icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ibu untuk Yana

Bab 9 Calon Istri

Jumlah Kata:1059    |    Dirilis Pada: 18/10/2024

izza, Yah," uja

esantai mungkin. Berusaha tidak mengomelinya walau kepalaku rasanya mau pecah. Selama beberapa jam sebelumnya, Ya

et, "Mau makan bubur? Biar Ayah yang beliin." Dulu juga Yana pernah ke

yang parah, "Yana?" tegurku kala anak itu memejamkan kedua mata, "pusi

s. Akhirnya anakku mau makan juga, "enggak apa-apa ditinggal sendiri? Ayah g

ebab ada problem di klinik bidan milik beliau. Nanti agak siangan ke

terangkat sebelah. Kiran kah? Ah, masa sih. Adikku kalau lag

a tanpa suara. Aku me

an pintu. Anandi? Buat apa gadis remaja itu kemari

salamnya dengan b

unggu Anandi bicara kembali. Oh iya, kedua

menyelanya, "tahu dari siapa kita ada di rumah sakit?" tanyak

n makan bubur, dan aku harus menunggu Anandi mel

kesabaranku akhir-akhir ini selalu menipis. B

Anandi seraya memega

yak-banyaknya. Aneh ih, lengan baju yang dipegang, tapi jantung

kanan, "kenapa?" Aku mundur selan

Tante Ria, Yana masuk rumah sakit karen

asuk. Saya mau

tin khusus Yana. Juga makan siang untuk Om." Semacam ada ribuan kupu-kupu dalam perutku. Seolah

. Dijamin enak, halal, dan

promosi ce

. Bawaannya pengin makan t

*

kr

ku teralihkan. Habis makan aku mengambil buah pisang sebagai pencuci m

'kan belum menikah," cetus Yana me

k boleh gitu ah. Masa nunjuk orang pakai dagu. Panggilannya juga lho. Anandi seben

at aku menurunkan kaki kanan yang semula bertumpu pada kaki kiri. Ini giman

r

n Anandi, "Maaf-maaf sudah buat gaduh,"

san sebentar.

acar nih. Mau angkat dulu, okay,"

lasan aja tu

a sebentar, gimana?" tanya Kiran tent

ya, Ayah, Om. Yana pengin

bersamaan. Sebelum keluar, aku meng

a meeting bersama client. Iyah, dadakan banget ini tuh

gain. Tapi aku tahu Yana akan canggung. Mami Ria pun sedang perjalanan menuju rumah sakit. Permasalaha

Tumben pula jalanan lenggang. Agaknya belum jam pulang kerja, jadinya aku gak misuh-misuh ka

Saya nggak bakalan lama,"

ya seraya mengangk

nya lama. Dari semasa lajang sampai menikah dengan Bundanya Yana. Masih banyak kenangan tentun

i. Pasti Yana merengut sudah menunggu lama kehadira

l angka dua. Sepi amat, suara batinku saat keluar dari lift. Melewati lagi koridor

Kiran, kemudian Yana tengah tertidur pulas. Hm, kemana pergin

rayun menghampiri Kiran yang duduk atas sofa. Mami Ria pun tidur. Beliau rebahan denga

Kiran. Aku duduk saja, merasakan k

Posisi ponsel dimiringkan. Sudah barang tentu dia bermain g

strinya pulang duluan," go

Aku diam saja la

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka