Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Seorang gadis yang bernama Silvanna berasal dari keturunan bangsawan, hidupnya di penuhi oleh tekanan batin. Silvanna yang menjadi seorang anak kerajaan bangsawan sangat terpukul bahkan benar-benar sangat tersiksa.
Silvanna terlahir dari kerajaan di suatu negeri yang bernama rainy cloud. sewaktu di lahirkan Silvana sangat di sayangi oleh keluarga besarnya termasuk orang tuanya yang benar-benar mencintai Silvanna. Dirinya di lahirkan oleh seorang Ratu yang bernama Marryana
Semenjak Silvanna sudah kanak-kanak, Raja Charles memfasilitasi putrinya yakni Silvanna dengan mencari ilmu keajaiban di salah satu tempat penyihir handal.
Namun Silvanna tidak mau mempelajari berkaitan dengan sihir, dirinya lebih memilih untuk mengikuti salah satu teknik berperang. Silvanna sangat menyukai berkaitan dengan peperangan.
Raja Charles kurang setuju dengan peminatan Silvanna yang ingin mengikuti teknik perang. Silvanna di paksa untuk mempelajari ilmu sihir keajaiban yang di fasilitasi oleh ayahnya, yakni Raja Charles.
Kemudian Silvanna bertanya, "Mengapa ayah memaksaku untuk mempelajari tentang sihir?"
"Kamu patuhi saja demi martabat keluarga besar seorang bangsawan," usul Raja Charles.
Silvanna sangat terpaksa mengikuti kemauan sang ayah, demi keluarga kerajaan. Silvanna di batasi bermain oleh Raja Charles dan Ratu Marry, bahkan Silvanna sering kali di pantau dan di jaga oleh selir kerajaan karena di perintah oleh sang ayah.
Di kala itu Silvanna di batasi untuk bergaul dengan anak-anak seorang rakyat biasa, Silvanna benar-benar terpukul dengan aturan yang ada.
Silvanna dengan hati yang ikhlas, dirinya sangat rutin mempelajari ilmu sihir. Sampai Silvanna sudah menjadi gadis, masih saja aktif dalam kegiatan belajar ilmu sihir yang di ajarkan oleh penyihir handal di istana.
Di sana Silvanna di berikan tongkat oleh seorang penyihir yang sangat mahir dalam ilmunya, dan berpesan agar menjaga tongkat tersebut dengan sebaik mungkin. Penyihir tersebut bernama Antoneus.
"Jaga dan simpan tongkat ini yang mulia," pinta Antoneus.
"Untuk apa?" tanya Silvana, penasaran.
Penyihir tersebut hanya diam saja, Silvanna memegang tongkat tersebut. Tongkat perak berwarna putih, Silvanna sangat penasaran dirinya terpikirkan untuk mencoba tongkat yang berada di dalam genggamannya.
Kebetulan di saat itu ada seekor burung di hadapannya yang entah datang dari mana. Silvanna mencobanya seraya berucap sekaligus mengulur tongkatnya kepada burung yang masih hidup, "Jadilah makanan."
Benar saja, burung tersebut seketika berubah menjadi makanan siap saji. Di sana mereka bersama-sama menyantap dan menikmati makanan yang sudah berada di hadapannya.
Silvanna sangat keheranan di kala itu, dengan tongkat yang bisa merubah segalanya dengan ucapan permintaan sendiri dalam waktu sekejap saja.
Dalam hati bergumam, "Sangat aneh dan ajaib tongkat ini."
Tanpa berlama-lama, Silvanna menghampiri mereka di saat ketika sedang menyantap daging burung yang sudah matang bersama-sama. Silvanna tidak ikut menyantapnya, dirinya hanya melihat saja seakan-akan sangat tak percaya apa yang sudah terjadi.
"Akan kucoba sekali lagi," pungkasnya.
Silvanna langsung mengulurkan tongkatnya kemudian berkata, "Stop time." Seketika waktu dan gravitasi terhenti. Silvanna melihat salah satu kawannya yang terhenti seperti patung melemparkan barang, dan barang tersebut ikut terhenti tidak gerak dan tidak terjatuh sama sekali.