Menantu Dari Kota

Menantu Dari Kota

tyas

5.0
Komentar
750
Penayangan
40
Bab

Kehidupan Shafiyah langsung berubah kala suaminya di PHK dari kantor tempat dia bekerja. Alasannya, karena ada seseorang korupsi--mengambil saham perusahaan sampai mengalami kerugian mencapai milyaran rupiah. Serba-serbi hidup mewah, bergelimang harta, kebutuhan selalu tercukupi, kini roda telah berputar. Sebagaimana takdir berkata tidak melulu kita berada di atas. Ada kalanya harus mengerti dan merasakan bagaimana kehidupan di kalangan bawah. Ya, Shafiyah terpaksa tinggal bersama dengan mertuanya. Sang suami bertani di sawah guna mencukupi biaya sehari-hari. Menghadapi orang tua suami yang masih mengenyam jadul alias jaman dulu. Kehidupan Shafiyah terombang-ambing. Bagaimanakah kelanjutannya? Apakah Shafiyah bisa bertahan hidup di desa, serta mengalami hal-hal tidak terduga?

Bab 1 Rumah Mertua

"Mas? Bantuin Shafiya dong. Berat tau koper sama tas nya," Shafiya harus gerak cepat mengikuti langkah lebar sang suami. Tujuannya ialah terminal bis. Gandi--suaminya hanya menoleh sebentar. Kemudian lanjut jalan mengabaikan celotehan Shafiya.

"Punya suami gak peka. Gue dicuekin kiranya benda mati kah? Dimintai tolong malah lempengnya naudzubillah, untung sayang kalau gak?" gerutu Shafiya sesekali mengibaskan rambut cetarnya. Sengaja biar Abang becak atau supir angkot tau kecantikan seorang Shafiya Gina Adipati. Narsis? No comment deh. Gandi aja gak complain. Atau ngedumel dalam hatinya?

Cuaca sangatlah panas. Wanita itu haus mau beli minum namun takut ditinggalin Gandi ... suami dingin spek kulkas dua pintu. Bawa koper segede harapan orang tua. Tas gendong berisi peralatan make up dan segala perintilannya.

"Sebentar lagi sampai. Jangan misuh-misuh ke suami sendiri, nggak baik,"

Woah, sekalinya Gandi bicara Shafiya langsung kicep. Tidak bisa berkata-kata lagi. Ingat, surga istri ada pada suaminya. Toh, pria tersebut membawa pula satu koper milik Shafiya. Iya, bajunya banyak. Sementara Gandi hanya satu koper saja. Ukuran sedang lagi. Biasa bajunya irit. Gak suka belanja dia tuh.

Banyak asap alias polusi udara, berdesakan dengan penumpang lain, bau aroma ketiak bercampur aduk sungguh membuat Shafiya menahan mati-matian agar tidak muntah. Iyuh, dirinya menggerutu tiada henti dalam batinnya.

Kenapa Gandi tidak memesan bis full AC serta semerbak wangi? Ingin Shafiya membisiki kalimat itu tapi urung. Dia tau suaminya tengah mengatur uang tabungan kita. Meskipun Shafiya suka belanja, dirinya tetap tau diri menabung guna masa depan juga keperluan anaknya kelak. Walau kita belum dikaruniai buah hati selama dua tahun pernikahan, Shafiya dan Gandi tidak putus berdo'a memohon kepada Allah. Ikhtiar ditambah usaha. Setiap malam tak pernah absen olahraga di ran*an* kecuali Shafiya tengah menstruasi.

***

"Bangun? Kita udah sampai,"

Gandi mengusap lembut lengan Shafiya membuat si empu semakin ngantuk dalam tidurnya.

"Mau Mas tinggalin? Mas tau kamu cuma pura-pura tidur,"

Sebel deh, batin Shafiya segera membuka kedua matanya.

Mengkhayal ingin dibangunkan secara romantis ala drama Korea pupus sebab kecuekan Gandi yang minim romance. Tau ah, dia mendadak bad mood.

Rumah sederhana terpampang nyata di penglihatan Shafiya. Sudah lama wanita itu tidak mengunjungi rumah mertuanya. Terakhir kali mungkin ... enam bulan yang lalu. Sekarang dirinya dan suami akan menetap di sana.

Ternyata masih sama. Tanaman bunga berbagai jenis berjejer indah serta rapih, lalu pohon mangga mulai berbuah tetapi masih mentah belum matang. Dibuat petis siang begini enak kali ya.

"Assalamualaikum," salam Shafiya juga Gandi bersamaan.

Pintu berwarna hitam terbuka menampakkan dua sosok paruh baya beda genre. Iya, mereka kedua orang tuanya Gandi. Nampak Ibu mertuanya--Ratmi, menyambut kita penuh hangat. Senyuman itu. Shafiya amat merindukan beliau.

"Waalaikumsalam," jawab Ratmi tetapi suami beliau--Seto hanya terdiam. Oh iya, pendengarannya agak kurang. Efek faktor usia.

"Pak? Jawab salamnya atuh," Ratmi menyenggol lengan Seto pelan. Selanjutnya Gandi menyalimi kedua orang tuanya disusul oleh Shafiya.

"Hayuk masuk. Ibu atos nyiapken teh haneut sareng dadar gulung,"

Shafiya hanya bengong. Tidak menahu apa yang dibicarakan Ratmi.

"Kamu duluan masuknya," titah Gandi sembari mengangkat dagu nya. Idih, sok cool Mas? Emang cool sih.

Dirinya masuk setelah Ratmi dengan Seto lebih dulu beranjak.

Pukul tiga sore, hujan turun begitu lebat. Shafiya ketiduran saking lelahnya dan Gandi ada urusan sebentar ke luar.

Tes

Satu tetes air mengenai wajah Shafiya. Detik berikutnya air tersebut menetes semakin deras.

"Ugh, Mas Gandi iseng, ya?" lirihnya senantiasa memejamkan mata.

Merasa tidak ada sahutan, Shafiya pun melek.

"MAS GANDI?! ATAP KAMAR KITA BOCOR??" Shafiya bergegas turun dari kasur.

Teriakan membahananya sukses membuat Ratmi mengurungkan niatnya menuju kamar mandi. Dia khawatir. Apakah sang menantu kedapatan maling? Atau ada orang iseng ... hus, Ratmi menggelengkan kepalanya cepat.

"Aya naon, Neng??"

"Bocor, Bu, atap kamarnya,"

Empat kata cukup membuat Ratmi gelagapan. Dia kembali ke dapur guna mengambil ember.

Hah, belum ada sehari Shafiya harus kelimpungan menyelamatkan kasur juga lainnya menuju ruang tengah. Iya, kamar yang ditempatinya full bocor. Nasib ... nasib.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh tyas

Selebihnya

Buku serupa

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Gairah Liar Perselingkuhan

Gairah Liar Perselingkuhan

kodav
5.0

Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku