Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Sang Pemuas
Gairah Sang Majikan
Andini ke luar dari kamar mandi, dia hanya berbalutkan baju tidur saja yang bahannya tipis. Andini melihat seseorang di dalam kamarnya.
"Andini, aku tahu kamu menyukai aku." Pria itu berbalik badan dan menatap Andini. Tatapannya penuh nafsu.
"Tolong jangan mendekat!" pinta Andini ketakutan. Dia beringsut mundur agar jauh dari pria itu. "Aku akan berteriak jika kamu mendekat," ancam Andini. Namun, pria itu tidak menghiraukan ancaman Andini dia mah semakin mendekat.
"Andini, malam ini kamu akan menjadi milikku." Pria itu langsung membekap mulut Andini.
Pria itu menarik Andini ke atas ranjang, Andini berusaha memberontak dan berteriak tetapi tenaganya sangat lemah. pria menyeringai melihat tubuh Andini yang hanya memakai baju tidur tipis.
"Malam ini kita akan bersenang-senang," kata pria itu beringas dan mulai menindih tubuh Andini.
"Em em," Suara Andini tak terdengar. Pria itu membekapnya dengan rapat.
Andini berusaha berteriak sambil memukul tubuh pria itu, namun semua tidak ada gunanya.
Pria itu dengan bringas menciumi leher Andini. Andini terus menolak tetapi usahanya sia-sia. Dia telah berhasil merenggut kehormatan Andini secara paksa.
Andini menangis, dan menutup tubuhnya dengan selimut. Sementara pria itu memakai kembali bajunya dan tersenyum puas.
Pria yang tak lain tetangga Andini itu telah berhasil menodai Andini. Andini menangis sampai tidak terdengar isakan tangisnya karena terlalu takut.
"Aku akan datang lagi, siapkan dirimu, sayang," ucapnya. Pria itu mendekatkan wajahnya ke arah Andini.
Andini meludahinya yang hendak mencium Andini lagi. Pria itu mengusapnya dengan tisu.
"Kamu tidak akan bisa lepas dari ku, Andini." Pria itu emosi. Dia menampar Andini dengan kasar. Andini terisak, bukannya pergi pria itu malah menjalankan aksinya kembali. Kali ini pria itu melakukan Andini dengan sangat kasar sekali. Dia beberapa kali menampar dan memukul Andini karena terus melawan.
"Nikmat sekali tubuhmu, Ahaha ahah," desah pria itu di atas tubuh Andini. Setelah mencapai klimaks keduanya pria itu memakai celananya dan meninggalkan Andini seorang diri.
Andini mengambil bajunya dan segera mandi. Dia cukup lama di dalam kamar mandi. Dia menangis sesegukan. Dinginnya air sudah tidak dia rasakan lagi.
"Mas Arka, maafkan aku," ucap Andini. "Aku wanita kotor, Mas," kata Andini.
Andini menggosok-gosok tubuhnya dengan kasar. Dia merasa jijik sekali karena habis di sentuh pria yang bukan suaminya.
Andini trauma dengan perlakuan pria itu, Andini merasa bersalah karena tidak bisa menjaga diri dengan baik.
**
Flashback
Dua hari yang lalu
Andini sedang mengobrol bersama Maharani di rumah Maharani. Tanpa sengaja Andini bertemu Alex saat dia numpang ke kamar mandi.
Andini kagum dengan Alex yang penyayang terhadap Maharani. Bahkan Maharani sering bercerita pada Andini bahwa Alex sering membantunya mengerjakan pekerjaan rumah.
"Andini, aku beruntung punya suami Mas Alex, dia sangat sayang sama aku. Kalau aku capek dia bantu aku ngerjain kerjaan rumah. Zaman sekarang mana ada pria yang mau kaya gitu." Maharani bercerita. "Selain itu dia juga romantis loh, kemarin waktu aku ulang tahun, dia ngasih aku kado berlian. Udah gitu aku diajak makan malam romantis berdua," lanjut Maharani.
Semakin sering Maharani bercerita, maka Andini semakin kagum dengan sosok Alex. Alex berbeda dengan Arka suami Andini. Arka orangnya pendiam dan tidak romantis. Bahkan kadang cuek dengan Andini.
"Dari rumah Maharani, Dek?" tanya Arka. Dia baru saja pulang kerja, sementara Andini baru pulang dari rumah Maharani.
"Iya, Mas. Aku suka bosen di rumah terus. Nggak apa-apa kan, Mas?" tanya Andini.
"Iya, asal ingat waktu," jawab Arka tersenyum.
Arka membersihkan diri sementara Andini memasak untuk makan malam. Andini tidak terlalu pandai memasak tetapi Arka juga tidak pernah komplain. Dia menerima apapun yang Andini masak.
Flashback off
**
Rasa sedih masih menyelimuti Andini. Dia berjalan pelan menuju ranjang. Dia mengganti seprai bekas pria tadi. Dia tidak mau kalau sampai pria tadi datang lagi dan menodainya.
Drett Drett
"Mas Arka melakukan panggilan vidio?" tanya Andini panik. Andini meletakkan kembali ponselnya.
Andini menyembunyikan diri di dalam selimut. Dia takut kalau sampai Arka tahu dan menceraikannya. Dia tidak mau pernikahannya dengan Arka yang belum genap satu tahun harus berakhir. Andini benar-benar takut sekali Arka tahu hal ini.
"Rasanya susah sekali untuk tidur," ucap Andini gelisah. Pikirannya masih mengingat kejadian tadi.
Bayangan pria itu menghampiri kembali ingatan Andini. Sehingga dia sulit terlelap bahkan dia merasa hidupnya tidak berarti lagi.
**
Maharani tidak melihat suaminya, padahal dia tidak melihat Alex keluar rumah. Tiba-tiba Alex muncul dari dapur.