kisah percintaan yang menceritakan tentang seorang wanita yang memiliki perasaan kepada pacar sahabatnya yang mana si pria tidak mengetahui tentang perasaan wanita tersebut sehingga hanya menjadi cinta yang terpendam sehingga pada akhirnya sang pria itu tidak jadi memiliki keduanya dan menikahi wanita lain.
Hembusan angin bertiup lembut mengibaskan jilbabku yang terurai sepanjang dada,sebagai khodrat seorang wanita yang hukumnya wajib menutup aurat. aku yang sedang duduk diatas kursi panjang sendirian di siang hari di bawah pohon yang rindang,sedang terpaku menatap ke beberapa pasng angsa yang sedang berenang di atas air danau yang begitu tampak sejuk dan dinikmati oleh angsa-angsa itu dibawah teriknya matahari.
sambil menikmati pemandangan itu aku memegang sebuah foto lawas yaitu poto semasa sekolah dengan menggunakan seragam sekolah berwarna putih abu-abu dimana didalam poto itu terlihat jelas tiga orang remaja putri disebuah sekolah SMA dengan tersenyum serta baju putih yang terdapat berbagai tulisan serta berbagai coretan tinta sebagai pertanda tamat atau kelulusan telah tiba. tiba-tiba mataku tertuju pada se ekor angsa yang berdiam diri ditepi danau dengan menatap angsa yang lainnya seolah-olah pertanda bahwa angsa itu sedang menunggu pasangan nya sebagai tuan pemilik hati yang tak kunjung datang hanya sekedar memanggil,bercanda seperti angsa lainnya. tetapi harapan itu tampak punah,pudar seiring dengan menghilangnya senja yang semakin kelam. karena tuan sang pemilik hati tak kunjung datang membawa kabar gembira seperti yang diharapkan.
Mengingatkan aku pada kisah yang beberapa tahun silam,dimana tiga sahabat remaja putri yang duduk dibangku SMA,tiga sahabat yang selalu ada didalam suka maupun duka,tiga sahabat yang mempunyai karakter yang berbeda,tiga sahabat yang saling mengerti,yang saling berbagi cerita,yang saling mensupport satu dengan yang lainnya,yang terkadang bisa menjadi saudara,menjadi kawan dan bisa juga menjadi lawan. yaaaaa...itulah kami yang sekarang terpisah dengan menjalani kehidupan masing-masing dengan visi,misi dan tujuan hidup yang berbeda. Aku yang saat ini bekerja sebagai salah satu karyawati disalah satu perusahaan yang sibuk dengan sejuta pekerjaan,namun aku juga sibuk dengan usaha sampingan sebagai pengisi waktu luang disaat waktu renggang yang ku pergunakan untuk mendapatkan pundi-pundi uang sebagai uang saku tambahan,mungkin karena kesibukan yang aku jalani sehingga membuat aku menjadi seorang wanita yang tidak seberuntung orang lain termasuk kedua sahabatku itu. Walaupun aku sibuk dengan berbagai aktifitas yang kujalani tetap saja hatiku terasa kosong, hampa, yang terkadang membutuhkan sandaran hanya untuk berbagi cerita disaat aku lelah. Namun itu semua tidak ku dapatkan bukan karena aku memilih-milih dengan mencari pria yang kelas tinggi tetapi aku lebih nyaman dengan kesendirian yang saat ini masih menyelimuti dengan sisa cinta yang ku punya terhadap seorang pria yang sampai saat ini masih mengisi relung hatiku bahkan tiada tersisa ruang kosong untuk pria lainnya.
Terkadang aku merasa iri dengan kedua sahabatku, dimana ketika kami berkumpul bersama mereka sudah mempunyai kehidupan masing dengan pasangan masing-masing, bahkan ada yang sudah memiliki keluarga kecil lengkap dengan malaikat kecil mereka yang lucu serta sangat menggemaskan yaaaa dia adalah Adiba sahabatku yang palibg cerewet,paling gokil, tidak bisa diam, agak sedikit tomboy, namun dia juga sahabatku yang paling mengerti mengerti dan paling tahu dengan semua kehidupan ku, aku menceritakan semua hal kepadanya tentang diriku termasuk dengan kehidupan percintaan ku. Adiba telah lama menikah dengan seorang pemuda kaya yang memiliki perusahaan dan perkebunan kelapa sawit yang memiliki ratusan karyawan dan saat ini perusahaan itu telah memiliki 4 cabang di berbagai kota, sementara Adiba lebih memilih menjadi ibu rumah tangga, mengurus suami dan lebih fokus untuk merawat dan membesarkan putri kecilnya yang sangat cantik itu. dia mengorbankan segala karir dan titel sarjana yang kami raih bersama hanya untuk mengabdikan diri mengurus keluarga kecilnya, walaupun begitu terkadang adiba turun langsung ke kebun kelapa sawit hanya untuk mengawasi dan memeriksa berkas-berkas di kantor, tak jarang juga dia membantu suami untuk mengerjakan pekerjaan di kantor selagi itu dianggap perlu. Berbeda dengan Adiba, sahabatku Kesya yang lebih akrab di panggil Echa, dia merupakan seorang gadis yang agak cerewet juga namun tidak se cerewet Adiba dia sangat bersahaja, memiliki mata yang indah, dengan lesung pipi yang menambah kecantikan wajahnya sehingga dia paling dikagumi di sekolah diantara siswi-siswi sekolah mulai dari kelas X sampai kelas XII sehingga banyak para siswa-siswa disekolah tertarik padanya. Kesya selain menjadi primadona karena kecantikannya dia juga kaya raya dengan harta berlimpah namun itu semua membuat dia tidak sombong. Namun, Kesya sampai saat ini masih betah dengan kehidupan percintaan nya yaitu cinta lamanya semasih dari SMA dulu sampai saat ini tetapi mereka masih belum berkeinginan untuk membawa hubungan percintaan nya ke jenjang lebih serius tepatnya seperti pernikahan diakibatkan karena kesibukan masing-masing yang mereka jalani yaaaa seperti yang aku ketahui kalau Kesya sekarang sedang menjalani pekerjaannya sebagai disainer ternama dan terkensl di negara sendiri bahkan sekarang meramba ke manca negara dan dia juga memiliki beberapa butik ternama baik di dalam maupun diluar kota. begitu juga dengan pasangannya yang berprofesi sebagai dokter sehingga membuat kedua sejoli ini terlalu sibuk untuk mengurusi pekerjaan nya. Dan aku seorang gadis yang memiliki kulit hitam manis dengan mata yang agak sipit dengan memakai kerudung untuk menutupi aurat ku sebagai perempuan. memang diantara kami bertiga hanya aku yang memakai kerudung sedangkan Adiba lebih suka dengan rambutnya yang sebahu dan sementara Echa memiliki rambut lurus panjang sepinggang sehingga membuat dia lebih cantik dan lebih peminim. Echa mempunyai segala hal bukan hanya kecantikan fisik yang ia miliki dan juga berasal dari keluarga yang kaya raya tetapi dia juga gadis yang baik hati.
Diantara kami bertiga echa merupakan gadis yang sangat berada dibanding dengan aku dan adiba yang berasal dari keluarga sederhana. ayahku bekerja sebagai petani semntara ibuku membantu ayahku dikebun namun ibuku juga seorang penjahit yang menerima jahitan pakaian dirumah, tak sedikit juga para tetanggaku menitipkan pakaiannya kerumah ada yang sekesar hanya mengecilkan baju atau menjahit baju dengan berbagai model yang di inginkan. sementara Adiba,ayahnya bekerja sebagai kuli bagunan dan ibubya bekerja sebagai buruh cuci dan setrika pakaian. walaupun keadaan kami seperti ini namun kami tetap bersyukur atas karunia yang Allah berikan karena memiliki keluarga yang sangat harmonis, saling mendukung dengan dipenuhi rasa cinta dan sayang yang tiada pernah putus, dan yang terprnting kami masih bisa mendapatkan rezeki yang halal tanpa meminta-minta, selagi kita masih mau dan giat berusaha maka semuanya akan ada jalan.
Bab 1 Persahabatan
28/08/2023
Bab 2 Sekolah
29/08/2023
Bab 3 Pengganggu
31/08/2023
Bab 4 Kehangatan
31/08/2023
Bab 5 Surprise
01/09/2023