Adskhan tidak pernah menduga kalau dia akan jatuh cinta untuk kedua kalinya. Luka akibat pengkhianatan di masa lalu membuatnya menutup diri selama ini. Namun sejak pertemuan pertama, sosok Caliana Noushafarina sudah membuatnya terpesona. Caliana tak menyukai Adskhan. Atasannya yang berstatus duda itu jelas bukan pria baik-baik. Dan saat pria itu dengan terang-terangan berusaha menunjukkan perhatiannya, Caliana dengan terang-terangan berusaha menolaknya. Jelas, duda tak pernah ada dalam daftar calon suami idamannya.
Aku jatuh cinta padanya, meskipun aku tak tahu kapan itu bermula.
Aku menyayangi keduanya, tanpa sadar bahwa seluruh hatiku sudah bukan milikku lagi.
Aku tak bisa, dan tak ingin memilih.
Aku tak bisa meninggalkan, apalagi ditinggalkan.
***
"Jadi, jabatan kamu di Coskun Company itu apa?" Caliana memandang malas pria yang kini tengah duduk di hadapannya. Nama pria itu Erick. Dia adalah putra dari salah satu teman arisan ibunya.
Jika dilihat sepintas, Erick ini sebenarnya cukup tampan. Dia memiliki tubuh tinggi, kulit putih dan bersih. Wajahnya juga tanpa jerawat atau bopeng yang Caliana yakini hasil dari perawatan salah satu salon kecantikan. Pakaian yang ia kenakan juga bukan pakaian murahan. Tentu saja, ibu Caliana mengatakan kalau ayah Erick ini adalah seorang pengusaha batu bara, jadi jelas saja dia adalah orang kaya. Antara satu sampai sepuluh, nilai pria itu sembilan.
Tapi itu hanya nilai penampilan luarnya saja. Sejak setengah jam yang lalu, pria itu tidak berhenti membicarakan dirinya sendiri dan keluarganya dengan bangga namun selalu saja merendahkan orang lain. Dia mengomentari setiap orang yang masuk ke penglihatannya. Memberikan penilaian yang tidak perlu dan terlalu banyak memuji dirinya sendiri. Dan kini, pria itu sepertinya sedang menilai Caliana.
Kalau saja Caliana tidak harus menjaga nama baik ibunya, ingin sekali ia menyemburkan minuman dingin yang kini ada di hadapannya pada pria itu. Kalau saja tidak harus memenuhi permintaan ibunya, ingin sekali Caliana meninggalkan tempat ini di lima menit pertama kedatangannya.
"Aku hanya staff biasa." Jawab Caliana apa adanya.
"Staff?" Tanya pria itu dengan nada menghina yang terdengar jelas di telinga Caliana. "Bukannya mendiang ayah kamu itu pengusaha semen ya?" Tanya pria itu dengan ekspresi ingin tahu.
"Iya." Jawab Caliana singkat.
"Trus kenapa kamu gak kerja di perusahaan bapak kamu?"
"Bukannya bapak kamu juga pengusaha batu bara?" Caliana balik bertanya. Senyum manis tersungging di wajahnya. Pria itu menjawab pertanyaan Caliana dengan anggukkan antusias dan ekspresi yang jelas tampak bangga. "Terus kenapa kamu jadi pengangguran dan gak ikut kerja keras kayak bapak kamu?" Sindir Caliana masih dengan senyum di wajahnya yang membuat pria itu membeku.
"Si-siapa bilang aku gak kerja keras?" Cicit pria itu gugup.
"Kalau begitu, semisal kita menikah nanti, kamu mau ngasih aku biaya bulanan berapa?" Tanya Caliana dengan nada menantang. Ia memundurkan tubuhnya, menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan melipat kedua tangannya di depan perut. "Aku perlu biaya salon, untuk perawatan wajah dan tubuh. Untuk terlihat cantik seperti saat ini itu gak murah. Biaya facial, suntik putih, botox dan bahkan medi pedi itu juga gak murah.
"Ditambah dengan pakaian dan tas-tas. Tentu kamu tahu sendiri kan kalau harga satu set outfit branded itu gak murah. Kamu sendiri, pakai jam harga berapa tadi? Tiga ratus juta? Sepatu? Apalagi kami para perempuan. Outfit kami jelas lebih mahal dari itu.
"Dan ya, aku juga suka berganti ponsel. Setiap keluaran terbaru, aku harus selalu punya. Aku gak mau pakai ponsel dibawah harga lima belas juta. Untuk pekerjaan rumah, aku dilayani asisten rumah tangga dan tukang kebun sendiri. Aku emang cuma staff di Coskun, tapi penghasilanku sebagai investor di beberapa perusahaan dan juga saldo warisanku di bank itu gak sedikit. Jadi aku maunya dapat suami yang saldo banknya lebih banyak daripada aku.
"Gak apa kelihatan kayak pengangguran, tapi dia wajib nanggung biaya hidup aku. Karena aku gak mau keluarin sepeserpun uang aku buat nanggung kehidupan aku sama calon suami aku nantinya.
"Ya, minimal nih ya, minimal, calon suami aku punya saldo dua kali lipat lebih besar dari punya aku.
"Tapi lebih bagus lagi kalau sampai berkali-kali lipat sih ya." Ucap Caliana yang membuat Erick terdiam dengan wajah memucat.
Caliana kembali menegakkan tubuhnya dan kini mencondongkan bahunya ke depan meja. Menopangkan kedua sikunya di atas meja dan mengulurkan tangan kanannya pada Erick.
"Coba aku lihat saldo kamu. Kamu punya M-Banking kan? Aku mau lihat saldo ATM-mu ada berapa?" Tanya Caliana dengan ekspresi tertarik. Ia mengangkat sebelah alisnya dan menuntut Erick untuk menunjukkan ponselnya tanpa suara, namun pria itu terlihat gelagapan karenanya.
"Saldoku jelas besar, kamu gak perlu ragu tentang itu." Ucap pria itu dengan gugup.
"Iya, aku tahu saldo kamu gede. Kan kamu anak dari pengusaha batu bara. Makanya, tunjukkin sama aku." Ucapnya dengan senyum manis terukir di wajahnya. "Kalo emang lebih besar dari punya aku, aku akan bilang sama Mama kalo aku mau jadi calon kamu." Lanjutnya masih dengan nada merayu dan senyum manis menggoda yang membuat Erick menelan ludahnya.
"A-aku ke toilet dulu." Ucap pria itu seraya bangkit berdiri dari duduknya. Caliana masih tersenyum dan menganggukkan kepala. Matanya terus memerhatikan pria itu yang sesekali memutar kepala untuk melihatnya. Setelah Erick hilang dari pandangan, Caliana berdecih. Ia tahu, setelah ini ia akan mendapatkan telepon teror dari ibunya.
Benar saja, dua jam kemudian, saat Caliana baru saja keluar dari kamar mandi, dia melihat layar ponselnya menyala dan nama ibunya tertera disana.
"Kamu ini apa-apaan?" Dan Caliana hanya menanggapi kemarahan ibunya dengan seadanya.
Bab 1 Part 1
29/11/2023
Bab 2 Part 2
29/11/2023
Bab 3 Part 3
29/11/2023
Bab 4 Part 4
29/11/2023
Bab 5 Part 5
29/11/2023
Bab 6 Part 6
29/11/2023
Bab 7 Part 7
29/11/2023
Bab 8 Part 8
29/11/2023
Bab 9 Part 9
29/11/2023
Bab 10 Part 10
29/11/2023
Bab 11 Part 11
29/11/2023
Bab 12 Part 12
29/11/2023
Bab 13 Part 13
29/11/2023
Bab 14 Part 14
29/11/2023
Bab 15 Part 15
29/11/2023
Bab 16 Part 16
29/11/2023
Bab 17 Part 17
29/11/2023
Bab 18 Part 18
29/11/2023
Bab 19 Part 19
29/11/2023
Bab 20 Part 20
29/11/2023
Bab 21 Part 21
29/11/2023
Bab 22 Part 22
29/11/2023
Bab 23 Part 23
29/11/2023
Bab 24 Part 24
29/11/2023
Bab 25 Part 25
29/11/2023
Bab 26 Part 26
07/12/2023
Bab 27 Part 27
07/12/2023
Bab 28 Part 28
07/12/2023
Bab 29 Part 29
07/12/2023
Bab 30 Part 30
07/12/2023
Bab 31 Part 31
07/12/2023
Bab 32 Part 32
19/12/2023
Bab 33 Part 33
19/12/2023
Bab 34 Part 34
19/12/2023
Bab 35 Part 35
21/12/2023
Bab 36 Part 36
21/12/2023
Bab 37 Part 37
21/12/2023
Bab 38 Part 38
21/12/2023
Bab 39 Part 39
21/12/2023
Bab 40 Part 40
21/12/2023
Buku lain oleh AmmanyaL
Selebihnya