Cinta yang Tersulut Kembali
Kasih Sayang Terselubung: Istri Sang CEO Adalah Aku
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Sang Pemuas
Terpesona oleh Istri Seribu Wajahku
Hamil dengan Mantan Bosku
Gairah Citra dan Kenikmatan
Perjalanan Menjadi Dewa
Hati Tak Terucap: Istri yang Bisu dan Terabaikan
Cerita dewasa
"Ibu, kenapa ada foto suami saya di sini?" tanya Hana.
"Suami? Bukankah kamu masih gadis, lalu siapa yang kamu maksud suami?" tanya Rosa.
"Bu Rosa, itu foto besar yang ada di dinding adalah foto suami saya," ucap Hana dengan wajah berbinar-binar.
Rosa melihat ekspresi wajah Hana yang nampak seperti orang kasmaran, lalu mengikuti arah pandangannya. Wanita paruh baya itu pun tertawa ketika menyadari foto siapa yang sedang di pandang oleh Hana.
"Memangnya sejak kapan kamu menikah dengan Dave?" tanya Rosa.
"Semenjak di terjun ke dunia entertainment, oh ya lagu pertamanya membuat saya jatuh cinta. Wajahnya yang tampan dan suaranya yang merdu membuat saya tidak bisa berpaling pada lelaki lain," ucap Hana masih dengan ekspresi wajah yang sama.
"Hana, bagaimana kalau kamu salah mengidolakan orang?" tanya Rosa seraya menatap kembali wajah Hana.
"Tidak mungkin saya salah, Bu. Dave begitu perfek dimata saya. Dia tak hanya tampan dan multi talenta, tapi juga selalu ramah kepada fans," jawab Hana dengan semangat.
"Kalau kenyataannya dia sombong tidak seperti di depan kamera gimana?" tanya Rosa.
"Saya tetap cinta, Bu. Dave adalah cinta pertama dan terakhir saya," ucap Hana.
Rosa tertawa dan menggelengkan kepalanya. Ia melanjutkan langkahnya dan meminta Bi Tuti kembali menunjukan kamar untuk Hana. Namun, Hana mengatakan hal yang membuat Risa terkejut.
"Bu, boleh gak foto itu buat saya. Nanti saya pajang di kamar saya, jadi kan berasa tidur sama suami tiap malam," ucap Hana.
"Jangan yang itu nanti orangnya bisa marah, saya akan kasih kamu foto Dave yang tak kalah besar dari itu."
"Emang siapa yang marah, Bu?"
"Dave, siapa lagi."
"Gak akan marah, Bu. Dave itu baik seperti malaikat, lagian kan dia gak tahu kalau fotonya di pinta sama saya."
"Astaga Hana, Hana. Kamu lucu banget sih! Dave kamu sebut malaikat, asal kamu tahu dia itu aslinya seperti Devil."
"Ibu, jangan fitnah suami saya seperti itu. Dave itu malaikat di hati saya, ibu hatersnya ya, jangan fitnah seperti itu kalau gak tahu seperti apa aslinya Dave."
"Bu Rosa gak fitnah. Jelas dia tahu seperti apa Tuan Dave, wong dia yang melahirkan Tuan Dave kok!" Bi Tuti akhirnya angkat suara karena tidak tahan mendengar Hana yang selalu membanggakan Dave.
Hana terkejut bukan main mendengar ucapan Bi Tuti. Ia meminta Bi Tuti mengulang ucapannya, tapi Bi Tuti tidak mau dan menarik Hana menuju kamar yang akan ia tempati.
"Ini kamar kamu Hana, nanti kerjaan kamu masak, belanja keperluan dapur, dan mengurus dapur. Pokoknya semua yang berkaitan dengan makanan dan peralatan makan kamu yang urus, ingat ya jaga kebersihan dan perhatikan gizi dari makanan yang kamu masak setiap hari," ucap Bi Tuti.
"Iya, Bi. Kalau kerjaan rumah yang lain gimana?" tanya Hana.
"Itu sudah ada pekerja lain, tapi gak nginep. Dia bersih-bersih bagian rumah lantai bawah, dan saya lantai atas. Kalau kamu mau kamu boleh bersihkan kamar Tuan Dave, sebenarnya saya pusing setiap bersihkan kamar dia selalu salah dan kena marah," ucap Bi Tuti.
"Dave Darian maksud bibi?" tanya Hana tak percaya.
"Iya, suami halu kamu tuh. Kamarnya ada di lantai dua paling ujung kanan. Nanti malam dia pulang, gak tahu sih pulang jam berapa. Kamu pagi jam 8 kasih sarapan ke kamarnya, terus kalau dia sudah berangkat baru bersihkan kamarnya," ucap Bi Tuti.
Hana diam memegangi dadanya yang berdebar, tiba-tiba ia berteriak membuat Bi Tuti terkejut. "Aaaahhh ... Mimpi apa aku bisa kerja di rumah suami sendiri."
"Wong edan. Belum tahu aja dia Tuan Dave kaya gimana!"
Hari ini Hana baru saja di terima bekerja di rumah Bu Rosa, setelah di pecat dari pekerjaannya. Hana di pecat karena menolong orang yang tempo hari pingsan di tempat nya bekerja.
Hana sebelumnya bekerja di mall di tempatkan sebagai SPG underwear, jika turun produk dan model baru banyak laporan yang harus dia kerjakan dan yang paling menyebalkan jika ada ibu-ibu yang sudah mengacak-acak underwear tapi tidak jadi beli hingga Hana harus merapihkan barang itu kembali.
"Permisi Mbak, ini model terbaru dari merk soleram ya?" tanya seorang wanita paruh baya.
"Iya benar sekali, Bu. Mau cari yang seperti apa?" tanya Hana dengan ramah.