Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Aktor Idola Dan Author Barbar

Aktor Idola Dan Author Barbar

ingflora

5.0
Komentar
1.7K
Penayangan
51
Bab

Takdir menyatukan mereka dengan cara yang tidak sempurna. Erick Hayes atau dikenal sebagai Erick Adrian, adalah seorang aktor berwajah indo yang sedang naik daun. Semua film yang dibintangi laris berkat akting yang memukau dan paras tampannya yang bak model dunia. Hidupnya semakin sempurna dengan seorang pacar model terkenal berparas cantik bernama Tarra Lalita. Di tengah jumlah kekayaan yang terus bertambah, ia resah akan dirinya yang dicap artis playboy dan film dewasa. Hingga suatu saat, takdir mempertemukannya pada seorang penulis novel online berjilbab dengan nama pena Dara Jamilah. Seolah takdir mempermainkan mereka. Pertemuan demi pertemuan yang tidak disengaja membuat mereka saling benci. Namun semua berubah ketika Erick tanpa sengaja menabrak Dara yang bernama asli Kaemila Andjani, hingga kakinya lumpuh dan hilang ingatan. Karena itu Erick berusaha bertanggung jawab dengan menikahinya. Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Siapa sebenarnya Kae? Mampukah ia sembuh dan menerima Erick sebagai suaminya?

Bab 1 1. Awal Yang Salah

Dalam gegas Erick melewati jalan sempit yang dipenuhi penumpang di kanan kiri hingga ia sampai ke tujuan. Namun, alangkah terkejutnya ia, seorang wanita berjilbab tengah duduk di kursi yang seharusnya jadi miliknya. Erick bertelak pinggang. "Hei, Mbak atau Ibu-Saya tidak tahu ya, tapi kenapa duduk di kursiku?!" tanyanya dengan suara tajam.

Wanita bertubuh sedikit gemuk itu menoleh. Walaupun pipinya sedikit tembam, wajahnya terlihat manis dengan kulit putih bersih. Ia merengut walau sempat kaget dengan siapa ia bicara.

Tentu saja. Siapa yang tak kenal Erick Adrian, seorang aktor indo yang tengah naik daun. Wajahnya yang bak patung Yunani dengan iris mata sedikit kebiruan, tengah berdiri di hadapan.

Melihat dibentak seperti itu, sang wanita sebal bukan main. Untung, seorang Pramugari buru-buru datang menengahi. Ia menarik wanita itu agar berdiri dan meminta maaf pada Erick. "Eh, maaf, Mas. Pesawat Mbak ini delayed karena rusak, sehingga ia terpaksa ditransfer ke sini. Karena kelas yang lainnya penuh, jadi ia dipindah ke sini."

'Mmh, pasti dari kelas ekonomi. Kurang ajar banget, ini maskapai. Memasukkan orang dari kelas ekonomi ke first class. Harusnya dia dimasukkan ke penerbangan berikutnya saja, bukan ke pesawat ini.' Namun Erick tak mau berkomentar karena dirinya seorang artis terkenal. Ia tak mau gara-gara ini, namanya viral sebagai artis yang sombong, padahal ia sangat kesal. Wanita ini sembarangan duduk di kursi yang sudah dipesannya.

"Maaf ya, Mas?" Pramugari itu kembali meminta maaf dengan menyatukan kedua tangan di depan wajah. Pria itu hanya melihat saja wanita ini dipindah ke tempat yang kebetulan tak jauh darinya.

Erick mencoba tak peduli. Ia menyibukkan diri dengan merapikan duduknya dan melihat ke arah jendela. Karena mereka duduk di satu deret yang sama, pria itu bisa melihat sang wanita sedang sibuk melihat ponsel dari bayangan kaca jendela. Wanita itu sama sekali tak peduli dengan keadaan sekitar.

sang pria memperhatikan dengan dahi berkerut. Biasanya wanita atau seorang gadis akan tergila-gila melihat ketampanannya. Mereka mencuri-curi pandang melihat keberadaan dirinya di dekat mereka, tapi wanita ini tidak. Sang wanita sibuk mengetik dengan ponsel, tanpa peduli keberadaan artis terkenal ini di dalam pesawat.

Erick jadi penasaran, apa yang sedang diketik wanita itu karena sedari tadi jemarinya tak berhenti bergerak. 'Apa dia seorang pebisnis? Ah, sikapku tadi tidak sopan padanya ya?'

Sebenarnya Erick adalah pria yang sopan bila bertemu siapa saja, tapi karena taksinya terjebak kemacetan, mood-nya jadi buruk karena harus mengejar pesawat agar tak ketinggalan. Kini ia menyesal dan ingin berbaikan, tapi rasanya tak mungkin. Ia takut ditolak, di mana penumpang first class itu hampir penuh dan semua orang bisa menyaksikan dirinya dipermalukan di depan mereka.

"Mbak, pesawat hendak berangkat. Sebaiknya, ponselnya dimatikan," sahut Pramugari yang tadi memindahkan wanita itu di sana.

"Oh, maaf." Sang wanita berjilbab mematikan ponselnya. Sekilas tanpa sengaja kedua netranya melihat Erick yang menahan tawa. Tentu saja ia jadi cemberut walaupun kemudian pria itu membuang pandangannya ke depan.

Ia kesal karena pesawatnya delayed dan sekarang bertemu dengan aktor yang menyebalkan. Harinya begitu buruk, karena ia sudah datang lebih pagi tapi pesawat bermasalah. Dipindahkan ke pesawat yang lebih bonafit, ia malah dipermalukan oleh seorang aktor terkenal. 'Mmh, dasar sombong. Memang kamu siapa?'

****

Pria itu terbangun dengan malasnya. Terbayang lagi kejadian tadi malam hingga ia menggerakkan tangannya ke samping, mencari-cari tubuh indah yang menghangatkannya tadi malam. Namun kosong. Ia memutar kepala dan tak menemukan siapa pun di sampingnya. Seketika ia terkejut. Apa ia bermimpi?

Pelan ia duduk dan memastikan penglihatan. Rasanya ia tidak bermimpi. Kemudian pria ini turun dari ranjang dan meraih kimono tidurnya. Ia menggunakannya sambil melangkah keluar kamar.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku