Ibu untuk Yana
Kiran yang teriak, ak
walaupun banyak kendaraan berlalu lalang,
rada, "Yana dong. Siapa lagi emangnya?" Masa sih. Aku yakin Yana hanya alasan saj
usah diganggu," cetusku pura-pura bermain po
anaknya mau ke sini," timpal Kiran tapi tidak aku respon. Malesin banget, ba
eh gak tuh, anakku tiba-tiba hening
mi, "Sini duduknya samping Sena, Na," titah Kiran
n." Kemudian aku menyesali sudah berucap hal di luar kenda
ebentar lagi akan menyemburkan
ya calon Bundamu bisa duduk. Pegal loh berdiri terus." Masih kosong
Yana kesayangan
nggak perlu keluar budget alias gratis," seloroh Kiran.
u udah makan tadi
Panggil Mas aja, gak apa-apa
ate langganan kami, "pesan satu
Mas
kata terakhirnya. Dikira aku budek apa! Dikata dia ngomongnya pelan? Kali
Yana berceloteh menceritakan bagaimana pagi hingga siang di sekolah, teman
di masih banyak tusukan satenya. Meminum teh hang
k minuman. Si*al!! Ternyata sedari tadi ada yang memperhatikanku
polos Yana sambil menaruh tu
knya, "nggak mau ah. Yana sudah besar." Ketika mengusap surai rambutnya, gak sengaja indera penglihatanku tertuju pada Anandi. Ya, gadi
njak bangkit seraya pamit, "Yana ikut, Om," seru Yana. Lh
udah selesai makan, dan aku masih habisin sate pu
menyelipkan anak rambut ke belakang telinga, "
a maaf coba. Be
leh, sok c
tatapanku sepenuhnya ke Anandi, "apa? Mau batalin perjodoh
kening tanda bingung. Kenapa t
Om," san
oalnya." Aku mengangguk paham, "y
sebelum benar-benar pergi. Kalau dia minta maaf se
-sembunyi ih. Gak bilang ke Mami." Alamak!! Ma
h kamu," celetuk beliau sambil
erusaha agar tidak ketus bicaranya. La
Besok juga bisa," ujarny
tor. Yana sakit. Dia demam tinggi serta mu
itinggal sama Kiran
menuruni anak tangga dan bicara berdua dengan beliau.
uh nasi pun lauk pauk ke a
n katanya," tuturnya langsung aku angguki. Mbok Jinten memang tinggal sendirian. Anaknya h
amun sampai sekarang belum menampakkan batang hidungnya. Bilan
arapan aja dulu. Gue mau suapin Yana. Habis makan, jangan lupa panasin mob
kl
masih tidur lengkap dengan selimut tebal menutupi tubuhnya sampai batas leher. Dibukanya
lho. Yana 'kan suka banget masakan beliau," mena
agi saat tidak mend
, "Ssttt, masih panas." Lalu aku ambil termom
ajat celcius," gumamku s
nanti kita ke rumah sakit," lagi, s
, ponselku berdering t
is ca
anggilannya, "Assalamualaikum, Mi?"
ih di rum
a,
lanan menuju rumah kamu. Kita k
g membutuhkan