih menangis dan memohon di lepaskan.
"Bisakah kau diam dan menikmati permainan ini" ucap pria itu geram.
"Tidak bisa, aku bukan pelacur. aku bukan pelacur" kata Nuna berteriak.
Shitt!
Pria itu mengumpat, kesal karena Nuna tak berhenti mengoceh yang membuat kenikmatan bercinta nya semakin menurun.
"Lalu jika kau bukan pelacur kenapa kau ada di tempat ku?" tanya pria itu sambil menancapkan senjatanya semakin dalam, dan berhasil membuat Nuna menjerit sakit.
Awww!
Sakit!
"Lepaskan aku, hiks" Nuna menangis kembali.
Dan bukan nya mendapatkan belas kasihan pria itu malah semakin menjadi-jadi dengan membuat Nuna semakin menjerit-jerit karena merasakan sakit di bagian inti nya.
Malam semakin larut, Nuna masih menjadi sasaran empuk dari pria yang telah mengambil kesucian nya itu.
Hingga setelah satu jam lama nya Nuna pun di lepaskan dan tubuh Nuna rasanya begitu lemah tidak berdaya untuk memakai pakaian pun Nuna rasanya tak sanggup.
"Dasar jalang labil" ucap pria itu sambil melemparkan selembar cek ke arah Nuna.
Nuna yang tak berdaya hanya diam, minim nya cahaya karena lampu yang memang gelap membuat dia tidak bisa melihat dengan jelas pria yang telah mengambil kesucian nya itu.
"Hey jangan pergi" kata Nuna dengan suara nya yang lemah.
Pria itu berhenti dan berbalik melihat Nuna, hingga lampu di nyalakan oleh pria itu dan akhirnya Nuna bisa melihat pria yang telah memperkosa nya itu.
"Uang ku sudah membeli mu, jadi jangan mencoba membuat batas kesabaran ku habis!" ucap pria ketus.
Lalu tanpa menunggu Nuna mengatakan sepatah katapun pria itu malah berlalu pergi, membuat Nuna mengepalkan nya menahan marah dan sedih nya.