Ibu untuk Yana

Ibu untuk Yana

tyas

5.0
Komentar
1.2K
Penayangan
40
Bab

Sibuk menikmati status duda dan memiliki satu anak yang begitu cantik, enggak ada angin serta badai, Mama tercinta justru menjodohkan dirinya dengan seorang gadis polos berumur delapan belas tahun. Akankah ia terima, atau menolaknya??

Bab 1 Dijodohkan

"Ayah!!"

Teriakan membahana membangunkan aku dari mimpi terindah. Ini hari weekend, lanjut tidur dan bangun siang adalah rencanaku. Namun naas, semua gagal total. Gerak cepat bangun serta berjalan membuka pintu kamar tanpa cuci muka sekalipun. Enggak keburu, yang ku takutkan yakni sesuatu terjadi kepada anak kecil kesayanganku.

Menuruni setiap anak tangga seperti pembalap lari. Masalah jatuh belakangan, itu bisa di urus belakangan. Nafas tersenggal-senggal saat aku tiba di lantai bawah tepatnya ruang keluarga.

"Ayah, dia udah cubit pipi Yana sampe merah, Yah. Sakit banget," adu Yana--putri kecilku berumur delapan tahun. Tatapanku langsung tertuju pada pengasuh Yana.

Perempuan yang baru bekerja lima hari tersebut justru menunduk takut, gak berani bicara sedikit pun.

"Yana?" ucapku memberi kode. Yana menatap sinis pengasuhnya, kemudian meracau nggak jelas, "iya, Yana masuk ke kamar sekarang juga," tandasnya membuat aku tersenyum tipis. Anaknya memang pintar. Dikasih kode langsung mengerti.

"Sebenarnya ada apa?" tanyaku lugas tak menerima basa-basi. Tidak kelupaan aku menyuruhnya untuk duduk di atas sofa.

"Saya ... saya enggak menyakiti Non Yana, Tuan. Saya minta maaf." Yah, aku memang sudah menduganya. Pengasuh Yana memang sudah ganti lima kali dalam sebulan ini. Permasalahannya ya itu, ada pada anakku. Dia gak mau pakai pengasuh. Maunya Bunda secara nyata.

"Kamu tinggal bereskan pakaianmu sekarang. Saya akan kasih gaji dua kali lipat," titahku dihadiahi gelengan olehnya.

"Jangan Tuan," dia menangkupkan kedua tangannya, "saya nggak mau dipecat." Jika diteruskan, maka dia pula yang akan sengs*ra. Yana kalau sudah tak suka, maka dia akan terus menuduh yang enggak-enggak. Seperti hal tadi tentunya.

Aku mengangkat tangan kanan, lalu memberi alasan kenapa Yana bersikap seperti itu. Lima menit merenung, akhirnya dia menganggukan kepalanya, "Terima kasih. Tuan sudah berbaik hati dengan memberi gaji lebih besar padahal saya baru lima hari bekerja," ucapnya seraya menunduk lesuh.

"Sama-sama,"

Setelah dia pergi, aku masih stay duduk di ruang keluarga. Memikirkan harus kemana lagi mencari pengasuh untuk menjaga putri kecilnya. Aku berada di rumah ya, setiap weekend begini. Hari kerja selalu lembur. Berangkat jam tujuh pagi, pulang jam sepuluh malam. Belum sempat mengurus Yana saking sibuknya.

Aku memijat pelipis karena mendadak pusing. Pusing akan tingkah laku Yana pun aku belum mengisi perut kosong yang sedari tadi demo meminta isi.

Kala sedang bergelut dengan isi pikiranku, bel rumah berbunyi. Aku hiraukan sebab malas beranjak. Siapa coba pagi-pagi sudah bertamu ke rumah orang, gerutuku dalam batin. Kulihat jam dinding, ternyata sudah menunjukan pukul delapan pagi. Masih pagi, bukan?

Suara bel berhenti, kini digantikan dengan ketukan pada pintu secara brutal. Astaga?! Aku segera bangkit guna membuka benda berbahan kayu tersebut. Sudah ia tebak kalau tamunya adalah ... Riani Aini--Mami tercintaku. Beliau biasa dipanggil Mami Ria.

"Kenapa lama dibukanya?" semprot Mami Ria melupakan sesuatu yakni mengucap salam. Agaknya beliau kesal, sampai kelupaan deh.

"Waalaikumsalam," ujarku sambil menyindirnya. Nampak Mami Ria menarik nafas, dan mengeluarkan secara perlahan.

"Assalamualaikum," ucapnya segera aku jawab. Mau mencium tangan kanan beliau eh, Mami Ria malah berteriak memanggil suaminya alias Papi kandungku--Rezqi Galuh Yusovin, biasa dipanggil Papi Rezqi.

"Pi!! Papi lagi ngapain sih di sana. Turun cepat, katanya khawatir sama keadaan cucu kita." Aku mengerut heran. Yana maksudnya? Lho, ada apa dengan anakku.

"Iya, Mi sebentar," seru Papi Rezqi.

"Kamu juga. Mami datang bukannya disuruh masuk, dibikinin minum atau apa lah itu."

Salah lagi? Keluhku tentunya dalam hati.

"Yana itu pengin Bunda, Sena!! Bukan dicariin baby sister. Berulah terus 'kan cucu Mami. Itu gara-gara kamu, Arsena Jumsa Yusovin!" berang Mami Ria. Lah dalah, dua kosong gak tuh.

"Makanya nurut kalau Mami jodohin Sena ke anak temannya Mami," gerutunya seraya berjalan lurus menuju lantai dua--dimana kamar Yana berada.

"Mami kenapa tuh? Marah-marah melulu??" Papi Rezqi berceletuk ringan. Dia sengaja berdiri di sampingku, "lagi PMS kali, Pi," cetusku asal.

"Lho, masa iya? Padahal tadi malam service nya... " aku melenggang pergi meninggalkan Papi Rezqi. Sudah tahu kelanjutannya. Maka, lebih baik aku menyusul Mami ke lantai dua.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh tyas

Selebihnya

Buku serupa

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Gavin
5.0

Namaku Alina Wijaya, seorang dokter residen yang akhirnya bertemu kembali dengan keluarga kaya raya yang telah kehilangan aku sejak kecil. Aku punya orang tua yang menyayangiku dan tunangan yang tampan dan sukses. Aku aman. Aku dicintai. Semua itu adalah kebohongan yang sempurna dan rapuh. Kebohongan itu hancur berkeping-keping pada hari Selasa, saat aku menemukan tunanganku, Ivan, tidak sedang rapat dewan direksi, melainkan berada di sebuah mansion megah bersama Kiara Anindita, wanita yang katanya mengalami gangguan jiwa lima tahun lalu setelah mencoba menjebakku. Dia tidak terpuruk; dia tampak bersinar, menggendong seorang anak laki-laki, Leo, yang tertawa riang dalam pelukan Ivan. Aku tak sengaja mendengar percakapan mereka: Leo adalah putra mereka, dan aku hanyalah "pengganti sementara", sebuah alat untuk mencapai tujuan sampai Ivan tidak lagi membutuhkan koneksi keluargaku. Orang tuaku, keluarga Wijaya, juga terlibat dalam sandiwara ini, mendanai kehidupan mewah Kiara dan keluarga rahasia mereka. Seluruh realitasku—orang tua yang penuh kasih, tunangan yang setia, keamanan yang kukira telah kutemukan—ternyata adalah sebuah panggung yang dibangun dengan cermat, dan aku adalah si bodoh yang memainkan peran utama. Kebohongan santai yang Ivan kirimkan lewat pesan, "Baru selesai rapat. Capek banget. Kangen kamu. Sampai ketemu di rumah," saat dia berdiri di samping keluarga aslinya, adalah pukulan terakhir. Mereka pikir aku menyedihkan. Mereka pikir aku bodoh. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Gavin
5.0

Suamiku, Banyu, dan aku adalah pasangan emas Jakarta. Tapi pernikahan sempurna kami adalah kebohongan, tanpa anak karena kondisi genetik langka yang katanya akan membunuh wanita mana pun yang mengandung bayinya. Ketika ayahnya yang sekarat menuntut seorang ahli waris, Banyu mengusulkan sebuah solusi: seorang ibu pengganti. Wanita yang dipilihnya, Arini, adalah versi diriku yang lebih muda dan lebih bersemangat. Tiba-tiba, Banyu selalu sibuk, menemaninya melalui "siklus bayi tabung yang sulit." Dia melewatkan hari ulang tahunku. Dia melupakan hari jadi pernikahan kami. Aku mencoba memercayainya, sampai aku mendengarnya di sebuah pesta. Dia mengaku kepada teman-temannya bahwa cintanya padaku adalah "koneksi yang dalam," tetapi dengan Arini, itu adalah "gairah" dan "bara api." Dia merencanakan pernikahan rahasia dengannya di Labuan Bajo, di vila yang sama yang dia janjikan padaku untuk hari jadi kami. Dia memberinya pernikahan, keluarga, kehidupan—semua hal yang tidak dia berikan padaku, menggunakan kebohongan tentang kondisi genetik yang mematikan sebagai alasannya. Pengkhianatan itu begitu total hingga terasa seperti sengatan fisik. Ketika dia pulang malam itu, berbohong tentang perjalanan bisnis, aku tersenyum dan memainkan peran sebagai istri yang penuh kasih. Dia tidak tahu aku telah mendengar semuanya. Dia tidak tahu bahwa saat dia merencanakan kehidupan barunya, aku sudah merencanakan pelarianku. Dan dia tentu tidak tahu aku baru saja menelepon sebuah layanan yang berspesialisasi dalam satu hal: membuat orang menghilang.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku