Tim Phan
Buku Tim Phan(1)
Kembar Yang Tak Sengaja Disentuh
Romantis “Dara, maukah kau menjadi pasanganku untuk sisa hidup yang akan kita jalani ini?” Jeremy berlutut di depan Dara, membuka cincin dari kotak kecil berwarna merah.
Wajah Dara langsung memerah melihat Jeremy yang dengan takzim berlutut, isu-isu tentang lamaran itu sudah terdengar beberapa hari sebelumnya. Tapi dia tidak menyangka kalau dia akan dilamar di salah satu restoran termahal di ibukota. Dengan pemandangan yang memperlihatkan gemintang di langit, duduk di samping kolam air mancur. Ditonton oleh puluhan pengujung yang datang, juga ada beberapa kolega kerja Dara dari kantor, dan kembarannya, Dira.
Dara mengangguk, lantas berkata. “Aku siap dan mau, Jeremy.” Kemudian memberikan tangan kecilnya untuk dipasangkan cincin.
Jeremy dan Dara akhirnya melangsungkan pernikahan seminggu setelahnya. Tapi, tepat setelah acara pernikahan tersebut, Jeremy tidak sengaja ‘menyentuh’ kembaran istrinya, Dira, tepat di malam pertama mereka sebelum Dara sampai di rumah. apa yang terjadi dengan keluarga kecil Jeremy setelah itu? apakah Dara akan tahu kalau Jeremy tak sengaja ‘menyentuh’ Dira, adiknya?
Anda mungkin suka
Perselingkuhan Liar Istriku
Gemoy N Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza.
Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu.
"Ahhhh..."
Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi.
"Mas Bayuu, oh,"