icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sensasi Duda Rasa Perjaka

Bab 5 Suamiku Melampaui Batas

Jumlah Kata:1556    |    Dirilis Pada: 26/01/2024

ada niat untuk sekedar berdandan merapikan wajahku yang yang kuyu dan sembab. Beberapa kali kirim pesan

ras dengan keadaanku yang masih panik dan tak percaya kalau suamiku bisa terlibat dalam kegiatan pesta narkoba. Ya

iapkan di luar garasi. Dia masih terlihat kebingungan, tampaknya mau bertanya ragu karena melih

ghidupkan mesin mobil. Anak-anak kost dan tetangga terkadan

lsek Cintarasa yang di Jalan P

mpak kaget, kedua matanya me

anti ibu jelasin di sana. Nizar tahu kan Polsek Cintarasa?” tanyaku sambil beru

kampus itu kan, Bu?”

at dan Nizar membalas

enjalanan kendaraan secara perl

mungkinan sama denganku. Selama ini kuduga dia beragama Nasrani, seperti David sepupunya. Memang sejauh ini aku pun belum

-sama tak banyak bicara, walau aku yakin dalam hati Nizar banyak pertanyaan. Namun mungkin dengan melihat ko

disampaikan Bripka Hendra, suamiku terciduk dengan belasan orang temannya. Aku juga tidak tahu

gan depan polsek. Seorang petugas yang tadi menelponku langsung menerima kedatanganku. Bripka Hendra m

petugas administrasi saa

Dicky Dirgantara Subagja

” Petugas itu ber

” balasnya penu

ngku agar petugas tidak pan

elaskan kronologi penangkapan Mas Dicky dan hatiku k

ex. Suamiku terciduk sedang dalam keadaan bugil bersama sepuluh teman lelakinya tua da

k?” tanyaku pada Bripka Hendra yang terny

sini, Bu!” ja

u dan buntu. Kami tiba di depan sebuah ruangan dengan pintu yang masih tertutup. Bripka Hendra segera membukanya, dan dengan Nola

kan singlet dan celana pendek. Berdiri dalam keadaan menunduk dan serta menutupi wajah mereka dengan bajunya. Di

benar-benar pasrah, tak berani menampakan wajah gantengnya. Aku lantas melangkah

ku dengan suara b

maaf

AK

kulayangkan pada

yang kian bergetar. Seisi ruangan terasa hening, sel

yalang dan napas memburu kulampiaskan amarah dalam segala sumpah serapah yang sejak tadi t

uami saya, Pak?” tanyaku pada Brip

sah, belum selesai masih menjalani pemeriksaan lanjutan

aja aku mengajaknya pulang setelah berpamitan dan menyelesaikan semua cata

ng keluar dari mulut kami. Aku yakin kini Nizar tela

kamu malam-malam begini,” ucapku ketik

ulu. Kalau ada apa-apa, langsung panggil saya aja. Nomor saya udah ada kan di ib

Sekali lagi m

agi ke kamar, Bu.” Ucapnya sambil

ewati dengan tangisan. Membayangkan bagaimana jahatnya suamiku mengkhianati dan menghancurkan semua mimpi-mimpi indah ma

kosong dan ponsel dia pun tidak aktif. Mungkin mereka menginap d

izar yang kebetulan tidak ada kegiatan di kampusnya, tanpa banyak tanya langung menyanggupinya.

, nanti tolong mobilnya bawa lagi ke sini ya!”

ditinggal di kampung aj

a. Kali aja Om Dicky berniat ngambil mob

gambil, gak apa-apa kan kalau saya ke

wa

at tinggal orang tuaku. Tanah kelahiranku yang relatif sepi, jauh dari keramaian kota, bahkan rumah-rumah wa

David, namun belum dengan Nizar. Dalam beberapa kesempatan saat ibu dan bapaku berkunjung ke ruma

mobil, langsung berlari kecil menghampiri mereka dan memeluk erat keduanya. Setelah sebelumnya, di dalam mobil aku kemba

apa ini?" tanya ibuku sam

a bapakku

berjabat tangannya, lalu kami

dan ibu pun ikut meneteskan air mata, sementara bapak sesekali menghela napas dalam-dalam. Terlihat kemara

ta ibuku. Saat aku sedang menjelaskan kronologis musibah itu, sekalian j

uat kopi untuk Nizar dan bapakku y

h, karena Nak Nizar sudah

Lagi pula, saya gak mungkin tega membiark

a aku melanjutkan curhatan piluku dengan ibu sambil mengasih Nola.

lu ya. Kalau ada apa-apa,

berapa lama

ang sedikit untuk beli bensin, Zar,” kataku sembari m

rlalu pergi dengan mobilku. Entah bagaim

sanya tak mungkin lagi aku bisa memaafkan kesalahan

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka