Cinta yang Tersulut Kembali
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta di Jalur Cepat
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Jangan Main-Main Dengan Dia
Aku Jauh di Luar Jangkauanmu
Gairah Liar Pembantu Lugu
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Suamiku Ternyata Adalah Bosku
Setelah sekian lama seorang Freya Ralinsha hidup dengan tenang paska kepergian mantan suaminya. Tiba-tiba saja, dan tanpa permisi sang mantan suami–orang yang selalu dibenci sekaligus dirindukan itu muncul. Dan kehadirannya pula, mungkin awal dari kesialan serta keberuntungan bagi Freya yang selama ini menunggu dibalik kata benci.
“Tunggu, kamu mau pergi kemana Fey?” Cegah seorang pria bertubuh tinggi tegap itu dengan tatapan sendu. Tangannya sudah mencekal lengan dengan kuat, tidak memperbolehkan seorang wanita bernama Freya pergi.
Langkah Freya terhenti sejenak, ia kaget mendengar suara yang amat sangat dikenal meski tidak mendengarnya selama 5 tahun ini. ‘Hans!’ Batinnya.
Karena hatinya belum siap dengan kehadiran Hans yang tiba-tiba, sontak Freya membalikkan badan dan menatap tajam pria di depannya dengan tubuh gemetar. Tidak lupa, dia menepis dengan kasar cekalan dari Hans, dan itu membuat Hans menatap Freya sendu dan semakin menyadari kesalahannya.
“Buat apa kamu tiba-tiba muncul lagi di hadapanku, Hans! Belum cukup kamu nyakitin aku 5 tahun ini, huh?” Ucap Freya tanpa basa-basi dengan menahan gejolak di hatinya.
Hans mencoba meraih kedua tangan Freya, namun dengan cepat ditepis. Tidak ada yang bisa Hans lakukan di pertemuan tidak sengaja mereka kali ini selain meminta maaf.
“Maaf. aku tahu, aku salah dan telah menyakitimu. Tapi Fey, ada alasan mengapa aku—”
“Cukup! Berhenti membuat alasan. Hubungan kita sudah berakhir saat kamu tiba-tiba berubah dan meninggalkan ku. Udah cukup 5 tahun ini aku bersabar demi kamu. Tapi, apa yang kamu lakukan padaku, nggak ada, Hans. Please.. jangan ganggu aku lagi.” Freya mengakhiri pembicaraan mereka sepihak.
“Apa kamu sedang menguji kesabaranku, Fey!” Gumam Hans.
Emosinya terpancing.
Karena Freya tidak mau mendengarkan penjelasannya, Hans yang kalap menarik tubuh Freya dalam dekapannya dan mendaratkan ciuman paksa tanpa memikirkan keadaan dan tempat mereka saat ini. Seketika Freya membelalakkan kedua matanya. Dia mencoba memberontak, tapi itu percuma. Hans lebih dulu mengunci pergerakan Freya dan menekan tengkuknya untuk memperdalam ciuman mereka.
“Mmpphh!” Freya menggelengkan kepalanya secara berantakan dengan tubuh yang mencoba lepas dari Hans. ‘Tidak! Mengapa kamu melakukan ini padaku, Hans!’ batin Freya berteriak frustasi. Kedua sudut matanya meneteskan air mata yang sudah tidak bisa ditahannya.
Napas Freya tercekat. Ciuman Hans terlalu kasar untuknya hingga Freya menggigit bibir lawan mainnya. Namun Hans tidak begitu saja melepas ciumannya. Dia justru semakin mempermainkan Freya hingga datang sosok wanita dari arah belakang mereka dan melepas pergulatan itu paksa dengan menarik Freya dan mendorongnya hingga tubuh Freya limbung.
“Apa-apaan ini!” teriak wanita itu tanpa menyembunyikan amarahnya. Dia memandang mereka–Hans dan Freya bergantian.
Antara kecewa dan benci, wanita itu tidak bisa mengendalikan amarahnya dan menatap nyalang ke arah Freya. Dia dengan mulus melayangkan sebuah tamparan keras pada pipi kiri Freya hingga menimbulkan suara.
Plak!
Wajah Freya seketika memerah dan sudut bibirnya sedikit mengeluarkan darah. Tangannya refleks memegangi wajahnya yang terasa panas dengan pandangan bingung. Semua terjadi terlalu cepat baginya.
“Sepertinya kamu tidak berubah, Hans. Ternyata kamu hanya sedang bermain-main denganku,” gumam Freya dengan pandangan kecewa.
Tanpa kata, Freya Ralisha pergi meninggalkan Hans Alexander Zelig dengan air mata yang sudah berlinang. Diusapnya kasar air mata itu dengan punggung tangannya. ‘Siapa wanita itu, Hans? Apakah dia kekasihmu? Lalu, mengapa kamu menciumku secara paksa jika sudah ada wanita lain dalam hidupmu? Sejujurnya, kalau kamu memang enggan untuk menjalani hidup bersamaku, buat apa kamu nikahin aku dulu? Meski aku amat sangat merindukan kehadiranmu, tapi kamu udah buat hatiku hancur, Hans. Cukup! udah cukup aku menangisi kamu kayak gini. Biarkan aku menyesuaikan hatiku dan berhenti muncul dihadapanku setidaknya untuk hari ini.’ batin Freya sembilu. Sebisa mungkin, dia berlari sekuatnya agar menjauh dari mereka.