/0/23599/coverorgin.jpg?v=ed918f85207337f1a3fe2e5fd61a4091&imageMogr2/format/webp)
"Sudah kubilang, jika kamu melahirkan anak laki-laki. Kamu harus terima akibatnya!" Dengan wajah penuh amarah, Zidan berkacak pinggang dan menatap Laila tajam.
"Tapi Bang ...? Abang tidak bisa menyudutkanku begini! Aku melahirkan anak laki-laki atau perempuan, itu sudah menjadi takdir ilahi. Aku tidak bisa memilih Bang," balas Laila membela diri. Ia tak suka dengan kalimat sang suami.
"Cukup! Aku tak butuh alasanmu! Yang jelas, aku tidak akan menerimanya. Kamu ingat kan? Bagaimana perjanjian kita? Jika kamu melahirkan anak laki-laki, maka siap-siap untuk keluar dari rumah ini!" ucap Zidan tegas.
"Tapi Bang ..." Laila masih bersikukuh membantah kalimat suaminya. Ia tak bisa disalahkan seperti ini. Laki-laki atau perempuan, itu semua sudah ketetapan. Bagaimana bisa Zidan menyalahkan sepihak seperti ini.
"Sudahlah Zidan. Apa lagi yang kamu tunggu! Cepat usir dia," timpal Anggraini, mamah mertua Laila.
"Betul! Dia itu tidak berguna Bang! Sejak awal aku memang tak setuju kau menikah dengannya," sambung Vallen penuh cemooh.
"Iya! Heran, kenapa pula kau menikahi wanita ini! Sudah jelas terlahir dari kasta yang berbeda. Derajatnya saja jauh di bawah kita," hina Jonathan, kakak dari Zidan.
Semua seakan kompak menghina dan merendahkan Laila karena melahirkan anak laki-laki yang tidak sesuai harapan mereka.
Laila hanya menatap sendu anak dalam gendongannya. Tak disangka bayi yang seharusnya disambut dengan kegembiraan, justru harus terasingkan oleh keluarga ayahnya sendiri.
/0/13960/coverorgin.jpg?v=993c2468b64bb5debbf8651bdb4dc393&imageMogr2/format/webp)
/0/10835/coverorgin.jpg?v=88fce03fb803a4a5f74b0f0f170f6200&imageMogr2/format/webp)
/0/10328/coverorgin.jpg?v=285cb73fd438350480124be261fee44d&imageMogr2/format/webp)
/0/3340/coverorgin.jpg?v=9c17fecc66bfb4815836d42dea7f1c0f&imageMogr2/format/webp)
/0/7039/coverorgin.jpg?v=11b52d2710f09d733e8cc6a62e4a9af2&imageMogr2/format/webp)
/0/21131/coverorgin.jpg?v=b7f6eb22fd5bd55de67bc4e3f13f8cd7&imageMogr2/format/webp)
/0/12571/coverorgin.jpg?v=704c05e92ebf36c9e75cad1cc741deb5&imageMogr2/format/webp)
/0/16521/coverorgin.jpg?v=30aaa349556cbdbd488e00b931aebd15&imageMogr2/format/webp)
/0/12072/coverorgin.jpg?v=4eab18104d90369d4fb0372bd91d7015&imageMogr2/format/webp)
/0/16399/coverorgin.jpg?v=1e15c1b5d5554d21af64e257ce86aabf&imageMogr2/format/webp)
/0/7030/coverorgin.jpg?v=66ef500fba68df5246c38220ee708a7f&imageMogr2/format/webp)
/0/2795/coverorgin.jpg?v=043d4b1da96165844a701a244b3febde&imageMogr2/format/webp)
/0/2640/coverorgin.jpg?v=cd404ed8e307d022c965a36eb2d49305&imageMogr2/format/webp)
/0/7314/coverorgin.jpg?v=a1082c86ea6699e6432ece45218c8f91&imageMogr2/format/webp)
/0/5267/coverorgin.jpg?v=7a1a88dc172797cd08f3eccb2d292b4f&imageMogr2/format/webp)
/0/19771/coverorgin.jpg?v=11f875de3bee0603de3e2d8d589f35cb&imageMogr2/format/webp)
/0/13075/coverorgin.jpg?v=0fafbe39bbd554beefe90b32f4b37124&imageMogr2/format/webp)
/0/5184/coverorgin.jpg?v=72b988390c55a957b5306f33b865e4e6&imageMogr2/format/webp)