/0/23359/coverorgin.jpg?v=6cc1c8db761967eeaa4c45bc90ba2de5&imageMogr2/format/webp)
Pagi hari setelah melaksanakan kewajiban dua rakaat, Humaira beranjak menuju dapur untuk mempersiapkan sarapan seperti biasanya.
Namun, ia tidak mendapatkan makanan sama sekali yang bisa dimasak.
Humaira tak kehilangan akal, ia pun pergi ke halaman belakang untuk mengambil ubi kayu dan mengambil daunnya untuk ia masak nanti.
"Bang, aku minta uang, enggak ada lagi persediaan makanan di dapur, semuanya telah habis, gas juga mau. habis," ucap Humaira kepada suaminya yang baru bangun tidur.
"Alah ! uang terus yang ada di otak Kamu, baru seminggu yang lalu aku kasih lima puluh ribu, sekarang sudah minta uang lagi, dasar boros ! " ucap Imron seraya pergi ke kamar mandi, untuk mandi dan bersiap-siap pergi ke kantor.
"Ya sudah, hari ini aku enggak bisa masak apapun, jangan salahkan aku," teriak Humaira, ia Jengkel menghadapi suami pelit seperti Imron.
Imron telah selesai mandi, ia sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor, dengan setelan jas berwarna hitam dan kemeja lengan panjang berwarna biru muda, dilengkapi dasi panjang dan sepatu kulit berwarna hitam.
Imron menyemprotkan minyak wangi ke beberapa bagian tubuhnya, wajahnya memang tampan, dan berhidung mancung, rambut nampak klimis, ia nampak berseri-seri.
Humaira merebus ubi, ia juga membuat secangkir kopi.
Imron telah siap, dan ia pun duduk di ruang makan.
"Huma ... ! Mana sarapan ? Sudah siang begini belum ada apa-apa di meja makan, dasar pemalas ! " teriak Imron, ia memukul meja makan.
Humaira datang membawa singkong rebus dan secangkir kopi panas.
"Ini sarapan!" hardik Imron, suaranya menggema memekakkan Indra dengar.
Imron melemparkan singkong yang ada di hadapannya, sehingga berhamburan ke lantai.
Humaira terkejut melihat pemandangan di depan matanya, segera ia membereskan kekacauan yang baru saja terjadi dengan air mata yang jatuh berlinang.
Imron hanya meminum seteguk air kopi, tanpa mempedulikan istrinya yang berada dihadapannya, ia segera beranjak menuju ke kamar untuk mengambil kunci motor.
"Kan' tadi sudah kubilang, enggak ada apa-apa lagi di dapur, yang ada cuma itu, makanya, Abang kasih aku uang !" ucap Humaira dengan suara parau, ia sangat kesal dengan sikap suaminya itu.
"Hari ini enggak ada uang belanja, lebih baik aku sarapan di kantor saja." jawab Imron.
Imron menghidupkan motor dan berlalu pergi begitu saja, tanpa pamit dan juga salam.
Bukan hanya sekali dua kali, Imron menyakiti hati Huma, namun ia bertahan demi mempertahankan rumah tangganya.
Tak lama kemudian, Humaira pergi ke warung Mpok Leha, walaupun dengan perasaan malu, ia memberanikan diri untuk berhutang.
Sementara Imron sedang menikmati sarapan pagi di warung nasi dekat dengan tempat kerjanya.
Ia menyantap nasi uduk buatan Bik Jum yang terkenal sangat enak dan nikmat, dengan begitu lahapnya.
"Mpok ! Apa boleh Saya ngutang dulu ? Beras satu kilogram, gas, dan tempe satu saja ! " ucap Humaira penuh harap.
"Ngutang terus kamu Huma, yang kemaren saja belum di bayar, ini sudah mau nambah ! " Jawab Mpok Leha kesal.
"Nanti kalau sudah ada rejeki, saya bayar Mpok,
" balas Huma memelas.
"Oke ! Aku beri waktu seminggu, harus sudah Kamu lunasi semuanya," ucap Mpok Leha.
"Baik Mpok, akan saya usahakan" balas Huma.
"Pokoknya aku enggak mau tahu, jangan cuma janji-janji saja, ingat itu !" Seru Mpok Leha.
"Baiklah Mpok Insya Allah ! Saya akan bayar semuanya," jawab Humaira.
Akhirnya Huma pun pulang dengan belanjaan yang tak seberapa itu, asal bisa mengganjal perut suaminya malam nanti.
Humaira segera membereskan rumah, menyapu, ngepel, mencuci baju dan memasak tempe sedikit, sisanya mau dimasak sore nanti menjelang Imron pulang.
Setelah sarapan, Humaira berkeliling kampung, untuk menawarkan jasa mencuci baju, menyetrika, atau apa saja yang bisa menghasilkan uang.
Setelah seharian berkeliling, sudah ada seratus ribu rupiah, ada sekitar lima rumah yang memakai jasanya, dari sekian banyak yang ia datangi.
Sebelum pulang ke rumahnya, Humaira membayar utang ke warung Mpok Leha terlebih dahulu.
"Ini Mpok utangku yang tadi, sekalian sama yang kemarin."
Humaira menyerahkan selembar uang merah kepada Mpok Leha.
"Tumben lu, cepat banget bayarnya, nih kembaliannya."
Mpok Leha menyodorkan uang kembalian sebesar dua puluh ribu rupiah.
"Iya, Sudah ada rezekinya Mpok ! "
Humaira tersenyum, ia pun mengambil uang kembalian yang diberikan oleh Mpok Leha dan berlalu pergi.
Sesampainya di rumah, Humaira membersihkan badannya kemudian melaksanakan kewajiban empat rakaat di sore hari, lalu ia beranjak ke dapur untuk memasak.
Humaira mengolah tempe tadi menjadi tempe goreng tepung, dan menumis bunga pepaya yang tadi dipetiknya dari depan rumah.
Halaman rumah yang tidak seberapa luas itu, Humaira manfaatkan dengan bercocok tanam.
/0/3754/coverorgin.jpg?v=8d3254ebe881be304d25ee76ce0b9b4f&imageMogr2/format/webp)
/0/30256/coverorgin.jpg?v=b0514ef2f9ee9234ae650571aff78465&imageMogr2/format/webp)
![[BUKAN] PELAKOR](https://cos-idres.cdreader.com/site-414(new)/0/2167/coverorgin.jpg?v=db428b5a3581aded04844622906c9a50&imageMogr2/format/webp)
/0/3854/coverorgin.jpg?v=20250122110259&imageMogr2/format/webp)
/0/21070/coverorgin.jpg?v=20250213163912&imageMogr2/format/webp)
/0/3083/coverorgin.jpg?v=ad060b7ead0feb1e405154057a42c507&imageMogr2/format/webp)
/0/3865/coverorgin.jpg?v=20250122110309&imageMogr2/format/webp)
/0/8716/coverorgin.jpg?v=b5b3bf14cf402d62724ac11c833c35d3&imageMogr2/format/webp)
/0/9099/coverorgin.jpg?v=5755e9407180abdf47b623f771f18a16&imageMogr2/format/webp)
/0/7055/coverorgin.jpg?v=20250122151757&imageMogr2/format/webp)
/0/13429/coverorgin.jpg?v=4476ce2e9ddeaee82066f4079752e69a&imageMogr2/format/webp)
/0/13073/coverorgin.jpg?v=9738aeefae8728de2c3a472f07b77504&imageMogr2/format/webp)
/0/2993/coverorgin.jpg?v=54f882673b3091c398ef98ac273eafa8&imageMogr2/format/webp)
/0/29137/coverorgin.jpg?v=20251106215348&imageMogr2/format/webp)
/0/30038/coverorgin.jpg?v=a9ca72da735a130a2787ef38aca89dab&imageMogr2/format/webp)
/0/16587/coverorgin.jpg?v=d6a1eb443b28ce89fe6806ee21a3d75a&imageMogr2/format/webp)
/0/18062/coverorgin.jpg?v=8f2adde4c37a00151361115af68e08e4&imageMogr2/format/webp)
/0/17586/coverorgin.jpg?v=612581d3be456d482d4b6097c71c55f4&imageMogr2/format/webp)
/0/2846/coverorgin.jpg?v=90d8497687cb5086ef965897874b1be6&imageMogr2/format/webp)