Ibu untuk Yana
ku terbatuk-batuk karena kaget. Kiran masih tidur. Agaknya dia nyenyak ti
aya membalas sapaan cucunya, "haii juga cucu Omah paling cantik sedunia." See? Jika ingi
"Siap, laksanakan," Yana hormat patuh, kemudian memundurkan kursi serta melenggang pergi menuju rua
agah perkasa, pemberani, tegas, tetapi mendadak menciut jika berha
. Tangan bersidekap dada, lalu raut mukanya dibuat sese
ng juga kena jewer. Kalau parahnya, ngediamin aku sampai ber
r
ngan kiri mencomot buah apel serta mengupasnya sambil
imbuhnya. Oalah, Anandi toh namanya. Bagus namanya. S
gregetnya membuatku menghela nafas. Menyandarkan pungg
remaja itu pulang. Dirinya buru-buru gegara di telep
.. " Mami cepat-cepat menyela ucapanku
da apa nih? Mas sama Mami berantem? Kenapa enggak di ring tin
u. Kamu temui Anandi ke rumahnya. Apel aja
endiri. Jangan nyuruh-nyuruh Mami," lanjutnya
t. Assalam
salam," ja
minta duit," refleks aku melempar kulit apel tepat ke arah wajahny
sama Papi," celetuk Kiran namun aku abai
kayak keset aja dah," ejek Bisma saat kami makan
ya. Fokus menyeruput minuman kesukaanku
lah, Sen. Gue bukan cenayang kali. Orang yang bisa baca piki
padanya semisal Mami Ria mau jodo
mintaan Tante Ria buat kebaikan elu, ma
ihak netral. Makanya enggak