/0/23599/coverorgin.jpg?v=ed918f85207337f1a3fe2e5fd61a4091&imageMogr2/format/webp)
“Rania... kembalilah padaku! Jangan pergi dari hidupku. Aku tak bisa hidup tanpa dirimu.”
Seorang pria terus meracau di dalam sebuah kamar hotel. Pria itu tampaknya sudah sangat mabuk hingga ia tak sadarkan diri. Kedua bola matanya terpejam tapi mulutnya terus memanggil-manggil nama seorang wanita.
“Siapa Rania?” gumam Cecilia wanita yang malam ini di tugaskan untuk melayani tamu yang kata bosnya adalah tamu super spesial untuknya.
Bahkan karena saking sepesialnya tamu itu, Cecilia sampai diberi bonus hingga tiga kali lipat untuk pekerjaannya malam ini.
Nama pria itu adalah Moreno Dava Mahendra. Ia adalah seorang Duda beranak satu. Putri kecilnya baru berusia lima tahun. Dan istrinya meninggal tepat di hari putrinya itu dilahirkan.
Tentu saja itu merupakan pukulan hebat baginya. Hingga sering kali Moreno melakukan hal yang hampir saja menghilangkan nyawanya karena saking tak sanggupnya ia menerima kenyataan pahit dalam hidupnya.
Meski ia adalah seorang duda, tapi ia adalah duda yang sangat sempurna di depan mata para wanita. Moreno jauh lebih gagah dari para bujangan ibukota. Ia adalah seorang pengusaha sukses berparas tampan. Tak hanya wajahnya saja yang rupawan, kemapanan yang menjadi dambaan para wanita juga melekat pada dirinya.
Mencari istri baru bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan jika memang Moreno menginginkannya.
Sayangnya mencari istri lagi, tak ada dalam catatan hidup Moreno. Baginya hidup hanya sekali, jatuh cinta sekali dan menikah pun juga hanya sekali baginya.
Meski maminya terus memaksa Moreno untuk menikah lagi, bahkan maminya sampai mencarikan sendiri wanitanya untuk Moreno. Namun, tetap saja Moreno kukuh dengan pendiriannya.
“Hei Pak! Apa Anda bisa mendengar saya?” tanya Cecil saat ia sudah melepaskan seluruh pakaian yang melekat pada tubuhnya.
Baru pertama kali bagi Cecil bertemu dengan tamu yang membayarnya mahal, tapi tamu itu justru tak menikmati tubuhnya.
“Pak... Apa saya harus benar-benar melayani Anda tanpa Anda ingin menikmati tubuh saya terlebih dahulu?” tanya Cecil lagi karena tak ingin bayaran mahal atas dirinya terbuang tanpa adanya kepuasan yang diterima oleh pelanggannya.
Cecilia yang sudah bertelanjang penuh –naik ke atas tubuh Moreno. Ia duduk di atasnya dan mencoba untuk menggoda Moreno.
“Pak...” bisiknya dengan sangat lembut.
Perlahan Moreno membuka matanya. Ia yang sudah mabuk karena dijebak oleh rekan bisnisnya melihat Cecilia berada tepat di atas tubuhnya dengan jarak wajah yang begitu sangat dekat.
Ada rekan bisnis Moreno yang sengaja ingin menjatuhkan image Moreno dengan menjebaknya tidur bersama dengan seorang wanita. Lalu setelahnya berita tentang itu akan disebarkan untuk membuat nama baik Moreno hancur yang akan berimbas pada bisnisnya.
“Rania...” lirihnya.
“Hei tampan! Saya bukan Rania, saya Cecilia.”
Kedua tangan Moreno terulur meraih wajah Cecilia. Ia memang mabuk tapi matanya cukup yakin kalau yang ia lihat itu adalah Rania istrinya.
Sebelumnya Cecilia tak pernah melakukan hal ini. Ia tak pernah bercinta dengan pria yang sudah mabuk bahkan sampai salah mengenali dirinya.
“Aku sangat rindu kamu, Rania! Aku sangat merindukan dirimu.” Moreno merangkul dan menenggelamkan wajahnya untuk bisa mencium Cecilia.
Cecilia pasrah, ia tak peduli Moreno menyebutnya dengan sebutan apa. Mau Rania atau Raisa, yang jelas saat ini Moreno sudah mulai menyerangnya dengan penuh hasrat kerinduan yang menggebu.
Moreno terus menangkup wajah Cecilia dengan kedua telapak tangannya yang hangat. Ia mendaratkan begitu banyak ciuman lembut di atas bibir Cecilia yang membuat Cecilia mampu merasakan cinta begitu besar yang ingin diberikan oleh Moreno terhadap wanita yang namanya ia sebut-sebut terus.
Melayani pria gagah dan banyak uang adalah keahlian Cecilia. Satu tahun dalam hidupnya ia sudah menjadi seorang wanita penghibur yang ahli. Bahkan Cecilia adalah kesayangan bosnya. Ia hanya akan turun ke lapangan kalau ada pria kaya raya yang mau membayarnya dengan mahal. Dan dalam waktu satu tahun ini Moreno adalah orang ke empat yang bisa menikmati tubuh Cecilia.
Tuan Tanu yang sudah membeli Cecil dari ayahnya menganggap Cecil seperti anaknya sendiri. Ia sering menolak tawaran yang datang pada Cecil. Apalagi kalau tawaran itu datang dari pria tua hidung belang.
/0/18859/coverorgin.jpg?v=ab94781bb4e16fa2ac2c344d3083aae5&imageMogr2/format/webp)
/0/3340/coverorgin.jpg?v=9c17fecc66bfb4815836d42dea7f1c0f&imageMogr2/format/webp)
/0/7039/coverorgin.jpg?v=11b52d2710f09d733e8cc6a62e4a9af2&imageMogr2/format/webp)
/0/12571/coverorgin.jpg?v=704c05e92ebf36c9e75cad1cc741deb5&imageMogr2/format/webp)
/0/12069/coverorgin.jpg?v=16c2a531c32afeaf3ab6e9b782cf6e34&imageMogr2/format/webp)
/0/12072/coverorgin.jpg?v=4eab18104d90369d4fb0372bd91d7015&imageMogr2/format/webp)
/0/16399/coverorgin.jpg?v=1e15c1b5d5554d21af64e257ce86aabf&imageMogr2/format/webp)
/0/7030/coverorgin.jpg?v=66ef500fba68df5246c38220ee708a7f&imageMogr2/format/webp)
/0/2795/coverorgin.jpg?v=043d4b1da96165844a701a244b3febde&imageMogr2/format/webp)
/0/2640/coverorgin.jpg?v=cd404ed8e307d022c965a36eb2d49305&imageMogr2/format/webp)
/0/7314/coverorgin.jpg?v=a1082c86ea6699e6432ece45218c8f91&imageMogr2/format/webp)
/0/5184/coverorgin.jpg?v=72b988390c55a957b5306f33b865e4e6&imageMogr2/format/webp)
/0/10516/coverorgin.jpg?v=01aff05d00205982dc45aa23981f69dc&imageMogr2/format/webp)
/0/17676/coverorgin.jpg?v=c838b304dcffa7016fddab1360bd3c1c&imageMogr2/format/webp)
/0/16738/coverorgin.jpg?v=78834ef12abc12ccf44e059c7fbc7d75&imageMogr2/format/webp)
/0/21474/coverorgin.jpg?v=3c0dabddd10d96d6a46e25c83ae3acc7&imageMogr2/format/webp)
/0/7117/coverorgin.jpg?v=0488c2f07bd899e58e09bfd23532f27d&imageMogr2/format/webp)
/0/12689/coverorgin.jpg?v=5f18ad5d904360b470f1120a07894116&imageMogr2/format/webp)
/0/21036/coverorgin.jpg?v=59d063bb8c8dcdf0fd1287fee0456278&imageMogr2/format/webp)