Sensasi Duda Rasa Perjaka
V
ta tak selamanya memiliki. Ternyata
bebasan yang kau inginkan, walaupun
ah aku menyesali, kucoba mend
asih yang terakhir, walau ber
o
o
o
pintunyaaaa dong,
hati sambil bergegas
pada duan pintu rumahku. Dan dari teriakannya, aku sudah tahu siapa manusi
kemarin terjadi!" cerocos Tante Tien seperti petasan yan
nah tante bersemangat lagi seperti ini sejak tahu kalau Daniel ternyata
menepis ucapanku dan berpura-pura hendak m
h oleh brondong itu, namun berakhir tragis. Lelaki muda yang ganteng dan macho itu dikabarkan menjalin hubungan asmara dengan Om
move on kok dari Danel
eran
juga memang masih t
h
ini bahkan masih berasa kelilipan, sampai semalam pun gak bisa. Oh my God!" Tante Tien mendadak kembali b
dalam aja, Tan!" ajakku sambail
e Tien menanyakan putri semata wayang
u ke rumah anaknya yang di kampung seberang it
Tante Tien bertanya sambil membuka pint
nemuin klien yang akan berangkat ke Jepang. Mereka janjian ketemu
n nemuin klien, hehehe," puji Tante Tien
narnya aku merasa terlalu bersemangat. Hampir tiap hari pergi subuh pulang tengah ma
te Tien membla suamiku. Dia duduk di sampingku setelah
asa. Ya, tante bisa lihat sendiri deh keadaan kami setahun
g, bersemangat, jago cari uang, dan kata kamu dia juga super beringas dan
rasaan risih jika membahas urusan ranjang di depan orang lain, walau Tante Tie
a di luar sna. Sebagai istri, kita hanya punya kewajiban mendukung mereka agar teta
tuj
yak yang naksir sama dia di luaran sana. Namun sejauh ini, tante perhatikan Dicky itu masih sangat set
m Rudy juga tetap langgeng
lum bisa kasih anak
isi kepala tante sepertinya mau pecah deh. Ceritain dong ada apa sih yang tante temui kemarin
Maksudnya mau narik uang arisan, soalnya dia kan udah daftar minggu lalu. Dan uang arisan itu
nta
era mereka untuk meubel dan perabotan rumahnya sangat buruk!" Tante Tien s
ari rumah Bu Haji belum dibawa, karena kontrakannya kecil. Jadi wajar kalau bawa perabota
k, ya? Teruatama anak-anak dan cucunya Bu Haji Nia. Jadi mungkin juga dia gak dikasih perabot
engan perabotan mereka yang tidak berkelas itu?" Aku sedikit mengerny
us diajak ke dapur yang merangkap ruang makan. Di sana hanya ada meja makan bulat yang atasnya pake kaca, tanpa
ar cerita dia tidak melebar kemana-ma
nte buka catatan arisan untuk membuktikan jika dia harus
t buruk. Lantas tante ke sini tergopoh-gopoh hanya untuk menceritakannya. Penting
ng tante lihat!" sergah Tante Tien sambil
liat?" Aku kembali be
emani sama Ridwan, suaminya yang brondong itu. Yes, tante harus akui, kalau
gat sama Om Rudy dong, heheheh
ap-hadapan dengan tante. Saat itu dia hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya. Rambutnya pun masi
egitu, tan?" Aku makin ke
a yang tanpa alas itu. Kemudian Ridwan agak maju lalu membuka sedikit kedua kakinya hingga handuknya tersingkap ke samping! Oh
alam?" Aku pun tak sada
bisa ngelihat di selangkangan Ridwan itu ada yang menggantung, A
tung?" Aku be
ja diayun-ayunkan maju-mundur. Oh my God! Pisangnya Ridwan itu besar dan panjang banget persis
sih?" Aku kemb
ar aja ngeliatnya, karena langsung memalingkan wajah ke arah lain,
ya. Tante bahkan mengatakan seperti sengaja diayun-ayun maju-mundur. Sebentar apa lama
ggila pisang, gitu?" Tante
i pisangnya Mas D
dan kami pun kembali tertawa. Enta
sangnya suamiku. Tak terbayangkan bagaimana ekspresi dan hebohnya Tante Tien kalau ngelihat pisang Mas Dic
ha
*