Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sensasi Duda Rasa Perjaka

Sensasi Duda Rasa Perjaka

Fajar Merona

5.0
Komentar
17.8K
Penayangan
55
Bab

Khusus Dewasa

Bab 1 Awal Yang Tragis

"Yeees, enaaak bangeeet maaaaas, uuuh..."

Ranjang berkasur busa itu tampak bergerak-gerak mengeluarkan suara berderit yang seolah membalas bisikan gemerisik daun yang tertiup angin. Kicauan burung yang saling bersahutan ceria mengiringi mentari yang beranjak dari peraduannya. Semesta begitu bersemangat menyambut dan menyemarakan hari ini.

Di bawah ranjang sederhana yang berderit-derit itu teronggok sebuah beha berenda warna hazzel tak jauh dari celana dalam mini thong warna senada. Dua benda yang berserakan itu menemani celana panjang jeans chinos warna biru dongker yang bertumpuk dengan kemeja biru muda. Di sudut berbeda yang tak jauh seperangkat pakaian lelaki berserakan.

"Ummp, Maaas," Lenguhan binal yang tertahan seketika mleuncur dari mulut seorang gadis yang sedang saling berpacu birahi bersama pasangannya.

Gadis bugil bertubuh padat berisi dengan kulit cokelat terang cenderung putih itu terus beraksi meliuk-liuk erotis di atas tubuh seorang lelaki yang telanjang bulat dalam posisi telentang di bawahnya. Keringat kedua insan beda kelamin itu tampak membasahi kedua tubuhnya. Tampaknya olah raga pagi menjelang siang mereka benar-benar berhasil.

"Aaaah teruuus goyang, Sayaaang," Lelaki berwajah tampan yang ditunggangi sang gadis itu melenguh memberi semangat.

"Yeees..." Kedua tangan sang gadis dengan siku menekuk mengacak-acak rambutnya sendiri dengan gerakan yang sensual sembari terus mengeluarkan desisan dan desahan vulgar nan erotis yang kian menambah gairah pergumulan mereka.

Sesekali gadis itu mendongakkan kepalanya sambil mengibas-gibaskan rambut pirangnya, mengekekspresikan kenikmatan yang sedang mengalir di sekjur tubuhnya. Punggungnya yang mulus pun tampak sudah mengkilat dengan keringatnya. Goyangannya pun kian kian erotis mengimbangi liarnya batang kejantanan sang lelaki yang sedang mengobok-obok lembah kenikmatannya.

"Sstth ooowh aaaaah, Maaaas Dicku ooooh, nikmaaaatnya Maaaas...!" Suara desahan gadis yang sedang memacu birahi itu terus meluncur menggenapi desahan sang jantan. Suara-suara erotis nan mendebarkan yang bersumber dari ritmis pergesekan kemaluan mereka yang berlendir, kian menambah rangsangan dan pekatnya atmosfir mesum di sana.

"Ooooh yeeees oooh sssst... kamu makin binal saja, Sayaaang..., oooh aku sukaaaa ini," lenguh sang jantan, sambil meremas pinggul gadis itu dengan kedua tangannya, sementara sang gadis itu pun kian liar mengulek selangkangannya seperti sedang menghaluskan bumbu yang sedang terperangkap dalam vaginanya yang becek namun panas.

Gerakan pinggul yang awalnya goyangan memutar berubah maju mundur dengan frekwensi yang lebih cepat. Wajah tirus berhias bibir sensual itu pun memerah menahan letupan gairahnya yang terus membara.

"Aaaaah nikmaaat bangeeeet, Sayaaang ahh...," rengek mesum gadis itu terus mendesir seraya memejamkan kedua matanya.

Sepasang payudara ranum berputing cokelat terang tampak mengacung keras, menandakan gairah yang dialami pemiliknya sudah berada di tatanan paling tinggi. Tak berapa lama kemudian puting itu pun sudah terperangkap dalam kuluman mulut liar sang lelaki.

"Maaaas, Ooooh sssst...." Gadis itu kian melenguh sambil melingkarkan kedua tangannya pada leher belakang lelakinya seraya menekan kepala belakang lelakinya itu agar terbenam erat pada payudaranya yang kian kenyal dan licin karena terangsang dan baluran liur juga keringat.

Beberapa saat kemudian mereka berganti posisi doggy style dengan penuh semangat dan sedikit liar. Tampaknya dua insan itu menyukai gaya anjing kawin dalam memenuh hasratnya. Suara-suara erotis akibat benturan selangkangan dengan pantat saat penis jantan itu merajam celah vagina, terdengar sangat keras dan kian membuat keduanya gelonjotan didera sensasi liar dan kenikmat yang tiada tara.

Lenguhan dan desahan nikmat yang bersahut-sahutan laksanan orkestra yang memandu gerak keduanya untuk semakin liar dan binal tak terkendali. Wajah mereka pun kian memerah, api birahi terus berkobar hingga keduanya merasakan desakan-desakan nikmat dan kedutan-kedutan sensasional yang mendera dan menjalarinya.

"Maaaas, aaaaah I'm cumming uugh yees aaaaah ssst mmph!" Gadis hypersex itu berteriak seraya melepaskan gairah binalnya yang bersemayam.

Tak berapa lama kemudian, sang lelaki pun melenguh seraya menarik batang kejantanannya secara sekaligus. Gadis berwajah tirus itu pun langsung berbalik arah menghadap penis yang siap memuntahkan seluruh laharnya ke wajahnya yang bitchy.

"Oooh aaaah mmph....," lenguh sang lelaki saat sperma dari lobang kejantanannya menyembur hebat menembaki seluruh wajah wanitanya. Setelah semburan berhenti, penis itu pun langsung dihisap sang gadis untuk mengambil sisa-sisa sperma yang masih ada.

"Ooooh sudaaaaah dulu Riiiiin, aduuh ngiluu," ringis sang lelaki sambil bergidik geli dan ngilu karena birahinya sudah padam.

Sejurus kemudian pasangan bukan suami istri itu sama-sama terkulai lemas dan terkapar dengan napas terengah-engah seperti kekurangan oksigen. Keduanya mencoba menikmati sisa-sisa persetubuhan terlarangnya yang sudah lebih dari lima kali mereka lakukan dalam tiga bulan terakhir.

Setelah semuanya kembali normal, mereka pun bangkit dan mengenakan kembali seluruh pakainnya. Mereka harus segera keluar dari penginapan sederhana itu, kembali pada aktivitas rutin hariannya. Sang lelaki kerja di kantornya, sementara sang gadis mengikuti kuliah di kampusnya.

"Mas, gimana dengan permintaanku itu? Mas Dicky mau kan melamarku dalam waktu dekat ini agar setelah selesai wisuda kita bisa langsung nikah," ujar mahasiswi itu setelah benar-benar siap berangkat kembali ke kampusnya.

"Hahaha, gak bisa lah, Rin!" sergah lelaki yang disapa Mas Dicky itu.

"Loh, kok gak bisa? Minggu lalu katanya bisa!"

"Ya, gak bisalah Karin. Pertama, aku sudah berkeluarga, tak ada niat poligami. Kedua, kita melakukannya sebatas bersenang-senang. Kamu melayaniku sesuai permintaan dan aku membayarrmu sesuai tarif yang kamu tawarkan, simple kan?" jawab Dicky sambil merapikan kembali pakaian yang sedang dikenakannya.

"Ya gak bisa gitu juga, dong. Mas Dicky kan orang yang telah merenggut kesucianku, jadi mau tidak mau harus mempertanggung-jawabkannya. Harus segera menemui kedua orang tuaku dan melamarku!" paksa gadis itu.

"Karin, aku merenggut keparawananmu karena memang itu yang pertama kamu jual. Kalau kamu sudah tidak perawan, belum tentu aku juga berani harga segitu. Dan setelah itu aku membayar sesuai tarif setiap memakai tubuhmu."

"Jadi kamu masih tetep menganggap aku sebagai pelacur, mas?"

"Hmmm, dengarin ya. Kamu itu bukan satu-satu gadis yang menjual keperawanannya sama aku. Mereka gak ada yang nuntut tanggung jawab, transaksinya kan sudah jelas jual beli!" tegas Dicky dengan intonasi yang mulai sedikit meninggi.

"Aku gak mau tahu! Kalau dua minggu ini, kamu gak nikahin aku, tunggu aja akibatnya. Aku bakal datangin atasanmu dan istrimu, aku bisa membongkar semua kebusukanmu selama ini!" gertak Karin mengancam.

"Hmm, gertakan lu basi! Lu pikir gua bego apa? Gua gak bakal gentar dengan ancaman pelacur murahan kaya elu, Karin! Gua sih hanya ngebantu keuangan lu aja, kalau udah gak mau gua bantu lagi ya sudah. Cari sana cowok yang bisa muain lu lahir batin, hahaha. Gua gak bakal bisa ketipu, Karin!"

"Pokoknya gue gak mau tahu, lu mesti tanggung jawab atas kehamilan gue, Dicky!" Karin masih tertap menyalak tak mau kalah.

"Heh pelacur, lu pikir gua gak tahu siapa aja yang suka make memek lu? Kenapa lu gak minta tanggung jawab juga sama Pak Ilham, Mas Boni atau Mang Sarja, tukang parkir depan kampus lu itu!" Dicky makin meradang.

"Tapi gue jadi kaya gini gara-gara elu, Dicky! Yang ngerenggut kegadisan gue kan elu, yang ngejadiin gua binal kan elu juga!" Karin kembali menegasakan dan tetap tak mau nyerah.

"Sejak kapan pelacur hamil bisa minta tanggung jawab sama pelanggan? Gua ini cowok baik-baik, gak mungkin juga nikahin pelacur!" bentak Dicky sambil melemparkan sejumlah uang kertas pada dada Karin.

"Ambil tuh jatah lu. Segera pergi dari sini dan jangan pernah ganggu gua lagi!" geram Dicky sambil mendorong tubuh Karin keluar dari kamar penginapan itu. Beruntung suasana pagi menjelang siang di sana masih relatif sepi.

"Tunggu pembalasan dari gue, Dicky! Lu bakal nyesel seumur hidup!" geram Karin tak terima diperlakukan kasar oleh lelaki yang pada awalnya diharapkan bia jadi suaminya.

"Heheheh, sekali lagi gua bilangin. Kalau mau ngejebak gua, gak gini caranya. Gak usah ngancam-ngancam gua juga karena itu sia-sia dan membahayakan nyawa lu sendiri, Karin! Berhati-hatilah kalau bicara kalrena lu belum tahu gua sesungguhnya. Jangan berbuat konyol kalau lu and keluarga lu masih ingin hidup!" Dicky balik mengancam.

Tanpa memperpanjang perdebatan. Karin pun bergegas meninggalakn penginapan sederhana itu. Sebuah motor sport yang dikendarai seorang lelaki muda bertubuh kekar tak lama kemudian menghampirinya dan langsung berlari membawanya pergi.

'Ada-ada aja modus pelacur zaman now!' maki Dicky dalam hati sambil tertawa kecil dan memandangi punggung Karin di atas motor sport yang biasa mengantar dan menjemputnya setiap kali bertemu Dicky.

Tak berselang lama, Dicky lagsung mengambil ponselnya karena ada notifikasi pesan yang masuk ke ponselnya.

[Dick, nanti sore jadi kan ketemuan sama Nita?]

Sebuah pesan masuk dari nomor kontak yang Dicky kasih nama Tantien.

[Jadi dong, tan. Jam empat kita ketemu di tempat biasa aja, ya. Tapi beneran kan dia masih segel tingting and gak ribet orangnya?]

[Itu bisa tante jamin 100 %, Sayang!]

[Kalau orangnya kaya si Karin, aku males tan! Mendingan kencan sama Tantien yang asik and udah terbukti bisa bikin aku ketagihan, wkwkwkw]

[Duh, kapan sih tante ngecewain kamu, Sayang. Karin kan bukan rekom dari tante. Pokoknya selagi kamu gak ngecewain tante, pasti bakal dibalas yang setimpal, wkwkwk]

[Wow, berarti kemarin malam puas dong sama David?]

[Bangeet. Gak nyangka, David ternyata sensasional juga rangnya! Tapi belum ada yang bisa ngalahain kamu sih Dick. Hmmm jangan kegeeran ya!]

[Good, nanti kapan-kapan aku kasih yang masih fresh. Tante udah tahu belum sama anak kost baru di rumahku?]

[Oh, Nizar bukan? Yang sepupunya David itu ya?]

[Yes]

[Tahu, manis, kurus and lumayan gantengnya juga di atas David. Tapi kayaknya dia masih polos deh, emangnya Nizar udah bisa dipake, Dick?]

[Kalau tante minat kan nanti bisa diatur. Aku juga belum terlalu kenal sih, tapi gampanglah kan ada David. Tapi aku rasa dia gak polos-polos amat kok. Bisa aja kan pura-pura cupu gak tahunya suhu. Malam aku sedikit curiga, jangan-jangan dia lebih liar dan lebih sensasioanl dibanding David, wkwkwkw]

[Gitu ya, terserah kamu aja deh. Dick udah dulu ya. Tante udah nyampe rumah kamu nih. Biasa, mau ghibah tipis-tipis sama istrimu, sekalian cari info Nizar or brondong gedong lainnya, wkwkwkw. Bye!]

[Huh, dasar biong brondong! Bisa aja cari mangsanya, wkwkwk, bye!]

^*^

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Fajar Merona

Selebihnya

Buku serupa

My Doctor genius Wife

My Doctor genius Wife

Romantis

4.8

Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku