Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrak motor yang sudah berhenti di depannya karena lampu lalu lintas sudah berubah menjadi merah. Motor tersebut terlempar sekitar 1 meter, sang pengendara motor jatuh tertimpa motornya, dan wanita yang duduk di belakang motornya terlempar ke trotoar jalan.
Pria pengendara motor, Donny, berusaha menggeser motornya agar bisa membantu kekasihnya yang sudah sudah tergeletak bersimbah darah sekitar 2 meter dari tempatnya jatuh.
Orang orang di sekitar mereka mulai panik, ada yang memanggil ambulan dan sebagian lagi membantu Donny untuk menggeser motornya agar pria itu bisa bangun. Donny bangun dengan tertatih tatih tanpa mempedulikan sakit teramat sangat di kaki kirinya, dibantu oleh orang yang membantu menggeser motornya, Donny berjalan ke arah Mariska, kekasihnya.
“Mariska…” panggil Donny saat dia tiba dan langsung duduk di sisi wanita itu, kaki kirinya sangat sakit, dia tidak sanggup berdiri lebih lama lagi. wanita yang dipanggilnya tidak bergeming. Dia menyentuh lengan wanita itu, mencoba menyadarkan wanita itu.
“Mariska.. Sayang… Bertahanlah… Bantuan segera datang” suara Donny mulai serak, dia hampir mengguncang tubuh Mariska agar wanita itu sadar.
Mariska berusaha membuka matanya. Matanya begitu berat, sangat sulit untuk wanita itu membukanya, tapi dia terus berusaha. Sayup-sayup dia mendengar suara orang memanggilnya, dia mengenali suara itu. Itu Suara Donny, kekasihnya.
Setelah beberapa lama, akhirnya Mariska berhasil membuka matanya. Dia menatap ke arah Donny, tapi pandangannya berkabut, dia tidak bisa melihat jelas rupa Donny, hanya berupa bayangan kabur.
“Oh Mariska, syukurlah kamu sudah sadar. Bersabarlah, sebentar lagi ambulan datang”
Wanita itu berusaha meraih tangan kekasihnya, tetapi dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya, dia sudah tidak bisa merasakan sakit di bagian manapun tubuhnya, dan kegelapan mulai mengambil alih kesadarannya, lagi. Dengan sisa-sisa kekuatannyanya, dia berusaha untuk tetap tersadar, dia harus bicara pada Donny, hanya Donny lah satu satunya yang bisa membantunya jika dia harus menyusul suaminya ke alam sana.
“Don.. ny.., to.. long.. ja.. ga.. Mo… rin…, to.. lo.. ng…” kata Mariska dengan terbata bata.
“..….“ Mariska mencoba bicara lagi, tetapi tidak ada kata kata yang keluar, padahal masih Ada yang harus dia beritahukan kepada Donny tentang rahasia keluarganya, agar bisa menjamin kesejahterahan putri satu satunya itu.
Dan kegelapan kembali mengambil alih, perlahan mata itu mulai menutup kembali, Mariska benar benar kehilangan kesadarannya..
“Mariska!!”
“Mariska!!”
“Tidak. Tidak. Tidak.. Mariska, kumohon buka matamu” Donny terus memanggil nama Mariska saat terdengar suara sirene ambulan dari kejauhan.
****
Sekarang sudah jam pulang kantor, apalagi di hari jumat menyebabkan kondisi lalu lintas sangat padat. Untuk ambulan bisa mencapai rumah sakit terdekat yang hanya berjarak tiga kilometer saja membutuhkan waktu tiga puluh menit.
Begitu ambulan tiba di rumah sakit, dokter dan perawat telah menunggu mereka. Rumah sakit sudah mempersiapkan segalanya dengan baik, karena sebelumnya sudah menerima telepon dari pemilik rumah sakit yang tidak lain adalah pemilik mobil yang menabrak motor Donny.
Donny dibawa ke UGD dan Mariska langsung dibawa ke ruang tindakan, dikarenakan kondisinya yang sudah tidak sadarkan diri.