/0/26439/coverorgin.jpg?v=ecd29a2007477a657f9164537df95b96&imageMogr2/format/webp)
“Iya, pak,” Kinan meletakan sumpit dan sendoknya di mangkok, ini merupakan panggilan mendadak yang sering terjadi pada dirinya.
“Itu yang tadi saya kasih ke kamu, email sekarang ya,” ucap seorang pria dibalik speaker ponselnya.
Kinan menutup mulutnya dengan tangan, ia tidak menyangka bahwa atasnya meminta revisi pekerjaanya saat ini juga, padahal ini masih jam istirahatnya. Kinan memandang beberapa rekan kerjanya sedang asyik ngobrol dan bercengkrama, karena salah satu staff di office ada yang ulang tahun, jadilah mereka terdampar di Marugame Udon dekat kantor.
“Saya lagi di luar pak,” ucap Kinan memberi alasan, agar pak Erlan memberinya waktu setengah jam lagi untuk menyelesaikan makanannya.
“Saya aja masih di kantor loh, Kinan. Belum istirahat.”
“Tadi, bukannya bapak ijinin saya keluar.”
“Saya perlu berkasnya sekarang, Kinan.”
Kinan menghela nafas, ia tahu, bahwa ia tidak bisa membantah ucapan pak Erlan, “Baik pak, sebentar lagi saya balik ke kantor,” ucap Kinan pada akhirnya, ia tidak ingin berdebat dengan atasannya satu ini terlalu lama. Apapun perintahnya, seperti ada alarm yang membangkitkannya untuk segera bekerja.
“Saya tunggu sekarang.”
“Baik pak.”
Kinan menarik nafas beberapa detik, ia memandang mba Lisa selaku HR yang berada di sampingnya. Ada juga Rinto dari pihak finance, Winda anak marketing dan beberapa orang lainnya, juga turut memperhatikannya. Kinan meletakan ponselnya di meja.
“Siapa? Pak Erlan?” Tanya mba Lisa.
Kinan mengangguk, “Iya, siapa lagi, disuruh revisi sekarang,” Kinan meraih minuman Ocha dinginnya dan meneguknya secara perlahan.
“Enggak usah terlalu ambisius lah kerja, santai aja. Lo mati kecapean juga cuma dapat tunjangan kematian 250 ribu loh Kinan,” ucap Rinto sambil terkekeh, menyantap udon curry.
“Tau tuh Kinan. Sekali-kali pak Erlan jangan diturutin lah,” sahut Winda lagi.
“Enggak bisa liat lo seneng aja. Lagian cuma makan siang doang, udah dicariin.”
“Tau tuh, bos siapa, sih.”
“Bos, lo lah.”
Semua tertawa, “Yah, nggak mungkin bisa lah nolak. Mau minta pecat?” Sahut Rinto lagi tertawa geli.
“Udah sana pergi, nanti di pecat lagi si Kinan punya kasta,” ucap mba Lisa ikut tertawa.
Kinana menghela nafas, “Yah, mau gimana. Mau nya sih gitu. Padahal pak Erlan itu ngasih kerjaan tadi barusan. Eh, di tagih sekarang, belum juga gue kerjain kerjaanya,” ucap Kinan.
“Pak Erlan, emang sering ngasih kerjaan mendadak gitu, ya?” Tanya mba Lisa.
“Biasanya sih gitu mba, dia ngasih kerjaan suka mepet-mepet, kalau nggak jam istirahat ya jam pulang, ujung-ujungnya lembur.”
“Ribet, banget,” dengus Rinto.
“Super ribet,” sahut Winda lagi.
Kinan menatap mba Lisa, “Kalau izin sakit, kecapean, boleh nggak sih, mba?” Tanya Kinan.
“Kalau selama kamu bisa mengetik di leptop, terus ngetik di handphone, jawab telfon, berpikir secara jernih, itu di anggap nggak sakit, Kinan,” ucap mba Lisa sambil terkekeh.
“Ah, udah lah. Gue balik duluan aja ya, udah dicariin gue,” Kinan beranjak dari kursinya. Ia memberikan paperbag hampers di bodyshop kepada Winda.
Kinan memberikan kadonya kepada Winda, “Makasih ya Win, traktirannya. Semoga semakin rajin kerjanya,” ucap Kinan, ia menyerahkan paperbag itu kepada Winda.
“Aduh, apaan nih Kin,” Winda menatap hampers dari tangan Kinan.
“Buat lo, dari gue, special.”
“Thank’s banget ya, Kin,” ucap Winda, mengambil hampers pemberian dari Kinan.
/0/7042/coverorgin.jpg?v=27f31127643de9f31a2c5b18f320f5d4&imageMogr2/format/webp)
/0/6566/coverorgin.jpg?v=e51a037ac9e4b4d252eeae327caf31c1&imageMogr2/format/webp)
/0/2989/coverorgin.jpg?v=6ef8556d998b3f817a9480e23208b8fe&imageMogr2/format/webp)
/0/19827/coverorgin.jpg?v=42e4246edc332ad131b87f0fec77c2f4&imageMogr2/format/webp)
/0/26531/coverorgin.jpg?v=5ed47260901ec3fbb73269b2f811b02c&imageMogr2/format/webp)
/0/28714/coverorgin.jpg?v=a5cb30bac20d52f91b01e198c6014d06&imageMogr2/format/webp)
/0/18342/coverorgin.jpg?v=91c17a0a8d3f2d209ec79cd4eea20f3c&imageMogr2/format/webp)
/0/7055/coverorgin.jpg?v=20250122151757&imageMogr2/format/webp)
/0/7135/coverorgin.jpg?v=938add4cba5b6797e7ef2d97200d49e2&imageMogr2/format/webp)
/0/23384/coverorgin.jpg?v=db8feda2729d6caf5fcb3f0c19f0c99b&imageMogr2/format/webp)
/0/16774/coverorgin.jpg?v=20240229150048&imageMogr2/format/webp)
/0/18915/coverorgin.jpg?v=42c00b78c9227407354760d92aebd1c6&imageMogr2/format/webp)
/0/11045/coverorgin.jpg?v=20c26a39a6fcfbd103538f6351776873&imageMogr2/format/webp)
/0/17276/coverorgin.jpg?v=f48421a3957cf0d2753dcda12edfd578&imageMogr2/format/webp)
/0/17332/coverorgin.jpg?v=05cea6a78ee1d68444e685439a996945&imageMogr2/format/webp)
/0/9732/coverorgin.jpg?v=42d3710d72f3408aadf7ce89a2a16ee2&imageMogr2/format/webp)