/0/20791/coverorgin.jpg?v=e65667aa7d62f9ca14b86f6ae32ad138&imageMogr2/format/webp)
Pagi itu Xi Yi sedang meracik obat untuk membantu ayahnya yang merupakan tabib kerajaan bernama Tabib Tang.Sementara Tabib Tang sedang menyiapkan beberapa ramuan lain untuk berbagai obat beberapa penghuni istana kerajaan yang sedang sakit.Prajurit yang kembali dalam peperangan dengan membawa luka dari lawan perang mereka mendapat perawatan pula dari Tabib Tang.Ayah dan anak itu begitu sibuk dengan aktifitas mereka pagi itu sehingga mereka yang tinggal berdua karena istri Tabib Tang yang telah meninggal,harus bekerja berdua agar ramuan tersebut segera terselesaikan.
Saat mereka sedang asyik meracik ramuan tradisional untuk pengobatan para prajurit yang sedang sakit,tiba-tiba pengawal kerajaan ke rumah tabib Tang.Mereka memberi kabar kepada Tabib Tang bahwa putri semata wayangnya Xi Yi harus ikut ke istana saat itu juga.
"Mohon maaf bukannya saya menolak perintah Kaisar,Tuan.Tetapi ada apa sebenarnya sehingga putri saya harus datang ke istana?Apakah putri saya melakukan kesalahan kepada Yang Mulia?"tanya Tabib Tang.
"Tabib Tang tenang saja karena ini adalah masalah pribadi sehingga Nona Xi Yi harus ikut ke istana saat ini!jawab sang pengawal.
"Saya akan ikut tetapi saya ingin pergi bersama ayah saya."sahut Xi Yi.
"Baiklah terserah Anda saja Nona saya hanya harus memastikan Anda bersedia ikut ke istana."balasnya.
"Baiklah kalau begitu kita pergi sekarang juga!"ajak Xi Yi.
"Mari Nona,Tuan!"ajak pengawal tersebut kepada ayah dan putrinya tersebut.
Dengan memakai kereta berkuda mereka di bawa menuju istana untuk menemui Kaisar Lu.Selama perjalanan menuju istana,Tabib Tang merasakan gundah dalam hatinya dan beberapa kali ia bertanya kepada putrinya dengan apa kesalahan yang pernah ia perbuat hingga putrinya tersebut harus menemui Kaisar Lu.
"Apa kamu melakukan kesalahan Xi Yi?"tanya Tabib Tang.
"Tidak Ayah.Bahkan aku tidak tahu mengapa aku di panggil.Jujur aku juga tengah cemas saat ini,Ayah."jawab Xi Yi.
"Semoga saja ini bukan sebuah sesuatu yang bisa membuat kita dalam kesulitan."seru Tabib Tang.
"Semoga saja,Yah."harap Xi Yi.
Tak lama kemudian mereka sampai di Istana Sanbai.Ini bukan pertama kalinya mereka datang ke istana tersebut tetapi rasanya jantung mereka berdebar-debar tak karuan saat memasuki istana Sanbai.Kereta kuda berhenti membuat Xi Yi dan ayahnya turun dari kendaraan tersebut lalu melangkahkan kakinya mengikuti pengawal yang mengarahkan mereka menuju ruang pribadi Kaisar Lu.Xi Yi hanya bisa menundukkan kepalanya karena ia menjadi pusat perhatian pelayan dan Selir Yin yang kebetulan berpapasan dengan mereka saat ingin menuju taman istana bersama kedua dayangnya.Selir Yin yang sedikit arogan dan pencemburu memandang Xi Yi dengan kesal tanpa berniat menyapanya.Sebelumnya ia tahu jika suaminya itu akan mengangkat seorang selir kembali karena sudah tidak sabar untuk segera mendapatkan Putra Mahkota.Wajah cantiknya itu tidak menunjukkan keramahan sama sekali kepada keduanya tetapi Xi Yi mengabaikannya karena sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu.Lagipula mereka kalangan bawah tidak diijinkan untuk mengangkat kepala di depan anggota keluarga istana sehingga kedua orang tersebut tidak tahu ekspresi dari Selir Yin.
Tak beberapa lama kemudian mereka telah sampai di salah satu ruangan yang bisa dipastikan bahwa itu adalah ruangan pribadi Kaisar Lu.
"Yang Mulia,Nona Xi Yi datang bersama Tabib Tang!"seru pengawal yang mengantar mereka.
"Suruh mereka masuk!"jawab Kaisar Lu dari dalam ruangannya.
Setelah mendapatkan ijin dari Kaisar Lu,pengawal tersebut membuka pintu ruangan tersebut dan mempersilahkan Xi Yi dan ayahnya masuk lalu menutupnya kembali saat mereka telah berada di dalam ruangan tersebut.
"Duduklah!"titah Kaisar Lu kepada keduanya.
"Terima kasih Yang Mulia."sahut Tabib Tang dan Xi Yi bersamaan.
"Apa kalian sudah tahu apa alasan aku memanggil kalian kemari?"tanya Kaisar Lu kepada keduanya.
"Maaf Yang Mulia saya dan putri saya sama sekali tidak tahu apa-apa."jawab Tabib Tang masih dengan menundukkan kepalanya.
"Baiklah akan aku jelaskan mengapa aku ingin bertemu kalian saat ini."seru Kaisar Lu.
"Kau tahu sendiri bukan jika sampai saat ini aku belum juga di karuniai seorang Putra Mahkota untuk mewarisi semua yang ku punya!"seru Kaisar Lu.
"Saya tahu Yang Mulia."jawab Tabib Tang.
/0/10365/coverorgin.jpg?v=aa98febaef102c7a0d055b62706643bb&imageMogr2/format/webp)
/0/3488/coverorgin.jpg?v=20250122112904&imageMogr2/format/webp)
/0/2688/coverorgin.jpg?v=1ab12dca281f711783f15f8596fab2fb&imageMogr2/format/webp)
/0/18439/coverorgin.jpg?v=63924506ca3e6fb20d18d847018c7938&imageMogr2/format/webp)
/0/17810/coverorgin.jpg?v=20240528184817&imageMogr2/format/webp)
/0/7051/coverorgin.jpg?v=d02e71081ea076a51ceddd6975816ea2&imageMogr2/format/webp)
/0/8941/coverorgin.jpg?v=20250122135830&imageMogr2/format/webp)
/0/14917/coverorgin.jpg?v=20240315103001&imageMogr2/format/webp)
/0/6935/coverorgin.jpg?v=20250122151629&imageMogr2/format/webp)
/0/12409/coverorgin.jpg?v=20250122183222&imageMogr2/format/webp)
/0/12935/coverorgin.jpg?v=20250122183639&imageMogr2/format/webp)
/0/2346/coverorgin.jpg?v=20250120162228&imageMogr2/format/webp)
/0/3086/coverorgin.jpg?v=019d01edec20e4bcbd4d48df4b67cb0a&imageMogr2/format/webp)
/0/3284/coverorgin.jpg?v=20250120140908&imageMogr2/format/webp)
/0/2546/coverorgin.jpg?v=71701adfee5ba10d55d9d032e2a36951&imageMogr2/format/webp)
/0/2890/coverorgin.jpg?v=015567bf43a894bd136553904d04346b&imageMogr2/format/webp)
/0/3921/coverorgin.jpg?v=20250122110443&imageMogr2/format/webp)
/0/4866/coverorgin.jpg?v=20250121182818&imageMogr2/format/webp)
/0/5355/coverorgin.jpg?v=20250121173938&imageMogr2/format/webp)