Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Di sebuah kamar apartemen bergaya klasik di London. Terlihat dua insan sedang memadu kasih. Tidak hentinya erangan dan napas memburu memenuhi kamar itu. Apalagi aroma khas percintaan kembali membangkitkan semangat dari pria muda yang baru saja berumur dua puluh delapan tahun. Ia merayakannya dengan cara tak biasa. Membawa seorang wanita muda ke ranjang asmara.
"Ohhh, Gerald. Puaskan aku!" seru Renata mendesah hebat. Wanita muda itu mengalungkan kakinya pada pinggang CEO tampan yang sekarang tengah menggempurnya penuh semangat. Kejantanannya yang besar dan panjang berulang kali memasuki daerah sensitif yang berbulu halus di bawah sana.
Suara dari penyatuan tubuh mereka terdengar jelas. Bahkan, telah mengeluarkan lendir yang membuat penyatuan tubuh mereka semakin panas.
"Ohhh, My. Pretty cat. Kamu enak banget. Anget dan becek."
"Mmhhh, lebih keras, Gerald! Aku nggak tahan."
"Aku keluarin di dalam, Babe."
"Okay, dear. Aku minum pil sebulan ini. Jadi, aman kok."
Gerald berdecih. Dasar wanita jalang. Ia benar-benar yakin kalau bukan hanya dirinya yang mencicipi tubuh dari Renata. Sudah pasti ada dua atau tiga pria lain yang menjilati kemaluannya. Bahkan, menyodoknya dengan penuh nafsu.
"Pretty cat ingin merasakan cairan cintaku? Okay. Aku sudah siap menyemburkannya."
Tiba-tiba saja, Gerald melepaskan kejantanannya yang masih berdiri tegak. Lalu, membalikkan badan Renata hingga tengkurap. Mengerti maksud dari Gerald. Segera saja Renata bangkit, menahan bobot tubuhnya dengan kedua lengan dan melebarkan kedua pahanya. Membuat akses lebih mudah bagi gerald untuk menggempurnya lagi dari belakang.
"Aku siap.
"Pintar, Bitch."