Di belahan dunia lain ada seorang gadis bernama Zafannya, yang tengah menjadi incaran sesosok pria bersayap yang berasal dari negri entah berantah. Sosok tersebut memiliki nama Arthur, dia mendapatkan kutukan dari sang leluhur karena tidak sengaja membunuh pengawal kepercayaannya. Selain mendapatkan kutukan, dia juga terusir dari negerinya sendiri. Sosok itu terkenal dengan kejahatannya yang tak pernah pandang bulu pada siapapun, dia akan membunuh siapapun yang mengkhianatinya. Arthur bisa saja terlepas dari kutukan tersebut, dan dia bisa segera kembali ke negerinya. Tapi, dia harus membuat gadis bernama Zafannya itu jatuh cinta padanya, sedangkan dia sama sekali tidak mengetahui apa itu cinta. Akankah Arthur bisa kembali dan terlepas dari kutukan itu? Dan akankah dia berhasil membuat Zafannya cinta padanya, tanpa sedikitpun melukai Zafannya.
Disebuah negeri bernama Shadowfalls, tinggallah raja Zeus dan ratu Zafirrah. Mereka adalah sosok yang memiliki sayap dan juga bentuk telinga panjang seperti Elf. Mereka memiliki kekuatan yang beragam untuk perlindungan dirinya.
Disana ada sosok bernama Arthur yang terkenal dengan kekejamannya, dia bisa membunuh siapapun juga tanpa pandang bulu. Kalau ada yang mengkhianatinya, dia akan langsung menancapkan busur panah pada makhluk tersebut.
Di suatu ketika, tiba-tiba saja.
Duaaar!!!
Splash!!
Berulangkali terdengar suara dentuman serta kilatan cahaya dari luar kastil. Semua orang menatap ke arah cahaya tersebut berasal. Wajah mereka semua terlihat panik, ada pula yang berteriak histeris melihat kejadian itu.
"Ampuni aku, ku mohon!" ujarnya meminta sembari bersujud dihadapan sesosok pria bertubuh tinggi, memiliki sayap dan tengah menggenggam sebuah busur panah di tangannya.
"Apa kau bilang? Ampuni? Setelah apa yang kau lakukan pada salah satu prajurit ku, apa aku harus mengampunimu begitu saja, Arthur?" tanya tuan Zeus.
"Aku membunuhnya karena aku melihat bahwa dia mengkhianati mu, dan aku tidak suka itu."
"Seharusnya kau biarkan saja dia, karena itu adalah urusanku. Bukankah aku sudah bilang, satu kali lagi kau berbuat kejam, aku akan mengutukmu!" sergahnya.
"Sial, terpaksa aku harus terus memohon di hadapannya seperti ini. Kalau bukan karena aku tidak ingin pergi ke dunia lain, sudah pasti aku juga akan membunuhnya." Batinnya bermonolog tatkala dia merasa kesal dengan apa yang dilakukan oleh Zeus padanya.
"Baiklah, aku akui bahwa aku salah. Aku akan terima apapun hukuman yang akan kau berikan. Asalkan bukan pergi dari Shadowfalls," ujarnya meminta.
Zeus menyunggingkan senyumnya yang tak dapat di artikan oleh siapapun.
"Aku tidak akan mau mendengarkan permintaan mu Arthur. Aku akan mengutukmu menjadi manusia biasa yang tidak memiliki sayap dan menghilangkan semua kekuatan mu. Dan aku akan mengusirmu dari Shadowfalls sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Semuanya akan kembali seperti semula, jika kau berhasil menemukan sang putri keturunan Shadowfalls dan membuatnya jatuh cinta padamu," tuturnya.
"Apa? Kenapa harus sampai seperti itu? Aku tidak mau kalau sampai harus meninggalkan Shadowfalls. Terserah apapun yang ingin kau lakukan, kalau memang kekuatanku kau hilangkan aku tidak perduli. Tapi jangan usir aku dari sini," teriaknya tak terima.
"Apa kau fikir aku akan perduli dengan semua rengekanmu itu? Tentu tidak. Aku akan tetap melakukan semuanya," seru Zeus sembari mengangkat busur panahnya, lalu mengarahkannya pada Arthur.
"Tidak, jangan lakukan itu! Ku mohon jangan, Jangaaaaaaaaan," Arthur berteriak sekencang-kencangnya, sehingga suaranya sampai terdengar oleh ribuan makhluk yang tengah berdiri didepan kastil.
Kilatan cahaya yang sangat menyilaukan kembali terlihat, disusul oleh suara dentuman yang sangat keras. Sehingga membuat seluruh makhluk yang ada disana menutup kedua mata, serta telinganya.
Sraaat!!
Splash!!
Dummmm!!
Tiba-tiba saja, sosok Arthur sudah tidak terlihat lagi. Dia menghilang bak ditelan bumi. Semua yang ada didalam ruangan itu saling berbisik, mempertanyakan kemana perginya sang penguasa kejahatan di negri Shadowfalls.
"Jika ada yang berkelakuan seenaknya seperti Arthur, aku akan melakukan hal yang sama," ucap Zeus, leluhur Shadowfalls.
"Suamiku, apakah kau bener-bener mengirim Arthur anak kita ke dunia manusia?" tanya Zafirah.
"Hanya itu yang bisa aku lakukan sekarang, untuk membuatnya jera. Lagipula, aku memang akan mengirimnya ke dunia manusia untuk mencari keberadaan sang putri," tuturnya.
"Bagaimana mungkin dia bisa menemukan keberadaan gadis itu, kalau dia sama sekali tidak pernah melihat bagaimana wajah gadis itu."
"Diam-diam aku sudah memakaikannya sebuah gelang tak terlihat di pergelangan tangannya, dan aku juga sudah memakaikan gelang yang sama di pergelangan tangan gadis itu, sewaktu dia masih didalam kandungan."
"Apa sepenting itu gadis itu untukmu?" tanya Zafirah.
"Dia adalah anak dari sahabatku yang terpaksa menikahi seorang manusia, dan dia juga harus mati karena ulah manusia. Tapi sebelum dia mati, dia memintaku untuk tidak membenci anaknya dan berharap bahwa gadis itu berada di Shadowfalls untuk menikah dengan Arthur."
"Apakah Arthur bisa menemukan keberadaan gadis itu?" tanya Zafirah.