Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Berawal Dari 50 Juta

Berawal Dari 50 Juta

ribkapjt20

5.0
Komentar
138
Penayangan
7
Bab

Lea, adalah seorang gadis yang sedang menempuh pendidikan dikota jakarta. kuliah sambil bekerja adalah kesibukannya saat ini, sebab dirinya tak mendapat kiriman seperti layaknya mahasiswi yang mendapat bulanan dari orang tuanya. kedua orang tuanya tak sanggup membiayai lea untuk kuliah, oleh sebab itu dirinya memilih kuliah sambil bekerja. namun semuanya menjadi berubah ketika dirinya bertemu dengan seorang pria kaya yang menuntut nya karena insiden kecil yang dilakukannya, dan juga seseorang yang telah menjebaknya untuk menjatuhkan lea dengan menyebarkan fitnah tentang lea

Bab 1 Chapter 1

Tak ada rahasia untuk menggapai sukses, sukses itu terjadi karena adanya persiapan. Bekerja dan belajarlah dari kegagalan

Namaku Lea, aku terlahir dari keluarga sederhana. aku berasal dari desa maxis. Desa tempatku lahir, dari kecil sudah mengajarkan aku tentang pahit dan manisnya kehidupan. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku dan kedua adikku, ya aku anak pertama Harapan keluargaku

Sedangkan kedua adikku masih duduk dibangku sekolah, namanya Refri dan Daniel. Refri pernah berkata dia tidak ingin melanjutkan sekolah lantaran ingin membantu orang tua, aku melarang bahkan memarahi nya. Kataku "tidak, pendidikan itu penting. Berikan setengah waktumu untuk bersekolah dan belajar, setengah nya lagi untuk membantu bapak dan ibu"

Refri ini adalah wanita sedikit keras kepala tetapi baik hatinya, ia masih berusia 13 tahun dan duduk dibangku SMP dan Daniel duduk dibanggu SD. Usia kami memang terpaut jauh, namun aku selalu mengajari mereka secara dewasa dan harus selalu bersyukur dengan keadaan.

Secara kasih sayang aku tidak merasa kurang sedikit pun, karena aku anak pertama dan lama mendapatkan adik, ibu dan bapak sangat memanjakan ku, Itu secara kasih sayang. Meskipun secara materi bapak dan ibu tidak sanggup memberiku, tapi mereka selalu mengajariku tentang apa yang terpenting dalam kehidupan ini dan harus selalu bersyukur dengan apapun yang kita miliki.

Bisa di katakan didesa kami hanya sedikit yang seperti kami, yang sangat miskin dan tak mampu membeli apa apa. Keluarga kami selalu dikucilkan, karena bapak dan ibu sering membantu sesama kami yang tak bisa membeli apa apa.

Aku ingat dulu sepulang sekolah, aku selalu membantu bapak ibu kesawah. Kulihat teman sebayaku yang lain, hanya berdiam diri di rumah atau memanjakan diri dengan pergi berbelanja. sebagian teman teman di desaku sebayaku masih mampu diberangkatkan kuliah oleh orang tuanya. Jika kulihat kehidupan kami tidak jauh berbeda, hanya saja sawah yang mereka olah lebih luas dari kami. Untuk dikatakan orang kaya menurut ku belum pantas

Tapi aku selalu bersyukur kedua adikku tidak pernah cemburu melihat kehidupan teman sebaya mereka, itu makanya aku selalu mengatakan kepada mereka untuk mengerti dengan keadaan bapak dan ibu. Mereka selalu menerima nasehat yang aku berikan

Setiap hari mereka sepulang sekolah selalu membantu bapak dan ibu di sawah. Oh iya orang tuaku petani, kami memiliki sawah yang tidak seberapa luas

Kami mengelolah nya demi bisa mencukupi kebutuhan sehari hari kami

Sementara aku, aku sedang menempuh pendidikan dikota Jakarta. Aku mengambil jurusan D3 keperawatan, sangat senang rasanya berbaur dan membantu banyak orang yang sedang kesusahan. Dulunya aku pengen ngambil kedokteran, tapi karena biayanya mahal dan otakku tidak terlalu pintar untuk mendapatkan beasiswa.

Awal aku merantau bapak ibu tidak pernah kepikiran aku ingin melanjut kuliah. tapi kataku, aku akan berusaha dan bekerja keras supaya bisa membanggakan bapak dan ibu. Kedua orang tuaku menangis terharu melihat semangatku

Awalnya mereka pikir aku merantau untuk bekerja dan bisa mengirimi mereka uang setiap bulan untuk membantu sekolah adik adikku, tapi mereka berkata lagi "tidak apa apa nak, kejarlah mimpimu nak. Bapak dan ibu hanya bisa mendoakan kamu, kami tidak sanggup mengirimi mu uang untuk biaya kuliahmu"

Tidak masalah bagiku, aku hanya membutuhkan doa dan dukungan dari kedua orang tuaku dan adik adikku, supaya kelak aku mendapat pekerjaan yang baik dan bisa menyekolahkan kedua adikku sama sepertiku

Aku memilih bekerja sambil kuliah, sekarang aku sudah semester lima, kegiatan ku sekarang sedang menyiapkan judul karena semester depan aku sudah harus menyusun tugas akhirku. Aku bekerja disalah satu restoran tidak jauh dari kampusku, sudah setahun lebih aku bekerja direstoran ini, sebelumnya aku bekerja di tempat laundry. Aku memilih pindah bekerja karna jarak antara kampus dan tempat laundry lumayan jauh.

Saat ini aku bertugas sebagai delivery, mengantar makanan jika ada yang mengorder. Aku memilih perkejaan ini karena ada motor khusus diberi untuk mengantar makanan, sehingga motor tersebut bisa aku pergunakan jika ada jam masuk kelas secara tiba tiba.

Bosku pun sangat baik, ia tau aku berasal dari kampung dan Sangat membutuhkan pekerjaan. Itu sebabnya ia menerimaku bekerja sambil kuliah asalkan aku tidak melakukan kesalahan yang merugikan.

Telah banyak hal yang kulewati sepanjang aku berkuliah sambil bekerja. Banyak suka duka yang aku rasakan, tapi aku sangat bersyukur semua cobaan dan ujian dalam hidupku dapat aku lewati dengan mudah

Sebentar lagi, selangkah lagi aku mendapat gelar Amd.Kep

Aku membayangkan jika kelak aku akan bekerja dirumah sakit yang besar, dan mendapatkan gaji yang cukup untuk kukirimi setiap bulan kepada bapak dan ibu

Aku adalah mahasiswa yang cukup berprestasi dikampus, banyak orang yang mengenal aku dilingkungan kampus. Karena mahasiswa berprestasi para dosen program studi ku sering mengajakku mengikuti kegiatan seperti lomba

Aku sering mengikuti lomba apalagi ada lomba antara dosen, jika ada perlombaan aku akan diajak kerja sama oleh salah satu dosen pengajar di program studi ku, dan jika menang dia akan membagi hasil dari lomba tersebut kepadaku, meskipun sedikit setidaknya lumayan untuk tabunganku. Biasanya jika ada rezeki seperti ini aku selalu menabung, untuk jaga jaga jika kedepannya aku tak memiliki pekerjaan setidaknya aku memiliki simpanan

Dikampus aku punya teman namanya Ica, dia sangat baik. Ica adalah partner ku dalam belajar, biasanya kalau kami ketemu lebih banyak membicarakan hal tentang pelajaran, kami juga membicarakan banyak hal. Tapi kami sangat jarang bertemu diluar, lebih sering dilingkungan kampus, waktuku yang tak cukup untuk bermain karena aku harus bekerja, tapi Ica sering datang ke restoran tempatku bekerja meski hanya sebentar karena aku juga harus bekerja

Ditempat kerjaku aku memiliki sahabat, namanya Lisa. Aku sudah bersahabat 2 tahun dengan Lisa, aku mengenal Lisa ketika masih bekerja di laundry. Ketika aku pindah kerja, aku menawarkan Lisa untuk ikut bekerja di restoran supaya kita bisa dekat. Dina menyetujui nya karena gaji nya lebih besar dari sebelumnya

Gajiku dan Lisa berbeda jumlahnya, karena Dina bekerja full day dan aku tidak karena setengah hari harus kuliah. Lisa sama sepertiku berasal dari keluarga sederhana, ia bekerja supaya bisa mengirimi keluarganya uang setiap bulan kepada ibu dan adik adiknya

Usia kami beda satu tahun, Lisa lebih tua dari aku. Lisa mengatakan tidak usah memanggil kakak, kita sudah sahabatan dan seperti saudara. Lisa anak pertama sama sepertiku dan memiliki tiga orang adik, Ayah nya sudah meninggal dan hanya ibu dan ketiga adiknya yang ia perjuangkan saat ini. Dina sangat pekerja keras dan aku banyak belajar darinya.

Dan harapanku kedepannya kehidupanku berjalan dengan baik, dan diberikan bahu yang kuat jika sewaktu waktu ada cobaan besar yang datang dalam kehidupan ku.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Romantis

5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku