"Tuan saya lapar, dari tadi saya dikurung di kamar tanpa makan dan minuman. Tidakkah itu sangat keterlaluan?" Ucap Yasmin dengan wajah cemberut menyilangkan kedua tangannya didada.
Tuan Muda Arkana pewaris dari Amijaya menatap gadis berusia 22 tahun itu dengan tatapan datar.
Yasmin semakin kesal, pasalnya sedari tadi pria di hadapannya telah menculiknya dan tidak mengatakan apapun, seperti… orang bisu.
"Tuan saya lapar," rengek Yasmin menangis memegangi perutnya.
Arkana berdiri dan berkata. "Ikut saya," singkatnya melangkahkan kaki membuka pintu kamar yang tadinya dikunci dari dalam.
Dengan tubuh lemas Yasmin bangkit dari duduknya. Yasmin mengikuti langkah Arkana dengan kaki telanjang tanpa alas menginjak lantai mewah yang terbuat dari marmer, sehingga pantulan dari penampilan Yasmin tampak jelas.
"Sebenarnya Tuan kenapa menculik saya? apa yang Tuan inginkan dari saya? Tuan kan sangat kaya raya." Cerocos Yasmin berusaha menyamakan langkah lebar Arkana.
Yasmin mengepalkan satu tangannya bersiap memukul Arkana dari belakang, namun ia urungkan karena Arkana berbalik masuk ke dalam lift.
Lift itu membawa Yasmin tiba di lantai utama mengantarnya langsung ke bagian dapur. Sambutan para pembantu berbaris menunduk hormat menyambut kedatangan Tuan Muda Arkana dan Yasmin yang mengekor.
"Silahkan Tuan," ujar salah satu pembantu menarik kursi.
Yasmin ikut duduk di samping tuan muda membuat para pelayan itu penasaran padanya, dengan tatapan menelisik penuh penilaian.
Yasmin tidak memperdulikan tatapan mereka, ia segera membalik piring di depannya penuh semangat tidak sabar untuk menyantap makanan lezat di hadapannya.
"Mulai hari ini saya tugaskan bibi Anna untuk mengurus segala keperluannya, termasuk mendidiknya menjadi perempuan dewasa yang berkelas." Ujar Arkana.
Perempuan paruh baya yang di barusan sebut tuan muda, ia menganggukan kepala dengan senyuman tipis memperhatikan Yasmin dan berkata. "Baik tuan," ucapnya.
Yasmin mencicipi semua makan di depannya begitu lahap, mulutnya penuh dengan makanan seperti gelandangan yang sudah lama tidak mendapatkan makan. Ia begitu rakus sampai mulutnya dipenuhi dengan saus tomat.
Tiba-tiba Arkana berdiri dan berkata. "Selesai dia makan, antarkan ke kamar saya."
Ukhuk ukhuk
Yasmin tersedak makanannya, dengan sigap bibi Anna memberikan minum sambil menjawab ucapan tuan muda.
"Baik, tuan." Katanya.
***
Yasmin sangat ragu melangkahkan kaki memasuki kamar tuan muda Arkana begitu luas dan megah. Tetapi bibi Anna memaksa dan mendorongnya masuk.
Kepala Yasmin celingak celinguk mencari sang pemilik kamar, ia berjalan mengendap dengan sandal rumah agar tidak mengeluarkan bunyi ketukan antara sandal dan lantai.
"Sepertinya Aman," katanya tidak menemukan siapapun.
Tanpa izin, Yasmin merebahkan tubuhnya di ranjang king size milik tuan muda. Rasa ngantuk menyerang setelah perutnya terisi penuh.
Kedua matanya baru saja terpejam, tiba-tiba sebuah pergerakan ranjang mengguncang tubuhnya.
"Akhh tuan ngapian di atas?"
Teriakan Yasmin menggelegar, keterkejutannya melihat tuan muda tiba-tiba berada diatas tubuhnya hanya menggunakan piyama terbuka yang memperlihatkan tubuh atletisnya.
Yasmin mengerjapkan matanya beberapa kali, ia melihat pemandangan yang begitu indah menggoda iman sampai ia harus menelan ludahnya sendiri.
"Tugas kamu sekarang adalah melayani saya," kata Arkana merendahkan tubuhnya semakin merapat menyentuh Yasmin.
"Me– me layani? maksudnya me melayani seperti apa?" Ucap Yasmin begitu gugup.
Kedua mata Yasmin membulat sempurna tatakala bibirnya di bungkam dengan cepat oleh pria yang berada di atasnya. Nafasnya terputus-putus berusaha berusaha membebaskan diri dari kurungan tuan muda Arkana.
Bugh.
/0/18455/coverorgin.jpg?v=461de4ca899be095048ba151eb083bf6&imageMogr2/format/webp)
/0/2377/coverorgin.jpg?v=67acf49fea73fef129ee87c869b4833f&imageMogr2/format/webp)
/0/16943/coverorgin.jpg?v=20240521162435&imageMogr2/format/webp)
/0/12732/coverorgin.jpg?v=027d6fffa2a8baa6a32d8994ca70d03b&imageMogr2/format/webp)
/0/17523/coverorgin.jpg?v=bbe91cc03ba2af8bd3dfa2ff8a7dac86&imageMogr2/format/webp)
/0/5168/coverorgin.jpg?v=20250121173734&imageMogr2/format/webp)
/0/10957/coverorgin.jpg?v=45dd530f0cb93233eac1ac14300c554e&imageMogr2/format/webp)
/0/6707/coverorgin.jpg?v=20250122151504&imageMogr2/format/webp)
/0/19539/coverorgin.jpg?v=20241030112332&imageMogr2/format/webp)
/0/7196/coverorgin.jpg?v=7592a2eb81064573854cf2324235abe9&imageMogr2/format/webp)
/0/10909/coverorgin.jpg?v=20250122182937&imageMogr2/format/webp)
/0/14181/coverorgin.jpg?v=20251110165301&imageMogr2/format/webp)
/0/5264/coverorgin.jpg?v=ded38beacf5dcacf3677a2c3dc63e6a8&imageMogr2/format/webp)
/0/3138/coverorgin.jpg?v=1a4b687a9eba8dbc8bcae1a6d8d3aa0e&imageMogr2/format/webp)
/0/22169/coverorgin.jpg?v=203653b35ca3e02173de51098c3f79bc&imageMogr2/format/webp)
/0/23719/coverorgin.jpg?v=20250526182731&imageMogr2/format/webp)
/0/16631/coverorgin.jpg?v=4118de32494a844bd89b800d666018cc&imageMogr2/format/webp)
/0/8502/coverorgin.jpg?v=7273f836dd3d8fa97a33bc1c3b10be7b&imageMogr2/format/webp)