Ibu untuk Yana
esuai perintah Mami. Maunya nanti malam, akan tetapi
uki area komplek. Benar kok alamatnya, semoga gadi
ngangguk seraya membalas sa
rtemu s
yarat meninggalkan kartu identitas. Kecepatan mobilku sedang saja. M
ampur emas. Rumah dua tingkat tersebut nampak sepi dari luar, namun aku mendengar suara teriakan
an lagi mobil, kemudian meminta securi
au bertemu Anandi." B
au bertamu ke rumahnya. Hm, apa dia enggak tahu? Ah, su
belum menjadi bos perusahaan. Berjalan keren dan percaya diri, menaiki anak tangga teras lalu menekan bel
saja lah, buang-buang waktu. Belum sepenuhny
aaf sudah menunggu lama," lanjutnya setia menunduk dalam. Ya ampu
. Ck, sopankah tamu bersikap sep
ngan. Sangat anggun pun terlihat aura dewasanya. Tapi, wajahnya yang masih imut, lucu, tak p
os warna hitam. Rambut dicepol a
agapan, sebab tengok di
a lengan sofa single yang aku duduki. Alibi semata, karena nyatanya gak ada
oksigen sebanyak-banyaknya. Buat apa coba aku tah
nya. Enak, manisnya pas. Enggak t
Bapak kamu kemana, Anan
ke sini," jawabnya. Ada kemajuan nih
tua kita rencanakan." Anandi diam sampai tiga menit lamanya. Kedua pipi g
u menikah sama Om," tuturnya pel
nggak takut saya melakukan hal-hal kej*m semacam video viral di so
nikmati masa duda ku. Tapi takd
ku karena dia diam terlalu lama. Kebu
lewati ambang pintu. Rupanya Anandi memb
utkan perjodohan, mes
, gadis
pergi, mengabaika