Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
7.3K
Penayangan
23
Bab

18+ Area dewasa, di bawah umur menyingkir Taran adalahh seorang pengusaha sukses, memiliki adik bernama Kejora yang memiliki bakat bernyanyi, videonya viral di youtube ketika Kejora membawakan cover lagu milik orang lain. Tawaranpun berdatangan dari kalangan media. Taran memutuskan untuk merekrut seorang manajer artis, pilihannya jatuh pada seorang wanita bernama Resti yang dulunya sebagai manajer artis Rara. Awal ia bertemu dengan Resti tidak berjalan dengan baik, karena ia menganggap Resti telah terlanjur mencampuri urusan dapurnya. Namun lambat laun, hubungan mereka semakin dekat karena Kejora menginginkan bersama. Di sisi lain ada Ben selaku teman dekat Resti, yang menjadi penghalang hubungan mereka. Ketika berada di Bali hubungan Resti dan Taran semakin dekat.

Bab 1 ASSITANT IN MY BED

HAPPY READING

***

Taran menatap lurus ke depan sambil memanuver mobilnya, ia memperhatikan jarak mobil dan motor di hadapannya. Jujur ia sebenarnya tidak sabaran mempertemukan Kejora dengan manejer artis, agar ada yang bertanggung jawab dan menjaga Kejora dengan baik. Ia sudah membaca profil manager artis berpengalaman, wanita itu bernama Resti Virginia.

Katanya wanita itu memiliki keterampilan dalam manajemen pemasaran, strategi pengembangan konsep. Calon manejer Kejora lulusan sarjana ekonomi di universitas Brawijaya. Perjalanan karir nya di awali menjadi asisten sekaligus manager artis dari pernyayi berpertasi Rara Adora.

Banyak orang mengatakan bahwa Resti sangat piawai menjaga artisnya dengan baik, bahkan nama artis semakin melejit enam tahun belakangan ini, berkat di bawah tangan Resti. Karir Rara Adora semakin gemilang, bahkan tidak ada berita miring dengan wanita itu, kecuali video skandal kemarin. Rara Adora bahkan pernah diajak duet dengan penyanyi ternama asal Amerika Johny Stimson.

Duet hebat bareng Johny Stimson membuat nama Rara Adora menjadi salah satu penyanyi perempuan papan atas tanah air. Namun ia mendengar dari Harvey bahwa adik iparnya Rara Adora itu sedang vakum dunia entertament dan managernya bernama Resti itu sedang free job.

Jadi ia meminta pengacaranya untuk menghubungi wanita bernama Resti, apakah wanita itu bersedia bekerja untuk Kejora adiknya. Jawaban mengejutkan, bahwa Resti menerimanya dengan baik. Menurutnya manejer artis memiliki peranan sangat penting, meski mereka tidak terlihat dipanggung, namun sangat penting untuk karier sang artis. Bukan mutlak tentang bakat, dibalik kesuksesan artis, factor pendukung membawa nama artis menjadi besar ialah sang manejer. Ia perlu manajer artis yang berpengalaman untuk Kejora.

Taran menghentikan mobilnya di depan pagar Binus School Simprug, tempat sekolah adiknya. Sekarang Kejora menempuh pendidikan junior high school. Sejak Kejora mengunggah hasil rekamannya di youtube, dan ditonton jutaan kali dalam waktu satu hari. Dan hingga saat ini menjadi viral di media social.

Banyak sekali stasiun TV mengundangnya Kejora untuk mengisi acara dan lebel rekaman mulai meminta Kejora untuk bergabung dengan mereka. Apalagi Instagram adiknya saat ini sudah melejit, Itu membuat Taran harus mencarikan manejer artis terbaik. Sekarang ia sudah menemukannya, nama Resti Virginia seakan tercongkol di kepalanya.

Taran membuka power window, menatap Kejora berlari ke arahnya. Kejora membuka hendel pintu, ia lalu mendaratkan pantatnya di kursi. Kejora tidak lupa memasang sabuk pengaman. Jujur sebenarnya tidak terlalu tahu bagaimana cara berinteraksi dengan anak ABG seperti Kejora. Ia tidak tahu apa-apa dunia Kejora, adiknya itu lebih banyak membaca novel di kamar seharian. Ia akui bahwa ia jarang ngobrol berdua, karena ia terlalu sibuk bekerja..

Sedangkan kedua orang tuanya sudah berpisah. Mama berada di Jerman sudah menikah dengan suami bule di sana dan sedangkan papanya berada di Singapore dengan istri barunya.

Walau ia tidak setuju dengan perceraian orang tuanya, namun ia salah satu anak setuju atas perceraian orang tuanya, karena itu akan membuatnya lebih baik. Ia cukup dewasa menyikapi ini dan ia yakin orang tuanya bercerai, memiliki alasan tersendiri.

Ketika ia tumbuh dewasa, dan ia pernah merasakan pernikahan, namun hasilnya fail. Ia sudah bercerai dengan mantan istrinya Sierra yang sudah berkhianat kepadanya, karena ia mendapati Sierra berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Dulu ia suka memikirkan suatu masalah, sampai berhari-hari, hingga tidak nafsu makan, pusing dan tidak semangat, karena melihat istrinya berselingkuh ketika dirinya sedang keluar negri. Bukti-bukti itu di perkuat foto-foto yang ia dapat dari staff yang ia suruh diam-diam mengikuti Sierra. Oke, lupakan sejenak dengan pernikahannya yang gagal, lagian sudah lewat dua tahun yang lalu.

Ia dan Kejora bisa menerima itu semua. Awalnya Kejora ikut mama, namun Kejora mengenyam pendidikan junior high school, dia memutuskan untuk tinggal bersamanya, dengan alasan ingin merasakan tinggal di Jakarta. Kedua orang tuanya sudah berdiskusi dan beliau tidak bisa menolak permintaan Kejora.

"Hai, mas Taran."

"Hai, baby girl," ucap Taran.

"Bagaimana sekolah kamu hari ini?" Taran menatap Kejora.

"Baik. Hari ini jadi ketemu sama manajer untuk aku?" Tanya Kejora menatap Taran.

"Iya, jadi. Sekarang sekarang sedang nungguin kita di rumah."

Semenit kemudian mobil meninggalkan area gedung Binus Simprug yang berada di Jl. Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan. Taran menghidupan audio, mereka mendengar lagi suara penyiar radio mengisi perjalanan mereka.

"Hai ... hai ..., selamat siang! Sobat pendengar setia. Jumpa lagi bersama saya beby yang selalu ci ci cut ciiieee. Tentunya di radio kesayangan kita 92.5 FM, dalam acara EGS, Education Gairah siang edisi Januari.

"Hemm, gimana nih kabar kalian semua, pasti sehat dong. Semoga di siang hari ini cerah dan tetap semangat. Seperti biasa dari jam dua siang sampai jam empat siang, kita bakal puterin lagu-lagu Indonesia yang sedang hits, special buat sobat-sobat semuanya. Eitsss, enggak usah khawatir, kita buka sekarang, untuk sobat-sobat yang mau tisam dan request bisa telfon di 08010001, langsung aja beby puterin lagu pertama buat sobat-sobat. Yuk mari, kita dengerin lagu yang satu ini.

Song – New Hope Club, Danna Paola – Know Me Too Well.

***

Mobil Taran sudah masuk ke halaman rumahnya yang terletak di Dharmawangsa, tepat di samping rumahnya adalah rumah Harvey, sahabatnya. Taran melihat dua mobil berwarna hitam yang sudah terparkir di sana. Ia yakin pengacara dan calon manajer Kejora berada di dalam rumahnya.

Taran membuka central lock, ia melihat Kejora membuka sabuk pengaman lalu keluar dari mobil. Begitu juga dengan dirinya. Ia menatap Kejora masuk ke dalam pintu utama, sementara dirinya mengikuti dari belakang, sambil mengunci central lock mobilnya, sedetik kemudian terdengar satu kali klason mobil menandakan mobil terkunci.

Jujur selama seMinggu ia memikirkan untuk memperkerjakan asisten yang bisa mengurus semua keperluan Kejora. Yang ia perlukan tidak hanya menjadi manajer tapi juga sekaligus asisten untuk Kejora. Mulai dari Kejora pergi ke sekolah, membantu Kejora mengerjakan pekerjaan sekolah, ia tahu ia tidak bodoh, jika hanya mengajari adiknya tugasnya sekolah Kejora yang seabrek. Namun ia perlu seseorang yang mengurus segala hal dengan Kejora.

Pekerjaannya sebagai pengusaha, banyak sekali yang harus ia kerjakan hingga tidak ada waktu untuk mengurus Kejora. Tidak hanya itu tugas asistennya itu juga harus bisa menghendel jadwal manggung Kejora dan membuat Kejora menjadi penyanyi hebat, karena ia tahu bahwa passion Kejora ada di sini. Ia tidak akan menyia-nyiakan cita-cita Kejora untuk menjadi penyanyi terkenal di negri ini.

Taran melangkahkan kakinya masuk ke dalam, langkah Taran terhenti memandang seorang pria mengenakan jas hitam, pria separuh baya itu adalah om Sihaan selaku pengacaranya. Tatapannya beralih kepada seorang wanita mengenakan kemeja putih dan celana jins berwarna biru pudar. Rambut panjangnya diikat kebelakang, di samping wanita itu ada tas Channel berwarna hitam. Tas itu sudah menunjukan status social wanita itu dan menandakan dia bukan wanita sembarangan.

"Ini namanya pak Taran, walinya Kejora," ucap om Sihaan kepada Resti.

Resti lalu berdiri menatap seorang pria berperawakan tinggi bersar. Pria bernama Taran itu memiliki alis yang tebal, hidung mancung dan rahang yang tegas. Padahal ia sebagai wanita sudah memiliki tubuh proposional sebagai seorang wanita, namun pria itu jauh lebih tinggi darinya.

Pria itu tidak memiliki tubuh gemuk dan tidak juga kurus. Tubuhnya sangat ideal, ia yakin Taran menjaga tubuhnya dengan baik. Rambut pria itu tertata rapi, ia mencium aroma kalem seperti perpaduan patchouli dan cedar. Siapapun berada di dekat pria itu, pasti akan membuat nyaman berada di dekatnya.

Tatapan mereka bertemu beberapa detik, Resti menelan ludah, pria itu melangkah mendekatinya. Resti memandang Taran mengulurkan tangan.

"Perkenalkan saya Taran Stewart, panggil saja Taran," ucap Taran.

Resti lalu membalas uluran tangan pria itu, "Saya Resti Virginia, panggil saja Resti."

Taran merasakan tangan lembut itu berada di permukaan tangannya. Ia memperhatikan lagi wanita bernama Resti, ia akui bahwa wanita itu memiliki wajah yang cantik. Alisnya terukir sempurna, hidungnya tidak terlalu mancung, namun tetap terlihat menarik. Tubuhnya sangat ideal sebagai wanita. Dia berpenampilan kasual, namun itu terlihat sangat keren menurutnya. Bukan berpakaian mini dress dengan potongan dada rendah, seperti kekasihnya.

Sedetik kemudian Resti melepaskan uluran tangannya dari pria bernama Taran. Tadi om Sihaan mengatakan bahwa Taran merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Kedua orang tua pria itu sudah bercerai, ibunya dulu berprofesi sebagai pramugari senior sekarang tinggal di Jerman bersama suami barunya begitu juga ayahnya yang berprofesi sebagai dokter spesialis di salah satu rumah sakit terkemuka di Singapore. Namun Taran tidak mengikuti jejak ibu dan ayahnya, justru memilih menjadi entrepreneur. Katanya Taran memiliki perusahaan retail yang tersebar di seluruh Indonesia

Kata om Sihaan juga, Taran statusnya sebagai duda tanpa memiliki anak sejak dua tahun yang lalu. Mantan istrinya bernama Sierra. Sekarang pria itu dekat dengan salah satu artis bernama Pevita. Ok, itulah yang ia ketahui tentang Taran dari pengacara pribadi pria itu.

"Dan kamu pasti mengenal gadis cantik ini, ini Kejora Elizabeth," ucap om Sihaan.

Resti mengalihkan tatapannya kepada seorang gadis cantik bernama Kejora, dia mengenakan uniform Binus school Simprug. Ia tahu betul betapa banyaknya uang yang dikeluarkan oleh orang tua Kejora untuk pendidikan di sana. Rambut panjang Kejora diikat seperti ekor kuda, tas ransel berwarna hitam. Tatapan Resti beralih pada gantungan kunci Billie Eilish di ujung resleting. Ia yakin gadis cantik itu penggemar berat Billie Eilish.

Gadis cantik itu tersenyum kepadanya. Resti juga memberikan senyuman terbaiknya. Ia tahu betul orang-orang dari industry music Indonesia sudah mulai menelfon dan minta Kejora untuk bergabung dengan mereka. Suara Kejora sangat unik dan jernih, sehingga banyak musisi tanah air ingin mengenal Kejora lebih dekat.

"Hai, Kejora, perkenalkan saya Resti," ucap Resti.

"Hai juga mba Resti."

"You're like Billie Eilish."

Alis Kejora terangkat, "Really?"

"Yes, suara kamu unik dan sangat jernih. Aku suka suara kamu di cover youTube, sangat amazing. Apalagi masuk studio rekaman, pasti hasilnya jauh lebih baik."

"Thank you," ucap Kejora.

Ia akui bahwa pamor Kejora sekarang seperti kembang api, cemerlang dan bahkan meledak-ledak di langit. Padahal Kejora tidak sedang mengikuti ajang pencarian bakat, namun namanya dengan cepat melambung di udara. Padahal jika dipikir-pikir Kejora hanyalah anak ABG biasa. Mungkin jalan takdir Kejora sudah digarisi di dunia ini.

"Silahkan duduk. Maaf saya telat tadi saya jemput Kejora dulu di sekolahnya," ucap Taran kepada Resti.

"Iya tidak apa-apa, saya juga baru datang," Resti lalu duduk di sofa.

Resti, om Sihaan, Kejora dan Taran duduk di sofa, mereka melihat seorang wanita mengenakan daster berwarna hijau membawa nampan berisikan teh hangat untuk mereka. Sehingga memberi jeda mereka untuk meeting hari ini.

"Begini bu Resti, pak Taran meminta ibu, untuk menjadi menejer Kejora sekaligus asisten. Jadi, kita bicarakkan dahulu kemauan pak Taran seperti apa. Tugas ibu Resti di sini, membantu segala hal tentang Kejora, mulai dari Kejora sekolah, mengangantar Kejora, les music, mengerjakan tugas, dan mengelola semua akun media social Kejora. Karena pak Taran tidak mungkin memperkerjakan dua orang sekaligus untuk Kejora antara manejer dan asisten."

"Pak Taran maunya ibu Resti bertanggung jawab atas semua tentang Kejora."

"Kita ngomong secara terbuka dan apa adanya, agar hubungan kerja sama semakin nyaman."

"Apa ibu Resti bersedia?" Tanya om Sihaan kepada Resti.

Resti mengangguk paham, "Oke, saya paham apa keinginan pak Taran. Dulu saya juga memiliki tugas yang sama, hanya bedanya saya dengan artis saya tinggal bersama, selayaknya sahabat."

"So."

"I will try."

"Terima kasih ibu Resti."

Taran memandang Kejora, "Bagaimana Kejora? Kamu bersedia, jika mba Resti menjadi manejer kamu? Mba Resti berpengalaman menangani artisnya selama enam tahun. Dia dulunya manejer artis ternama bernama Rara Adora."

"Wow, berarti mba Resti dulu manejer penyanyi Rara Adora?"

"Iya, sudah enam tahun," ucap Resti tersenyum.

"Kejora boleh nggak kalau Kejora ketemu Rara?"

"Tentu dong, mau ketemu kapan saja, akan mba Resti antar."

"Really?"

"Yes."

"Thank you so much, mba Resti baik banget. Soalnya Kejora ngefans banget sama Rara Adora."

Taran menatap Kejora, "Kamu mau?" Tanya Taran kepada adiknya.

Kejora lalu mengangguk, ia tersenyum bahagia, "Mau."

"Oke."

"Ada yang ingin kamu tanyakan kepada mba Resti?" Tanya Taran lagi.

"Mba Resti, suka Justin Bieber?" Tanya Kejora.

"Suka banget. Hingga saat ini masih belum ada seorangpun menandingi Justin Bieber bermusik, dia sangat jenius."

"Aku juga sangat suka, dia super hot."

"Exactly."

Kejora menatap Taran, "Kejora, mau mba Resti jadi manejer aku."

"Oke. Sekarang kamu, masuk ke kamar dan ganti baju," ucap Taran.

"Siap," Kejora lalu beranjak dari duduknya lalu melangkah menuju tangga.

Sementara Resti melihat Kejora dari kejauhan, hingga tubuh wanita itu menghilang dari balik pintu. Kini ia berhadapan dengan Taran dan om Sihaan selaku pengacara pria itu. Inilah meeting inti dalam pertemuan ini.

"Segala endorse, job dan keuangan Kejora nanti masuknya ke rekening bapak Taran, karena mengingat bahwa Kejora belum berusia 17 tahun. Belum diperkenankan untuk memegang uangnya sendiri. Kejora juga masih dibawah umur, tidak bisa tanda tangan cek tanpa adanya perwakilan wali, jadi semua ada di tangan pak Taran."

"Baik saya mengerti."

Resti menatap Taran, mengingat hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk Kejora, maka ia harus bernegosiasi gaji.

"Untuk masalah salary, kami menawarkan 20 juta.

Resti menarik nafas, menatap Taran, "Masalah salary, mengingat pekerjaan saya tidak hanya menghendel pekerjaan Kejora sebagai artis namun saya juga menghendel semua aktifitas Kejora dari dia pagi hingga malam hari. So, saya ingin gaji saya up, menjadi 30 juta. Apa pak Taran dan om Sihaan bersedia?"

Taran menarik nafas menatap pengacaranya. Taran kembali menatap Resti. Ia yakin wanita itu bekerja sangat professional.

"Oke, saya terima usulan gajji kamu, deal?" Taran mengulurkan tangan kepada Resti.

Resti membalas uluran tangan Taran, "Terima kasih atas kerja samanya," ucap Resti tenang.

"Segala administrasi dan surat kontrak kerja samanya, saya serahkan dengan pengacara saya," ucap Taran kepada Resti.

"Baik, pak Taran."

Resti tidak menyangka bahwa seorang Taran dengan mudahnya mengatakan deal atas usul gaji yang ia tawarkan. Harusnya tadi ia mengatakan 50 juta saja, karena mengingat Taran pengusaha sukses, uang 50 juta tidak terlalu berarti baginya. Semoga saja Kejora bisa diajak kerja sama dengan baik.

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Putu Amerta

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku