Istri Untuk Duda Tampan
a Lucas lihat, tapi sudah jelas gadis yang tidak sadar sedang di ka
iasa terlihat mengenakan kemeja rapi dengan celana atau rok sopan, kini tampak mengenakan sweater kebesaran berwarna merah teran
ihat menggemaskan. Tangannya terangkat meminta jeda sejenak dan kembali berbicara dengan pria di hadapannya. Lalu kemudian perhatiannya benar-be
adis itu menyatu. "Lucas? Lucas
na versi muda sebelum akhirnya diputar ke arah Caliana dewasa s
anyanya bingung saat melihat Lucas dan
"Jadi dia keponakan kamu?" Tanyanya pada Caliana. Kali ini Caliana yang mengangguk. "Pantes aja tuh anak juteknya sama, taunya turun temurun dari tant
ucas memandang Syaquilla penuh tany
gguk mengerti. "Ya, sejak kenal sama Carina. Itan orangnya baik
awannya Papa?" Pertanyaan Lucas bersamaan dengan masuknya Adskhan dan Tua
ya Tuan Ahme
ah satu karyawannya Adskhan, Uncle . Na
arina dulu itu partner kerja Uncle." Tuan Ahmed memberitahukan. "Dia salah satu pemasok bahan baku ke p
ucas yang dijawab anggukan Tuan Ahmed. "Allah Allah. Bener-bener dunia memang sempit ya.
Syaquilla memandan
Lucas dengan senyum di wajahnya. "Nanti, kalo Uncle k
kan orang-orang yang ada di ruang makan. Termasuk nenekn
tanya Lu
ik pada ayahnya. "Itu... mmm...
ias. "Kalo dia jadi sama Uncle, nanti dia juga bakal jadi Auntynya kamu. Jadi nanti Uncle bagi
alah menceb
han memilih untuk menyimak interak
ana?
gkan gadis berkemeja hitam, rok hitam dengan
mbali disebut, sosok itu kembali terbayang di pelupuk matanya. Entah bagaimana Adskhan bis
uat pikirannya melanglang buana pada hal
nd
Senin biasanya yang diisi dengan wajah masam dan sedikit keluh kesah para kar
tampak hilir mudik kesana kemari dengan alat pembersih di tangan. Dan tidak
melangkah menuju ruangannya. Dan ru
dengan bingung. "Ada apa ini?" Bisiknya pada sahabatnya itu. Matanya memandang
alik mengangkat sebelah alisnya memandang Gita. "Owner katanya mau berkunjung. Dan ini untuk pertama ka
esti ya serepot ini? Pas gue pergi ke pusat aja, orang pusat gak se
mage. Jangan sampai cabang dinilai kumuh sama yang punyanya. Ingat, ini momen langka. Loe s
yaan Gita dengan mengge
gue, yang penting gaji ngalir tiap bulan. Kenal sama owner juga belum tentu bik
secara langsung. Entah atasan mereka itu super sibuk, pemalu atau terlalu tidak peduli, Caliana tidak tahu pa
gsung menemui karyawan rendahan? Urusan mereka jelas sudah di
idak berusaha menutupi kesenangan mereka. Berbisik–bisik tentang bayangan mereka mengenai fi
encari perhatian. Tampaknya sindrom Cindere
memilih beranjak berdiri. Mengambil g