Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Semua isi perjanjian pernikahan ada disini, kau boleh meminta keuntungan lain jika merasa tidak puas dengan apa yang suamiku tawarkan padamu." Melinda berkata dengan sangat angkuh, dia merupakan istri Eros sekaligus Nyonya di dalam keluarga Rodriguez.
Hwa-Young hanya menatap datar ke arah berkas yang telah siap di atas meja. Hanya perlu beberapa tanda tangan dan setelah itu dia resmi menjadi bangsawan. "Aku tidak perlu keuntungan lain, selama keluargaku selamat dan baik-baik saja maka aku akan setuju apapun isi perjanjian ini."
Tangannya yang lentik itu telah menari-nari di atas kertas perjanjian, semua orang di dalam ruangan menatap dengan pandangan puas. Hwa-Young tidak punya jalan keluar untuk kabur dari masalah yang menimpa dirinya saat ini. Dia harus terjebak pada siasat licik keluarga Rodriguez demi menyelamatkan keluarganya.
"Selama 365 hari ini kau resmi menyandang nama Rodriguez di belakang namamu. Setelah anak di dalam kandunganmu terlahir dengan selamat, maka kau bisa pergi dari negara ini bersama keluargamu." Melinda menarik berkas yang telah ditandatangani oleh Hwa-Young.
Satu persatu orang yang ada di ruangan tersebut melangkah pergi tanpa mengatakan apapun, tersisa Eros yang saat ini menatap dengan pandangan kosong.
"Malam itu aku tidak sengaja melepaskan benih di dalam rahimmu." Ujar Eros dengan suara pelan.
"Itu bukan salah anda Tuan. Itu salahku yang tidak memakai pengaman dan dengan sengaja menjebak anda. Awalnya aku ingin menggugurkan kandungan ini, karena kupikir seorang anak akan mengganggu karirku sebagai wanita bayaran. Tapi aku tidak pernah menyangka bahwa Nyonya Melinda mengetahui kehamilanku dan menyuruhku melahirkan anak tersebut." Hwa-Young menelan ludahnya susah payah ketika dia mengatakan kenyataan pahit itu.
"Kau akan bebas setelah 365 hari, kau akan mendapatkan banyak uang untuk menjalani kemewahan selama sisa hidupmu. Kau tidak akan mendapatkan kerugian sama sekali. Bukankah pekerjaanmu memang mencari uang dengan menjual tubuh?" Kata kasar yang keluar dari bibir Eros membuat sang wanita tertawa kecil lalu mengangguk paham.
"Dimata anda wanita sepertiku memang hanya menjual tubuh dalam konotasi negatif. Dan di dalam keluarga Rodriguez orang sepertiku hanya barang yang bisa diperjualbelikan dengan mudah." Hwa-Young bangun dari tempat duduknya untuk pergi dari ruangan tersebut. Namun langkah kakinya terhenti saat sebelah tangannya ditarik paksa oleh Eros.
Tubuh Hwa-Young sudah jatuh kedalam pelukan suaminya. "Kau melihatku sebagai lelaki brengsek kan? Aku seperti ini demi menyelamatkan dirimu dari dunia yang kejam." Eros berbisik pelan di samping telinga istrinya.
"Aku sudah terbiasa dengan dunia yang kejam, jadi kenapa kau harus menyelamatkan diriku sekarang? Kemana dirimu 12 tahun yang lalu? Ketika aku dinodai pertama kali oleh teman-temanmu. Apakah kau tidak sadar bahwa aku hancur sejak saat itu?!" Hwa-Young meneteskan air matanya begitu saja, dia menjadi wanita bayaran karena merasa sudah tidak punya harga diri sejak ternodai.
"Itu kenapa saat aku mengenali dirimu sebulan yang lalu, aku langsung minta maaf!" Ujar Eros.
"Minta maaf? Atau menjebak diriku? Kau meminta maaf dengan menjajal tubuhku lagi! Hingga pada akhirnya aku hamil dan sekarang ada disini! Dipaksa menjadi wanita simpanan! Dipaksa melahirkan anakmu! Dipaksa menikah selama 365 hari lalu diceraikan dengan mudah! Apakah itu arti dari permintaan maaf?"
Eros melepaskan pelukannya dari Hwa-Young, lelaki itu hanya menghela nafas panjang lalu kembali menatap sang wanita. "Aku tahu sejak saat itu hidupmu berubah, aku tahu sejak saat itu kau hancur. Aku merasa menyesal karena tidak bisa berbuat apapun, itu kenapa sekarang aku membawamu ke hidupku dan menjadikanmu istriku, menjadikanmu ibu dari anakku. Aku mau melindungi dirimu, Hwa-Young."
"Tutup mulutmu! Istri? Ibu dari anakmu? Kau memang berpikir seperti itu! Tapi apakah seluruh dunia berpikir hal yang sama? Semua orang hanya tahu bahwa aku wanita murahan yang tidak punya harga diri! Aku hanya alat untuk melahirkan garis keturunan keluarga ini! Karena istrimu yang anggun itu tak mampu melahirkan anak sama sekali!"