/0/23359/coverorgin.jpg?v=6cc1c8db761967eeaa4c45bc90ba2de5&imageMogr2/format/webp)
"Tubuh indah ini bahkan membuatku melupakan segalanya. Permainanmu sungguh membuatku semakin menjadi."
Suara raungan Tom Jason—pria berusia tiga puluh lima tahun. Seorang pemimpin perusahaan International Global, yang sedari tadi menghantam tubuh Kayla dengan penuh gairah. Menjadi suatu kebanggaan tersendiri baginya karena bisa mendapatkan sekretaris cantik dengan tubuh sintal dan juga seksi.
Bukan hanya itu saja. Kayla Milani—sekretaris yang baru bekerja dengannya beberapa minggu ini dengan senang hati memberikan tubuhnya kepada Tom Jason. Bukan tanpa sebab, Kayla menjadikan dirinya sebagai budak nafsu Jason yang terpaut usia sepuluh tahun dengannya. Sebab sakit hatinya lantaran sudah dikhianati oleh Bisma—mantan kekasih yang kini telah menikah dan sedang berada di luar negeri bersama istrinya—Risa. Ia menikah dengan perempuan itu atas perintah Miranda—istri Jason yang tak lain adalah kakaknya Bisma.
Ia hendak membalas dendam. Memberikan bukti jika Jason telah mengkhianati Miranda. Dengan menawarkan diri sebagai pemuas nafsu Jason. Dengan begitu, ia sangat yakin jika rumah tangga mereka akan hancur.
Kayla menerbitkan senyum menyeringai. "Asalkan kamu puas, aku akan memainkan apa yang kamu inginkan," ucapnya dengan suara menggoda.
Pria itu lantas melahap bibir Kayla dengan ganas. Panggulnya bergerak dengan sangat cepat. Erangan dan desahan semakin menjadi di antara permainan yang semakin malam semakin panas.
"Oh, Jason! You make me crazy. Shitt!" pekik Kayla sembari meremas punggung Jason.
Perempuan berusia dua puluh lima tahun itu terlihat begitu antusias. Matanya menatap penuh gairah yang tak tertahankan. Bukan menyerah, ia malah menggoda pria itu dengan melumati bibirnya kemudian tersenyum menyeringai.
"You! Damn! Jangan perlihatkan itu di depanku. Aku tidak bisa menghentikannya jika kamu melakukan itu kepadaku," ucap Jason dengan tangan terus meremas gumpalan daging milik wanitanya itu.
Lagi, perempuan itu menyunggingkan senyum. "Aku tidak akan berhenti sebelum kamu berkata berhenti, Tuan Jason!" ucapnya dengan suara penuh hasrat.
"Arrrgghh! Jangan menyesal jika aku akan menghantammu sampai pagi!"
Perempuan itu lantas tertawa mendengar ucapan Jason. "Silakan saja, Tuan Jason. Kamu sudah membayarku dengan harga mahal. Meskipun aku bukan wanita panggilan, tapi kamu memberiku harga yang sangat fantastis. And ... jangan sungkan untuk memintaku lagi." Kayla kembali menyunggingkan senyum.
Jason meraup bibir Kayla lagi. Gerakan itu semakin cepat dan tak terkendali. Suara irama di bawah sana bahkan terdengar dengan nyaring.
Kayla memekik. Jason semakin menjadi dan membuatnya frustasi. Kemudian membalikkan tubuh perempuan itu dan mulai menghantamkannya lagi.
"Apa yang sudah membuatmu bersedia menjadi pemuas nafsuku?" tanya Jason di sela-sela pacuan yang dia lakukan kepada perempuan itu.
"Karena aku menginginkanmu," ucapnya bohong. Padahal, ia tengah merekam adegan tersebut untuk diberikan kepada Miranda.
Ia benar-benar marah kepada istri Jason itu. Karena telah memisahkan dia dengan Bisma.
'Bukan. Bukan karena aku menginginkanmu. Tapi, aku marah pada istrimu yang sudah menikahkan Bisma dengan perempuan pilihannya. Aku ingin menghancurkan kalian!' ucapnya dalam hati.
'Dan Bisma. Tunggu sampai kalian kembali ke Indonesia. Kalian akan mendapatkan pembalasan dariku!' sumpahnya kemudian.
"Arrggghh!" pekik Kayla
"Kalau begitu, jadilah pemuas nafsuku. Menjadi wanita simpananku. Uang akan terus mengalir padamu," bisik Jason kemudian.
Kayla tersenyum miring. "Tentu, Sayang. Seperti yang aku tawarkan padamu tadi. Pakai aku, selagi kamu mau."
"Oouhh! Thank you, Honey!"
Kayla kembali tersenyum menyeringai. 'Rupanya, Jason bukan suami setia! Dia berani mengkhianati istrinya dengan bermain di belakang perempuan itu. Hhh! Kasihan sekali kamu, Miranda."
"Euuh, Tuan Jason. Bagaimana dengan istrimu? Kalau dia mengetahui semuanya, apa yang akan dia lakukan padaku?" tanyanya seolah takut ketahuan oleh Miranda.
"Don't worry. Istriku sedang berada di luar negeri bersama adiknya. Selama satu bulan di sana. Kita bisa bebas melakukan ini, kapan pun dan di mana pun," bisiknya dengan suara parau.
Kayla tersenyum miring lagi. "Lalu, kalau dia sudah kembali ke Indonesia, apakah kamu akan menghentikan semuanya?"
/0/15727/coverorgin.jpg?v=0f1e882d6f19ae2445370e17982db77a&imageMogr2/format/webp)
/0/15914/coverorgin.jpg?v=590c5ad504c47ceac35620d55e80de70&imageMogr2/format/webp)
/0/2989/coverorgin.jpg?v=6ef8556d998b3f817a9480e23208b8fe&imageMogr2/format/webp)
/0/14004/coverorgin.jpg?v=8a3915c664acd17c3f4819f3ef533ada&imageMogr2/format/webp)
/0/26531/coverorgin.jpg?v=5ed47260901ec3fbb73269b2f811b02c&imageMogr2/format/webp)
/0/28714/coverorgin.jpg?v=20251105185447&imageMogr2/format/webp)
/0/10508/coverorgin.jpg?v=7c9895434e5354b939ff2e09fa8ee2c0&imageMogr2/format/webp)
/0/18824/coverorgin.jpg?v=dd98140633e26b2633176819c42f74f4&imageMogr2/format/webp)
/0/21484/coverorgin.jpg?v=a5ba052a8c83e20b2f6df0bd079b6934&imageMogr2/format/webp)
/0/6976/coverorgin.jpg?v=6a448603289397b42c8b2789f9edd2ca&imageMogr2/format/webp)
/0/7289/coverorgin.jpg?v=33811c3744019db7b0544db226eff49b&imageMogr2/format/webp)
/0/27012/coverorgin.jpg?v=9f2a2d98d2622241d650f65922e1e2aa&imageMogr2/format/webp)
/0/12725/coverorgin.jpg?v=20250123144730&imageMogr2/format/webp)
/0/23384/coverorgin.jpg?v=db8feda2729d6caf5fcb3f0c19f0c99b&imageMogr2/format/webp)
/0/17274/coverorgin.jpg?v=1da3b24971bfb3a9b1dc9acb56b5a671&imageMogr2/format/webp)
/0/14655/coverorgin.jpg?v=20250123120220&imageMogr2/format/webp)
/0/13195/coverorgin.jpg?v=5fb858b2fea9f6ed3a2d883cc21ad37e&imageMogr2/format/webp)